Pengertian Musik Mancanegara

Pengertian Musik Mancanegara : Ulasan Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Pengertian Musik Mancanegara : Ulasan Lengkap. Musik adalah bahasa universal yang melampaui batas-batas, menghubungkan orang-orang di seluruh dunia melalui kekuatan irama dan melodi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi alam semesta musik yang penuh warna dari Pengertian Musik Mancanegara, yang biasa dikenal sebagai Musik Internasional. Mulai dari definisinya hingga beragam genre dan dampak budayanya, kita akan menjelajahi setiap sisi dari alam semesta musik yang memikat ini.

Pengertian Musik Mancanegara

Musik Mancanegara adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada musik yang berasal dari negara-negara asing atau luar negeri, bukan dari Indonesia atau wilayah Nusantara. Ini adalah cara kita mendefinisikan beragam jenis musik dari luar yang telah memengaruhi dan memperkaya khasanah musik Indonesia.

Musik-musik seperti Jazz, Rock, R&B, berasal dari Amerika Serikat dan Eropa, sementara Reggae berasal dari Amerika. Selain itu, ada juga musik-musik mancanegara lainnya, seperti musik tradisional Cina dan India.

Istilah “Mancanegara” mengacu pada negara-negara asing atau luar negeri. Secara sederhana, musik mancanegara adalah musik yang berasal dari luar negeri atau negara asing.

Dalam konteks literatur musik mancanegara, biasanya lebih merujuk kepada musik Barat, seperti yang berasal dari Jerman, Inggris, Amerika, dan Eropa lainnya. Hal ini terutama berkaitan dengan perbedaan dalam komposisi musik yang terstruktur dan tidak terstruktur.

Dengan demikian, musik mancanegara adalah warisan musik yang berasal dari luar negeri yang telah menjadi bagian penting dari budaya musik di Indonesia.

Perkembangan Seni Musik Mancanegara

Menurut pengamat sejarah, seni musik dari luar negeri dianggap sebagai salah satu bentuk seni tertua. Jika kita mengikuti jejak panjang sejarah seni musik dari luar negeri, kita akan sampai pada salah satu peradaban awal di Eropa, yaitu Yunani. Namun, perkembangan musik mulai berlangsung saat Eropa memasuki periode Renaisans. Musisi klasik menjadi awal dari berbagai jenis musik yang kita kenal pada zaman ini.

Secara umum, seni musik dari luar negeri tidak terlalu berbeda dengan seni musik di Indonesia. Para musisi dari berbagai negara menawarkan keindahan bunyi dari berbagai instrumen musik yang dapat menghibur siapa pun.

Seni musik adalah suara-suara yang dihasilkan oleh alat musik yang dimainkan oleh satu orang atau lebih. Definisi seni musik pun bervariasi, salah satunya seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles, yang menyatakan bahwa musik adalah seni yang memiliki kemampuan untuk meredakan hati yang gelisah, memiliki efek terapi yang menyegarkan, dan memupuk semangat patriotisme.

Dalam beberapa dekade terakhir, seni musik dari luar negeri telah mengalami perkembangan yang sangat pesat di tingkat global. Banyak genre musik baru yang muncul dan menjadi ciri khas masing-masing genre tersebut. Seni musik dari luar negeri dimulai pada periode klasik dalam sejarah musik Barat, yang berlangsung dari abad ke-18 hingga awal abad ke-19.

Kita harus mengakui bahwa seni musik dari luar negeri telah memberikan pengaruh yang cukup besar pada seni musik di Indonesia. Pengaruh ini terlihat dari banyaknya aliran musik dalam negeri yang dipengaruhi oleh seni musik dari luar negeri. Aliran-aliran musik seperti pop, rock, jazz, dan bahkan blues yang banyak dipersembahkan oleh musisi Indonesia adalah hasil dari pengaruh seni musik dari luar negeri tersebut.

Jenis Alat Musik Mancanegara

Setelah mengetahui Pengertian Musik Mancanegara, selanjutnya adalah beberapa jenis alat musik tradisional mancanegara yang mungkin Anda kenal:

1. Alat Musik Bertuts

Alat musik bertuts memiliki berbagai bilahan nada dengan getaran sumber suara yang bervariasi. Menurut buku “Sejarah Musik dan Apresiasi” (2012) karya Sila Widhyatama, alat musik bertuts adalah alat musik yang menghasilkan suara melalui tuts yang ditekan. Alat musik ini memiliki cara kerja yang berbeda dalam menghasilkan suara. Beberapa contoh alat musik bertuts termasuk pianika, melodion, akordeon dengan lidah-lidah, piano dengan dawai, dan organ dengan pipa-pipa.

2. Alat Musik Dawai

Alat musik berdawai menghasilkan suara dari dawai-dawai yang bisa dipetik atau digesek.

Contoh alat musik berdawai yang dipetik antara lain kecapi, siter, harpa, ukulele, banjo, gitar, mandolin, dan sasando. Sementara itu, alat musik berdawai yang digesek meliputi rebab, viola, biola, double bass, dan cello.

Terkadang, viola dan cello dapat dimainkan dengan cara dipetik (pizzicato). Musik Indonesia berkembang melalui tahapan yang mungkin tidak begitu jelas.

Secara historis, perkembangan musik di Indonesia tidak mengikuti perkembangan teknis komposisi dan praktik musik seperti yang terjadi dalam musik Barat. Musik Indonesia lebih cenderung menjadi hiburan musik ringan daripada komposisi musik yang kompleks. Musik Barat berkembang melalui teknis komposisi dan praktik musik yang disusun dalam berbagai periode dan gaya musik, sementara di Indonesia, komposisi musik masih terfokus pada musik vokal seriosa yang mendekati art song (lagu berlirik tinggi) dan musik vokal populer yang umumnya berbentuk nyanyian (song form).

Baca Juga :  √ Pengertian Musik Reggae : Sejarah, Ciri-Ciri dan Jenisnya

3. Alat Musik Jenis Tiup

Alat musik tiup dibagi menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya:

  • Alat Musik Tiup Kayu
    Pada alat musik tiup kayu, nada dihasilkan oleh getaran kayu yang ditekan di bibir dan ditiup atau oleh udara yang mengalir melalui alat musik tersebut. Contoh alat musik dalam kelompok ini antara lain recorder, suling, piccolo, flute, oboe, saxophone, dan clarinet.
  • Alat Musik Tiup Logam
    Pada alat musik tiup logam, nada dihasilkan oleh getaran logam yang dihasilkan dengan meniupkan udara ke dalamnya. Alat musik yang termasuk dalam kategori ini meliputi trombone, tuba, trumpet, dan french horn.

4. Alat Musik Perkusi

Alat musik perkusi menggunakan getaran yang dihasilkan saat alat musik tersebut dipukul atau dikocok, sehingga sering disebut sebagai alat musik pukul. Alat musik perkusi dapat dibagi menjadi dua kelompok:

  1. Alat Musik Perkusi Bernada
    Ini adalah alat musik perkusi yang menghasilkan nada-nada tertentu. Contoh alat musik dalam kelompok ini termasuk timpani, xylophone, glockenspiel, gambang, slentem, baron, calung, angklung, kolintang, kenong, tifa, dan totobuang.
  2. Alat Musik Perkusi Tidak Bernada
    Alat musik perkusi ini tidak menghasilkan nada tertentu, tetapi lebih fokus pada ritme dan perkusi. Contoh alat musik dalam kelompok ini mencakup castanets, tamborin, marakas, kendang, snare drum, simbal, rebana, bedug, dan bongo.

Berdasarkan perannya dalam pertunjukan musik, alat musik perkusi juga dapat dibagi menjadi:

  • Alat Musik Melodis
    Alat musik melodis digunakan untuk memainkan rangkaian nada atau melodi dalam sebuah lagu. Contohnya adalah biola, recorder, flute, dan gitar melodi.
  • Alat Musik Ritmis
    Alat musik ritmis digunakan untuk memberikan irama atau ritme tertentu dalam pertunjukan musik. Ini berkaitan dengan ketukan dan pola irama. Beberapa contohnya termasuk kendang, tifa, bass, gong, tamborin, rebana, dan berbagai jenis drum.

Aliran Seni Musik Mancanegara

Sudah memahami Pengertian Musik Mancanegara kan? nah berikutnya adalah contoh Aliran Seni Musik Mancanegara yang bisa kalian ketahui :

1. Seni Musik Mancanegara – Musik Klasik

Aliran musik seni mancanegara yang pertama dan bisa disebut sebagai yang tertua adalah musik klasik. Istilah “musik klasik” digunakan untuk merujuk pada musik yang berasal dari periode klasik, yaitu sekitar tahun 1750 hingga 1820. Periode klasik ini berada di antara masa ketika Eropa mengalami peralihan dari zaman barok ke zaman romantik. Dalam konteks musik, periode ini dikenal sebagai musik klasik. Beberapa komponis terkenal dari periode klasik ini termasuk Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, dan Andrea Luchesi. Namun, dua komponis yang paling terkenal sepanjang masa adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven.

Karakteristik utama dari genre musik seni mancanegara ini adalah penggunaan ritme yang dinamis, dengan perubahan irama dari lembut menjadi cepat dan keras (crescendo), serta dari keras menjadi lembut kembali (decrescendo). Terdapat juga perubahan tempo yang tiba-tiba dengan percepatan (accelerando) dan perlambatan (ritardando) yang beriringan.

2. Seni Musik Mancanegara – Gregorian 590

Awal mula musik klasik sebenarnya berasal dari konteks gereja yang pada saat itu dikenal sebagai Notasi Gregorian, yang diciptakan oleh Paus Agung Gregorius. Paus Gregorius mencatat lagu-lagu gereja menggunakan notasi berbentuk 4 garis sebagai tanda musik. Meskipun pada awalnya musik ini bersifat tunggal atau monofonik, seni musik ini juga terkait dengan upacara keagamaan.

Pada periode klasik, musik tidak hanya digunakan untuk menceritakan kisah-kisah dalam kitab suci, tetapi juga sebagai alat untuk menyampaikan emosi kepada pendengarnya. Siapa yang tidak kenal dengan nama-nama seperti Chopin, Mozart, dan Beethoven? Mereka adalah tokoh-tokoh besar di balik perkembangan simfoni dalam seni musik mancanegara yang memberikan perasaan damai, ketenangan, dan kenyamanan, sambil membangkitkan emosi saat didengarkan. Mereka adalah pionir dalam dunia seni musik mancanegara.

Bagi para penggemar musik klasik, mungkin yang sering kita dengar adalah musik klasik yang dimainkan dengan sentuhan piano atau melodi indah dari ratusan biola yang menggetarkan hati – semuanya masih termasuk dalam kategori musik klasik. Namun, perlu diingat bahwa musik klasik memiliki variasi yang berbeda-beda tergantung pada periode zaman yang menginspirasinya. Kita harus mengakui bahwa seni musik mancanegara juga mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu.

3. Seni Musik Mancanegara – Zaman Renaisans

Seni musik mancanegara telah mengalami perkembangan yang menarik selama sejarahnya, dan salah satu periode yang mencolok adalah Zaman Renaisans. Ini adalah periode di mana musik klasik mulai berkembang secara bertahap antara tahun 1450 hingga 1600. Pada masa ini, karakteristik musik abad pertengahan mulai melepaskan diri dan membentuk identitasnya sendiri. Salah satu komponis terkenal dari periode ini adalah Giovanni Pierluigi da Palestrina, yang karyanya telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan seni musik mancanegara.

Baca Juga :  Alat Musik Mandolin Dimainkan dengan Cara?

4. Seni Musik Mancanegara – Zaman Baroque

Zaman Barok merupakan era penting dalam sejarah musik klasik Barat. Era ini berlangsung sekitar tahun 1600 hingga 1750an. Kata “barok” sendiri bisa diartikan sebagai ‘mutiara yang tidak berbentuk wajar,’ yang sangat cocok dengan karakteristik musik barok yang kompleks dan penuh ekspresi. Musik klasik Barat yang digubah pada zaman barok memiliki ciri khas yang unik, dengan penggunaan melodi yang beraneka ragam, ornamen yang rumit, dan harmoni yang mendalam. Era ini juga melahirkan komponis-komponis besar seperti Johann Sebastian Bach, George Frideric Handel, dan Antonio Vivaldi, yang karyanya masih sangat dihargai hingga saat ini.

5. Seni Musik Mancanegara – Zaman Klasik

Periode klasik dalam seni musik mancanegara adalah tonggak penting dalam sejarah musik. Musik klasik dari zaman ini masih tetap populer, terutama di kalangan pecinta musik klasik. Era musik klasik ini muncul pada abad ke-18 dan ke-19, dan berkembang lebih lanjut selama zaman romantik. Di zaman ini, kita menyaksikan kemunculan banyak komponis jenius yang karya-karyanya masih menginspirasi dan dihargai hingga saat ini. Seni musik mancanegara pada masa ini membentuk dasar dari musik klasik yang sangat dihormati saat ini, dengan ciri khas harmoni yang terstruktur dan melodi yang indah. Ini adalah periode yang memberikan fondasi yang kuat bagi evolusi musik klasik selanjutnya dan tetap menjadi inspirasi bagi para musisi dan penikmat musik.

Kesimpulan

Sebagai penutup dari empatpilar.com ini, penting untuk mengapresiasi beragam jenis musik yang ada di dunia ini, termasuk musik mancanegara. Pengertian Musik Mancanegara merujuk pada genre atau jenis musik yang berasal dari luar negeri dan mempunyai ciri khas serta kebudayaan yang berbeda dari musik lokal.

Keberadaan musik mancanegara tidak hanya menambah kekayaan seni dan budaya, tetapi juga memungkinkan kita untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan. Melalui musik, kita dapat menjembatani kesenjangan budaya dan memperkuat rasa empati dan persatuan.

Dalam era globalisasi yang penuh dinamika, musik mancanegara menawarkan sebuah ‘bahasa universal’ yang mampu menyatukan orang dari berbagai latar belakang. Jadi, mari kita terbuka dan menikmati keanekaragaman yang dihadirkan oleh musik mancanegara sebagai salah satu cara untuk memperkaya wawasan dan kehidupan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *