Cara Membuat Distro Linux Sendiri

Cara Membuat Distro Linux Sendiri dan Rekomendasi Jenisnya

Posted on

Empat Pilar – Cara Membuat Distro Linux Sendiri dan Rekomendasi Jenisnya. Linux adalah salah satu sistem operasi open source yang paling populer di dunia.

Meskipun ada banyak distribusi Linux yang tersedia, kadang-kadang ada kebutuhan untuk membuat distro Linux sendiri.

Tapi, apakah Kalian tahu bagaimana cara membuat distro Linux sendiri? Tidak perlu khawatir, di artikel ini, Kalian akan mengetahui cara membuat distro Linux dengan mudah dan cepat! Jadi, mari kita mulai dan pelajari cara membuat distro Linux sendiri yang mudah banget kok!!

Pengertian Distro Linux

Distro Linux

Distribusi Linux atau yang biasa disingkat sebagai Distro Linux merupakan istilah yang merujuk pada sistem operasi lengkap yang terdiri dari kernel Linux dari keluarga Unix dan aplikasi yang mendukungnya.

Kernel sendiri adalah bagian paling bawah dari sebuah software yang berfungsi sebagai penghubung antara perangkat keras dan perangkat lunak pada sebuah komputer.

Dalam dunia komputer, Linux selalu dikaitkan dengan kernel. Oleh karena itu, Distro Linux selalu mengandung kernel Linux yang merupakan inti dari sistem operasi tersebut.

Beberapa contoh Distro Linux yang populer antara lain Red Hat Enterprise, SuSE, dan masih banyak lagi.

Dalam Distro Linux, selain kernel, terdapat juga aplikasi yang mendukung untuk memaksimalkan penggunaan sistem operasi tersebut.

Aplikasi-aplikasi tersebut bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Sebagai contoh, Distro Linux Ubuntu memiliki aplikasi LibreOffice sebagai pengganti Microsoft Office pada sistem operasi Windows.

Kesimpulannya, Distro Linux adalah sistem operasi lengkap yang terdiri dari kernel Linux dari keluarga Unix dan aplikasi-aplikasi yang mendukung.

Distro Linux sangat populer di kalangan pengembang dan pengguna sistem operasi open-source karena fleksibilitas dan kemampuan kustomisasi yang tinggi.

Tool Untuk Cara Membuat Distro Linux Sendiri

Daripada mengkompile sistem operasi dari dasar, proses tersebut akan lebih cepat menggunakan tool.

Dimana, kamu tinggal mengikuti panduan yang tersedia pada toolkit khusus sampai proses pembuatan OS Linux selesai.

Ini adalah beberapa alat yang dapat digunakan untuk Cara Membuat Distro Linux Sendiri:

1. Linux From Scratch

Linux From Scratch adalah metode pembuatan Linux dengan membangun semua komponen secara manual.

Ini memungkinkan pengguna untuk menciptakan sebuah sistem yang lebih kompak, fleksibel, dan aman.

Namun, proses pembuatan membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan memasang Linux yang sudah di pra-kompilasi.

2. Ubuntu Imager

Distroshare Ubuntu Imager adalah sebuah alat untuk membuat sebuah sistem operasi dari Ubuntu atau turunannya.

Ini menjadi metode paling mudah dan cepat dari yang kamu pikirkan sehingga banyak digunakan oleh orang – orang. Tool ini dirancang khusus untuk mengotomatiskan proses pembuatan distribusi Linux termasuk skrip bash.

3. Cubic

Cubic (Custom Ubuntu ISO Creator) adalah perangkat lunak dengan antarmuka sederhana untuk membuat custom ubuntu Live CD.

Ini mempunyai tampilan yang cukup mudah tetapi pengguna perlu mengetahui sedikit perintah dasar Linux.

Melalui aplikasi Cubic, pengguna cukup mengikuti panduan yang tersedia pada layar lalu melakukan edit pada sistem sesuai kebutuhan. Namun, proses ini hanya berlaku untuk mengkustom Ubuntu dan Linux Mint saja.

4. Linux Live Kit

Linux Live Kit adalah satu set skrip shell lengkap untuk membuat live Linux sendiri dari distribusi yang sudah terinstall.

Proses kustomisasi sistem terbilang mudah dan cepat hanya melalui beberapa langkah simpel. Situs resmi dari aplikasi ini menyediakan panduan operasional yang cukup lengkap dengan uraian singkat.

Jadi, pemula sekalipun relatif mudah memahami sekaligus menguasai alur pembuatan distro Linux.

Cara Membuat Distro Linux Sendiri

Cara Membuat Distro Linux Sendiri, mungkin kamu penasaran ingin membuat sistem operasi Linux kustom yang khusus untuk komputer sendiri.

Maka, perlu sebuah tool untuk membantu proses ini dalam membangun ekosistem perangkat lunak.

1. Pasang Ubuntu Imager

Pastikan komputer kamu telah terpasang salah satu distro Linux, misalnya Ubuntu, sebelum menginstall aplikasi “Distroshare Ubuntu Imager”.

Baca Juga :  Iconnet VS IndiHome, Pilih Mana ? Lihat Perbandingannya

Untuk menjalankan aplikasi tersebut, kamu harus memasang Git terlebih dahulu sebagai syarat awal. Gunakan perintah berikut di terminal untuk memasang Git:

  • sudo apt install git

Setelah Git terpasang, kamu dapat mengunduh aplikasi Ubuntu Imager dengan menggunakan perintah berikut:

  • git clone https://github.com/Distroshare/distroshare-ubuntu-imager.git

Biarkan proses pengunduhan hingga selesai, kemudian ubah izin file agar dapat dijalankan sebagai administrator dengan menggunakan perintah berikut:

  • cd distroshare-ubuntu-imager
  • sudo chmod +x distroshare-ubuntu-imager.sh

2. Kustomisasi OS Linux

Distroshare Ubuntu Imager mencatat semua informasi dari program yang terpasang pada sistem Linux, dan mengubahnya menjadi sebuah skrip yang dapat digunakan.

Oleh karena itu, pastikan semua perangkat lunak penting telah terpasang sebelum menggunakan aplikasi ini.

Sebelum menggunakan Distroshare Ubuntu Imager, pastikan untuk menyesuaikan distro Linux Ubuntu yang terpasang pada komputer.

Misalnya, memasang driver tambahan, tool, wallpaper, atau perangkat lunak penting lainnya yang dibutuhkan untuk melengkapi kustomisasi sistem operasi Linux kamu.

Jangan lupa untuk melakukan pembaharuan sistem melalui perintah:

  • sudo apt update
  • sudo apt upgrade

3. Jalankan Ubuntu Imager

Setelah kamu mengatur distro Ubuntu yang terpasang pada komputer sesuai kebutuhan, selanjutnya kamu bisa menjalankan aplikasi Distroshare Ubuntu Imager melalui terminal dengan menggunakan perintah berikut:

  • sudo ./distroshare-ubuntu-imager.sh

Setelah itu, Distroshare Ubuntu Imager akan memulai proses menginstall semua program yang diperlukan untuk membuat live disk.

Setelah dependensi terpasang, aplikasi ini akan menghasilkan initramfs baru, membersihkan kernel, dan menyelesaikan semua proses yang diperlukan.

Saat proses tersebut selesai, Distroshare Ubuntu Imager mengeluarkan file ISO pada direktori berikut:

  • /home/distroshare/

Gunakan perintah berikut ini agar file ISO pindah ke direktory home komputer kamu:

  • mv /home/distroshare/live-cd.iso ~/

4. Burn ISO Linux

Setelah Distroshare Ubuntu Imager selesai membuat file ISO dari distro Linux yang terpasang pada komputer, selanjutnya kamu dapat melakukan proses burning master ISO ke flash drive.

Terdapat berbagai aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan proses burning ISO, kamu dapat memilih yang sesuai dengan preferensi kamu.

Namun, saya biasanya menggunakan aplikasi “Image Burner” atau “Etcher” yang memiliki antarmuka yang sederhana dan mudah digunakan.

Distro Linux Terbaik dan Terpopuler

Terdapat banyak pilihan distro Linux yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penggunaan, seperti untuk mengembangkan aplikasi, server, editing, desktop, dan sebagainya.
Namun, bagi calon pengguna Linux yang masih bingung dalam memilih distro yang tepat, kami akan merangkum beberapa distro Linux terbaik dan terpopuler yang cocok untuk keperluan umum maupun khusus.

1. Ubuntu

Ubuntu adalah salah satu distro Linux yang paling populer di dunia Linux. Dikembangkan oleh Canonical dengan basis Debian, distro ini dikenal ramah pemula dan mendukung berbagai aplikasi.

Selain itu, Ubuntu juga memiliki keamanan yang baik dan tersedia dalam berbagai bahasa, membuatnya bisa menjangkau banyak pengguna.

Ubuntu tersedia sebagai sistem operasi desktop yang lengkap dan gratis, serta telah tersedia di smartphone dengan nama Ubuntu Touch.

2. Fedora

Fedora adalah distro Linux yang dibangun dan dikembangkan oleh The Fedora Project serta disponsori oleh Red Hat. Distro ini dikenal cepat, gratis, dan bebas untuk semua orang.

Fedora menggunakan desktop environment GNOME dan memiliki dua kategori sistem operasi, yaitu Fedora Workstation untuk device laptop dan PC, dan Fedora Server untuk pengguna yang ingin membangun jaringan cloud berbasis server Linux. Fedora juga memiliki fitur keamanan yang baik dan dukungan update reguler.

3. Debian

Debian adalah distro Linux yang tertua dan terbesar yang terus mengalami perkembangan hingga saat ini dan dapat digunakan untuk desktop dan server.

Distro ini memiliki lebih dari 50.000 package atau precompiled software yang dapat pengguna pilih.

Debian menawarkan metode update melalui rilisan langsung sehingga pengguna dapat mengatur pembaruan dan menginstal aplikasi tanpa harus melakukan reboot. Debian memiliki performa yang stabil, ringan, dan cepat serta tingkat keamanan yang ketat.

4. CentOS

CentOS adalah distro open-source yang terbilang cukup populer di mata para pengguna Linux. Distro ini mudah dimodifikasi, aman, dan stabil dengan tingkat keamanan yang terus diperbarui dari sisi developer. CentOS telah diganti dengan CentOS Stream.

5. Red Hat

Red Hat adalah distro Linux yang digunakan sebagai sistem operasi untuk server dan dikenal dengan tingkat keamanan yang tinggi.

Baca Juga :  Ketahui, Perbedaan Internet dan Ethernet : Pengertian dan Fungsi Masing-Masing

Red Hat Enterprise Linux (RHEL) hadir sebagai solusi IT bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan teknologi dan strategi teknologi.

RHEL memiliki user-interface untuk konfigurasi sistem, aplikasi inbuilt yang lengkap dan stabil, instalasi mudah, mendukung cPanel, serta memiliki dukungan kompabilitas dan jaminan mutu yang baik.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan dari empatpilar.com mengenai cara membuat distro Linux sendiri dan beberapa rekomendasi jenis distro Linux yang dapat dijadikan referensi.

Dalam membuat distro Linux sendiri, Kalian perlu memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang pemrograman dan sistem operasi Linux.

Namun, jika Kalian ingin mencoba menggunakan distro Linux yang sudah terbukti kualitasnya, beberapa rekomendasi di atas dapat menjadi pilihan yang tepat.

Pilihlah distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Kalian, sehingga dapat memberikan pengalaman penggunaan yang optimal.

Dengan distro Linux yang tepat, Kalian dapat melakukan berbagai aktivitas dengan lebih mudah dan efisien, mulai dari pengembangan aplikasi hingga kegiatan sehari-hari.

Semoga artikel Cara Membuat Distro Linux Sendiri ini dapat memberikan manfaat dan informasi yang berguna bagi Kalian yang ingin mencoba mengembangkan atau menggunakan distro Linux. Kata Pencarian Terpopulermembuat sistem operasi sendiri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *