Komponen Motor Starter dan Fungsinya

Daftar Komponen Motor Starter dan Fungsinya : Pahami dengan Baik

Posted on

Empat Pilar – Daftar Komponen Motor Starter dan Fungsinya : Pahami dengan Baik. Pelajari lebih lanjut tentang daftar komponen motor starter dan fungsinya dalam artikel ini, yang akan membantu Kalian memahami bagaimana motor starter bekerja dan peran komponen individu dalam sistem.

Motor starter adalah perangkat penting dalam sistem mesin, yang berfungsi untuk menghidupkan motor listrik dan melindunginya dari beban berlebih.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi Daftar Komponen Motor Starter dan Fungsinya, membahas peran masing-masing komponen dalam sistem dan menjawab beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang topik ini.

Dengan pengetahuan ini, Kalian akan lebih siap untuk mengatasi masalah dengan motor starter dan lebih memahami cara kerja mesin.

Pengertian Motor Stater

Motor starter adalah komponen yang memiliki peran penting dalam menghidupkan mesin dengan memutar poros engkol (crank shaft) melalui flywheel.

Prinsip kerja motor starter ini didasarkan pada konversi energi listrik seri DC menjadi gerakan putaran.

Prinsip ini sesuai dengan kaidah tangan kiri yang dikenal sebagai “gaya Lorenz”, yang menyatakan bahwa ketika arus listrik mengalir melalui suatu penghantar seperti kawat, akan terbentuk suatu medan magnet.

Dalam konsep ini, ibu jari menunjukkan arah gaya gerak listrik (GGL) yang dihasilkan oleh arus listrik.

Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet yang terbentuk di sekitar kawat penghantar akibat aliran arus tersebut. Sedangkan jari tengah menunjukkan arah gerakan arus yang mengalir melalui penghantar.

Ketika motor starter diaktifkan, arus listrik seri DC dialirkan melalui kawat penghantar dalam motor. Sesuai dengan prinsip tangan kiri, medan magnet terbentuk di sekitar kawat tersebut.
Medan magnet ini berinteraksi dengan medan magnet permanen di motor, yang kemudian menghasilkan gaya yang mendorong poros engkol (crank shaft) untuk berputar.

Dengan adanya gerakan putaran pada poros engkol, energi mekanik dihasilkan dan digunakan untuk menghidupkan mesin.

Flywheel berfungsi sebagai pengumpul energi dan membantu menjaga kestabilan putaran mesin.

Dalam proses ini, motor starter berperan penting untuk memulai putaran mesin dengan memberikan torsi awal pada poros engkol.

Setelah mesin berputar dengan cukup kencang, motor starter biasanya dinonaktifkan dan peran penggerak utama diambil alih oleh mesin itu sendiri.

Secara umum, motor starter adalah komponen yang sangat penting dalam sistem penggerak mesin. Tanpa motor starter, proses penghidupan mesin akan menjadi lebih sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan.

Prinsip kerja motor starter ini, yang didasarkan pada konversi energi listrik menjadi gerak putar, memungkinkan mesin dapat dihidupkan dengan mudah dan efisien.

Fungsi Motor Starter

Motor starter adalah komponen penting dalam sistem penggerak mesin. Perlu diketahui, motor starter memiliki fungsi sebagai pengubah energi dari baterai menjadi energi gerak yang diperlukan untuk memutar poros engkol agar mesin dapat bekerja secara optimal.

Salah satu komponen utama dalam motor starter adalah gigi pinion. Gigi pinion ini memiliki kemampuan untuk bergerak maju dan mundur.

Ketika motor starter diaktifkan, gigi pinion akan maju dan terhubung dengan ring gear yang terdapat pada flywheel. Ring gear ini secara langsung terhubung dengan poros engkol.

Selain gigi pinion, motor starter juga terdiri dari beberapa komponen lainnya yang bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.

Cara Kerja Motor Starter

Sebelum memahami Komponen Motor Starter dan Fungsinya, Nah motor starter adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Prinsip kerjanya didasarkan pada prinsip tangan kiri Fleming.

Apabila arus listrik mengalir melalui konduktor yang berada dalam medan magnet, konduktor akan mengalami gaya dorong searah garis-garis gaya magnet. Prinsip ini dapat dijelaskan menggunakan prinsip tangan kiri Fleming.

Pada prinsip tangan kiri Fleming, hubungan antara garis gaya magnet, arus listrik, dan gaya dorong ditunjukkan melalui tiga jari tangan.

Jari tengah menunjukkan arah arus, jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet, dan jari jempol menunjukkan arah gaya dorong.

Dalam motor starter, prinsip tangan kiri Fleming diterapkan dengan susunan yang dibalik, sehingga menghasilkan gaya yang berlawanan.

Perangkat ini dilengkapi dengan poros yang menyebabkan terjadinya gaya putar yang kontinu. Gaya putar ini digunakan untuk memutar mesin atau perangkat yang akan dijalankan.

Baca Juga :  Apa Saja Penyebab Segitiga Motor Bengkok ? Berikut Ulasannya

Dengan demikian, motor starter mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dengan menggunakan prinsip tangan kiri Fleming.

Prinsip ini memungkinkan terciptanya gaya dorong dan gaya putar yang memungkinkan motor atau perangkat yang dioperasikan oleh motor starter dapat berfungsi dengan baik.

Komponen Motor Starter dan Fungsinya

Berikut ini adalah penjelasan mengenai Komponen Motor Starter dan Fungsinya, yang perlu kalian pahami dengan baik :

1. Field Coil

Daya elektromagnet yang dihasilkan dalam motor starter berasal dari Field Coil. Motor starter tidak memiliki magnet permanen, jadi Field Coil terbuat dari tembaga yang mampu menghantarkan arus listrik. Field Coil dihubungkan dengan armature menggunakan rangkaian seri.

2. Yoke and Pole

Fungsi Yoke adalah untuk mengikat pole core yang terbuat dari logam dengan bentuk silinder. Pole berfungsi sebagai penopang komponen Field Coil serta memperkuat gaya magnet. Motor starter umumnya memiliki empat pole yang diikat pada yoke menggunakan baut.

3. Commutator

Commutator terletak di depan armature dan berbentuk plat tembaga. Fungsi commutator adalah menghubungkan arus listrik dan brush ke kumparan armature.

Commutator juga berfungsi mencegah terjadinya hubungan pendek arus listrik karena terhubung pada arus negatif dan positif.

4. Armature Coil

Armature Coil memiliki bentuk kumparan yang terletak di sekitar poros motorik. Fungsi komponen motor starter ini adalah untuk menghasilkan medan magnet yang akan mengalir ke Field Coil. Armature Coil terbuat dari tembaga dengan diameter besar dan dililitkan.

5. Armature Brake

Armature Brake digunakan sebagai sistem pengereman saat pinion gear terlepas dari flywheel. Komponen ini sangat berguna untuk memperpanjang umur pinion gear.

Saat terjadi kegagalan atau kelepasan pinion gear, armature brake akan segera aktif dan mencegah putaran yang berlebihan, melindungi pinion gear dari kerusakan lebih lanjut.

6. Drive Lever

Drive Lever memiliki bentuk seperti garpu dan berfungsi untuk menggerakkan pinion gear. Prinsip kerjanya mirip dengan tuas, di mana drive lever akan mengangkat pinion gear saat ujungnya didorong ke arah berlawanan.

Dengan menggerakkan drive lever, pinion gear akan terhubung dengan flywheel, memulai putaran mesin.

7. Drive Pinion Gear

Drive Pinion Gear memiliki bentuk seperti roda gigi dan terletak di ujung poros pinion. Fungsi utamanya adalah menghubungkan putaran motor listrik ke poros engkol mesin melalui flywheel.
Meskipun diameternya lebih kecil dari flywheel, drive pinion gear tetap mampu memutar poros engkol mesin karena perbandingan ukuran gigi yang sesuai.

8. Drive Pinion Clutch

Drive Pinion Clutch berperan penting dalam menghubungkan dan memutuskan putaran mesin. Sesuai dengan namanya, komponen ini digunakan untuk mengendalikan kopling pada pinion gear.

Ketika mesin sudah menyala, drive pinion clutch memutuskan aliran listrik ke motor starter, sehingga menghentikan putaran pinion gear.

9. Solenoid Starter

Fungsi Solenoid Starter adalah untuk menggerakkan drive pinion dan memberikan tenaga pada bagian motor utama.

Komponen ini diberi nama “solenoid” karena memiliki bentuk kumparan, dan terbagi menjadi dua jenis kumparan:

  • Pull in coil: Berfungsi untuk mendorong plunger agar menggerakkan pinion. Ketika arus listrik mengalir melalui pull in coil, medan magnet yang dihasilkan akan menarik plunger ke dalam solenoid.
  • Hold in coil: Berfungsi untuk menahan pergerakan pull in coil dan menjaga aliran arus baterai tetap terhubung dengan bagian motor utama setelah pinion terhubung dengan flywheel. Hold in coil mempertahankan posisi plunger yang telah didorong oleh pull in coil.

10. Solenoid Cap

Solenoid Cap, sesuai dengan namanya, adalah penutup solenoid. Fungsi komponen ini adalah menghubungkan aliran arus antara sistem dan aktuator starter. Solenoid cap dilengkapi dengan 3 jenis terminal di bagian dalamnya:

  • Terminal C: Terminal ini digunakan untuk mengalirkan arus utama dari solenoid ke bagian motor starter agar dapat berputar.
  • Terminal 30: Terminal ini menerima aliran arus listrik langsung dari baterai, menyediakan daya untuk mengoperasikan solenoid starter.
  • Terminal 50: Terminal ini terhubung langsung ke bagian saklar kunci starter pada kendaraan, yang mengatur pengoperasian solenoid starter.

11. Plunger

Plunger adalah komponen yang terletak di ujung pull in coil. Fungsinya adalah menghubungkan gerakan pull in coil dengan komponen drive lever.

Plunger berperan sebagai batang penghubung yang mentransmisikan gerakan dari pull in coil ke drive lever.

Plunger biasanya terbuat dari bahan yang kuat agar dapat menahan tekanan dari daya tarik pull in coil dan memastikan pergerakan yang akurat dan konsisten.

12. Brush

Brush, sesuai dengan namanya, memiliki bentuk seperti sikat dan berfungsi untuk menghubungkan arus dari konduktor statis (static conductor) ke konduktor dinamis (dynamic conductor).

Brush akan mengirimkan aliran arus listrik dari terminal 50 ke komponen armature coil melalui commutator. Brush berperan penting dalam memastikan aliran arus yang stabil dan terhubung dengan baik pada armature coil.

Baca Juga :  Pengertian Kiprok dan Fungsinya Pada Sepeda Motor Lengkap

13. Magnet Switch

Magnet Switch, juga dikenal sebagai saklar magnet, terhubung langsung dengan plunger. Fungsinya adalah untuk mengendalikan pembukaan dan penutupan arus secara magnetik.
Ketika solenoid starter diaktifkan, magnet switch akan mengatur aliran arus ke komponen-komponen yang terkait, seperti pull in coil dan hold in coil, sehingga menghidupkan atau mematikan sistem motor starter.

14. Motor Housing

Motor Housing adalah komponen terakhir yang menjadi tempat bagi semua komponen yang telah disebutkan sebelumnya.

Motor housing biasanya terbuat dari logam dan memiliki bentuk seperti tabung. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penahan untuk semua komponen motor starter.

Motor housing melindungi komponen-komponen dari kerusakan fisik dan lingkungan eksternal yang mungkin mempengaruhi kinerja motor starter.

Semua komponen yang telah dijelaskan di atas memiliki keterkaitan yang penting satu sama lain.

Jika ada kerusakan pada salah satu komponen motor starter tersebut, penggunaan starter elektrik mungkin tidak akan berfungsi dengan baik dan mesin tidak dapat menyala.

Oleh karena itu, pemeliharaan dan perawatan yang baik terhadap setiap komponen motor starter sangat penting untuk menjaga kinerja yang optimal.

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai daftar komponen motor starter dan fungsinya yang telah kita bahas.

Dari solenoid, relay, motor listrik, pinion gear, hingga flywheel, setiap komponen memiliki peran penting dalam memastikan motor starter bekerja dengan baik untuk menghidupkan mesin kendaraan.

Semoga artikel dari empatpilar.com mengenai Komponen Motor Starter dan Fungsinya ini, bisa memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca, khususnya para pecinta otomotif yang ingin lebih memahami bagaimana motor starter bekerja dan komponen-komponennya.

Selalu lakukan perawatan secara berkala dan periksa kondisi komponen motor starter agar kinerja kendaraan tetap optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *