Pengertian Adaptor

Pengertian Adaptor : Cara Kerja, Fungsi dan Jenisnya : Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Pengertian Adaptor : Cara Kerja, Fungsi dan Jenisnya : Lengkap. Kami membawa Kalian dalam perjalanan melalui dunia teknologi, khususnya adaptor, elemen penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Artikel ini akan memberikan pandangan mendalam tentang “Pengertian Adaptor: Cara Kerja, Fungsi dan Jenisnya”.

Sebelum kita membahas pengertian adaptor dan detail lainnya, mari kita bicara tentang mengapa adaptor sangat penting dalam kehidupan kita.

Adaptor adalah perangkat penting yang memungkinkan berbagai perangkat teknologi berfungsi dengan benar.

Dari ponsel ke laptop, dari kamera ke mesin cuci, semua memerlukan adaptor. Tapi apa itu adaptor? Bagaimana cara kerjanya? Apa fungsinya dan apa saja jenisnya? Mari kita jelajahi lebih lanjut.

Pengertian Adaptor

Adaptor merupakan sebuah alat yang memiliki peran untuk merubah arus listrik AC (Alternating Current) menjadi DC (Direct Current). Dalam kata lain, adaptor mengkonversi arus listrik yang berubah-ubah menjadi arus listrik yang berjalan satu arah. Oleh karena itu, adaptor sering dianggap sebagai alat penyedia daya.

Adaptor juga kerap dikenal sebagai pengganti dari baterai atau aki. Dengan keberadaan alat ini, semua perangkat elektronik yang membutuhkan sumber daya bisa menggunakan adaptor.

Adaptor bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan banyak diaplikasikan pada beragam perangkat elektronik yang sering kita temui.

Beberapa contoh penerapan adaptor antara lain pada perangkat elektronik seperti televisi, amplifier, radio, dan masih banyak lagi.

Bagian-Bagian Adaptor

Perangkat ini membutuhkan komponen untuk dapat memberikan kinerjanya. Komponen juga merupakan bagian dari rangkaian adaptor.

Setelah memahami Pengertian Adaptor, nah Sekarang, adaptor terdiri dari beberapa bagian? Lihat di bawah untuk melihat bagian-bagian pada adaptor lebih lanjut.

1. Transformator (Trafo)

Transformator, yang lebih umum dikenal dengan sebutan trafo, merupakan salah satu komponen penting dalam pembentukan adaptor. Trafo berperan dalam menaikkan atau menurunkan arus serta tegangan daya sesuai dengan yang dibutuhkan.

Dalam konteks adaptor, trafo jenis step-down kerap digunakan. Alat ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian primer dan sekunder.

Pada trafo step-down, gulungan atau lilitan sekunder memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan lilitan primer.

Sehingga, lilitan primer berfungsi sebagai input, sementara output dihasilkan oleh lilitan sekunder. Meski begitu, output yang dihasilkan oleh trafo masih berbentuk arus bolak-balik (AC). Arus ini kemudian perlu diubah atau diregenerasi agar sesuai dengan kebutuhan.

2. Retchifier (Penyearah)

Retchhifier, yang lebih sering disebut sebagai penyearah gelombang, digunakan untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.

Ketika arus masuk ke perangkat adaptor, itu dalam bentuk arus bolak-balik. Namun, untuk dapat digunakan oleh perangkat elektronik, arus tersebut perlu diubah menjadi arus searah terlebih dahulu.
Dalam proses penyearahan, komponen dioda digunakan untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Terdapat beberapa jenis penyearah yang menggunakan dioda, antara lain:

  • Half wave retchhifier, yang hanya menggunakan satu dioda sebagai penyearah.
  • Full wave retchhifier, yang menggunakan dua atau empat dioda sebagai penyearah.

3. Filter (Penyaring)

Filter atau penyaring adalah salah satu komponen penting dalam sebuah adaptor. Fungsinya adalah menyaring sinyal yang telah diolah oleh penyearah. Salah satu komponen yang termasuk dalam filter adalah kapasitor jenis ELCO (Electrolyte Capacitor).

4. Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)

Komponen terakhir dalam adaptor adalah regulator tegangan, juga dikenal sebagai pengatur tegangan. Regulator tegangan ini bertugas untuk menjaga stabilitas tegangan arus searah (DC) dan membantu mengendalikan tegangan keluaran.

Tujuannya adalah memastikan bahwa tegangan tidak terpengaruh oleh variasi beban arus, suhu, atau tegangan input dari filter output.

Terdapat beberapa komponen yang terdapat dalam regulator tegangan, seperti transistor, dioda Zener, IC regulator, dan sebagainya. Selain itu, regulator tegangan juga terdiri dari beberapa komponen lainnya. Berikut adalah komponen-komponen yang ada dalam regulator tegangan:

  • Current Limiting: Berfungsi sebagai pembatas arus.
  • Over Voltage Protection: Berfungsi sebagai pelindung dari tegangan yang terlalu tinggi.
  • Short Circuit Protection: Berfungsi sebagai pelindung dari hubungan arus pendek listrik.

Fungsi Adaptor

Fungsi utama dari adaptor adalah sebagai konverter tegangan. Tegangan listrik yang diterima dari sumber listrik seperti PLN biasanya memiliki tegangan yang sangat tinggi.

Tegangan listrik yang tinggi ini kemudian akan diubah oleh adaptor menjadi tegangan yang lebih rendah sesuai dengan kebutuhan perangkat yang akan menggunakan arus listrik tersebut.

Baca Juga :  Pengertian Solid State Relay (SSR) : Fungsi, Cara Kerja Secara Lengkap

Selain itu, adaptor juga berfungsi untuk mengubah arus listrik dari AC (Alternating Current) menjadi DC (Direct Current). Arus AC adalah arus listrik yang arah alirannya berubah-ubah, sedangkan arus DC adalah arus listrik yang arah alirannya tetap.

Banyak perangkat elektronik rumahan seperti komputer, ponsel, dan lain-lain yang membutuhkan arus DC untuk bisa bekerja.

Jadi, fungsi adaptor ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya adaptor, maka kita tidak bisa mengoperasikan perangkat elektronik rumahan yang membutuhkan arus listrik DC dan tegangan yang lebih rendah.

Tidak hanya itu, adaptor juga berfungsi sebagai pengaman untuk perangkat kita. Dengan adanya adaptor, maka jika terjadi lonjakan tegangan dari sumber listrik, perangkat kita tidak akan langsung mendapatkan dampaknya karena tegangan tersebut akan diatur terlebih dahulu oleh adaptor.

Secara garis besar, fungsi adaptor adalah sebagai berikut:

  1. Konverter Tegangan: Mengubah tegangan listrik tinggi menjadi rendah.
  2. Konverter Arus: Mengubah arus listrik AC menjadi DC.
  3. Pengaman: Melindungi perangkat dari lonjakan tegangan listrik.

Cara Kerja Adaptor

Setelah kita membicarakan tentang komponen-komponen adaptor, kini kita sudah memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang bagaimana adaptor bekerja, bukan?

Untuk lebih memahami cara kerja adaptor, berikut ini adalah penjelasan singkatnya.

Masih dalam pembahasan Pengertian Adaptor, selanjutnya Proses kerja adaptor dimulai dari:

  1. PLN mendistribusikan aliran arus listrik:
    PLN, atau Perusahaan Listrik Negara, mengirim aliran arus listrik melalui sumber tegangan yang ada di rumah atau tempat kerja Kalian. Arus listrik ini berjenis arus bolak-balik atau AC (Alternating Current), dan memiliki tegangan yang cukup tinggi, biasanya 220 Volt di Indonesia.
  2. Arus listrik masuk ke dalam transformator:
    Transformator di dalam adaptor berfungsi untuk menurunkan tegangan arus listrik tersebut menjadi lebih rendah dan aman untuk perangkat elektronik Kalian. Misalnya, adaptor laptop biasanya mengubah tegangan menjadi sekitar 19 Volt.
  3. Arus listrik diubah menjadi arus searah (DC) oleh penyearah:
    Setelah diturunkan tegangannya, arus listrik masih berbentuk AC. Oleh karena itu, adaptor menggunakan komponen yang disebut penyearah untuk mengubah arus listrik tersebut menjadi arus searah (DC).
  4. Arus DC masuk ke dalam rangkaian switching:
    Adaptor modern biasanya adalah adaptor switching, yang memiliki rangkaian switching untuk mengontrol aliran listrik.
  5. Arus DC diubah lagi menjadi AC oleh inverter:
    Inverter di dalam adaptor bertugas untuk mengubah arus DC kembali menjadi arus AC, tetapi dengan frekuensi yang jauh lebih tinggi. Frekuensi tinggi ini membuat komponen-komponen di dalam adaptor bisa dibuat lebih kecil.
  6. Arus AC diubah kembali menjadi DC oleh penyearah dan elco:
    Penyearah dan elco (atau kapasitor elektrolit) bekerja sama untuk mengubah arus AC kembali menjadi DC, dan juga untuk menyaring gangguan-gangguan di dalam arus listrik.
  7. Arus DC masuk ke dalam IC dan dialirkan ke perangkat elektronik:
    IC (Integrated Circuit) di dalam adaptor mengontrol aliran listrik ke perangkat elektronik. Selain itu, IC juga berfungsi sebagai pengatur daya, agar daya yang keluar dari adaptor sesuai dengan kebutuhan perangkat.

Dengan demikian, arus listrik yang semula berupa arus AC dari PLN bisa disesuaikan menjadi arus DC yang aman untuk perangkat elektronik Kalian, berkat kerja sama berbagai komponen di dalam adaptor. Ini adalah salah satu alasan mengapa adaptor sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita.

Jenis-Jenis Adaptor

Sudah memahami Pengertian Adaptor kan? nah selanjutnya Apa saja jenis adaptor? Sejauh ini, ada dua jenis adaptor: adaptor konvesional dan adaptor switching. Berikut adalah deskripsi lengkap dari adaptor.

1. Adaptor Konvensional

Adaptor konvensional adalah jenis adaptor pertama. Adaptor ini bekerja dengan menurunkan tegangan AC menjadi tegangan DC menggunakan transformator step down. Transformator step down berfungsi sebagai penurun tegangan.

Tegangan AC pertama-tama diturunkan melalui transformator step down, kemudian diredam menggunakan dioda (rectifier), dan akhirnya dihaluskan menggunakan kapasitor elektrolit.

Pada adaptor konvensional, arus yang dihasilkan bergantung pada tegangan yang diperoleh dari transformator. Adaptor konvensional umumnya digunakan dalam peralatan listrik seperti amplifier, radio tape, dan sejenisnya.

2. Adaptor Switching (SPMS)

Adaptor switching adalah jenis adaptor yang melengkapi jenis sebelumnya. Adaptor konvensional memiliki banyak kelemahan dan keterbatasan.

Oleh karena itu, adaptor switching hadir untuk memperbaiki hal tersebut. Adaptor switching sebagai konverter buck tidak menggunakan trafo buck. Selain itu, sirkuit pada adaptor ini berbeda sepenuhnya dengan yang konvensional.

Baca Juga :  Persamaan Flyback BSC25-0232K Secara Lengkap dan Mudah Dipahami

Adaptor switching tidak lagi menggunakan trafo besi besar, melainkan menggunakan trafo kecil yang disebut juga dengan trafo switching. Trafo switching memiliki siklus nyala dan mati serta tegangan konstan.

Frekuensi switching biasanya berada dalam kisaran 20 kHz. Selain menggunakan trafo kecil, adaptor switching juga memiliki efisiensi listrik yang lebih tinggi, mencapai 83%. Adaptor jenis ini memiliki banyak keunggulan.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika adaptor switching banyak digunakan pada berbagai perangkat modern seperti TV, perangkat PC, adaptor laptop, dan sebagainya.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, kita telah memahami secara rinci pengertian adaptor, cara kerjanya, fungsi, serta jenis-jenisnya.

Adaptor merupakan perangkat penting yang menjembatani antara perangkat listrik dengan sumber daya listrik, menyesuaikan arus dan tegangan untuk mencegah kerusakan pada perangkat.

Fungsi utamanya adalah transformasi energi listrik, dan terdapat berbagai jenis adaptor yang disesuaikan dengan kebutuhan perangkat yang berbeda-beda.

Selain itu, pengetahuan tentang adaptor juga sangat penting untuk menjamin penggunaan perangkat elektronik kita secara aman dan efisien.

Dengan memahami cara kerja dan jenis adaptor, kita bisa membuat pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan perangkat kita dan juga mengurangi risiko kerusakan atau bahkan kecelakaan.

Karena itu, mari kita terus belajar dan memahami lebih dalam tentang teknologi yang ada di sekitar kita, termasuk adaptor ini, untuk kehidupan sehari-hari yang lebih baik dan lebih aman.

Itu saja uraian secara lengkap dari empatpilar.com mengenai Pengertian Adaptor. Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *