Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

Gambar Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Gambar Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik Lengkap. Rangkaian elektronik telah menjadi bagian penting dalam kehidupan modern kita. Dari komputer hingga telepon seluler, banyak perangkat yang kita gunakan sehari-hari memiliki rangkaian elektronik di dalamnya.

Dan, salah satu elemen kunci dalam rangkaian elektronik adalah transistor.

Transistor digunakan sebagai saklar atau penguat sinyal dalam rangkaian elektronik, dan pemahaman tentang simbol transistor pada rangkaian elektronik adalah penting untuk memahami bagaimana rangkaian bekerja.

Dalam artikel ini, empatpilar.com akan membahas simbol transistor pada rangkaian elektronik secara rinci.

Apa itu Transisitor?

Transistor adalah sebuah komponen elektronik yang berperan sebagai penguat, penyambung, pemutus, stabilitas tegangan, hingga modulasi sinyal. Komponen ini terbuat dari bahan semikonduktor seperti galium arsenide, silikon, atau germanium yang berfungsi sebagai elektroda aktif.

Biasanya, transistor digunakan dalam rangkaian elektronik. Ketika Anda membongkar perangkat elektronik, Anda akan menemukan komponen kecil yang menonjol di dalamnya, yaitu transistor.

Transistor memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah rangkaian elektronik, khususnya sebagai penguat atau amplifier dan saklar. Dengan demikian, transistor dapat membantu meningkatkan kekuatan sinyal elektronik dan mengatur aliran listrik dalam sebuah rangkaian elektronik.

Dengan demikian, penggunaan transistor dalam rangkaian elektronik sangatlah penting dan umum dijumpai dalam berbagai macam aplikasi elektronik.

Gambar Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

Simbol Transistor

Dalam gambar transistor di atas, terlihat bahwa simbol transistor dapat dibagi menjadi 5 jenis utama, yaitu:

  1. BJT (Bipolar Junction Transistor)
  2. FET (Field Effect Transistor)
  3. D-MOSFET (Depletion-metal-oxide semiconductor FET)
  4. E-MOSFET (Enhancement-metal-oxide semiconductor FET)
  5. UJT (Uni Junction Transistor)

Dengan adanya klasifikasi jenis simbol transistor tersebut, kita dapat lebih mudah memahami perbedaan dan kegunaan masing-masing jenis transistor.

Misalnya, BJT umumnya digunakan sebagai penguat arus, sedangkan FET sering dipakai sebagai saklar dalam rangkaian elektronik.

Dengan demikian, pemahaman tentang jenis-jenis simbol transistor sangatlah penting dalam pengembangan teknologi elektronik.

Hal ini dapat membantu dalam pemilihan dan pemanfaatan komponen transistor yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya pada sebuah rangkaian elektronik.

Pembahasan Dari Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

Dalam penggunaannya, transistor memiliki berbagai jenis yang berbeda-beda. Namun terkait dengan simbol transistor pada rangkaian elektronik, sudah ada standar penggunaan secara internasional.

Sebagai contoh, transistor bipolar (BJT) dan field effect transistor (FET) memiliki simbol yang berbeda-beda sesuai dengan jenisnya.

Pemahaman terhadap simbol transistor sangatlah penting dalam mengenali Jenis-Jenis Transistor ketika bekerja pada sebuah rangkaian elektronik.

Berikut adalah Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik:

1. Transistor NPN (BJT)

Transistor NPN adalah salah satu jenis transistor yang paling banyak digunakan.

Transistor jenis BJT terdiri dari tiga lapisan material semikonduktor, di mana transistor dikontrol oleh arus dari pin basisnya yang digunakan sebagai penguat maupun saklar. Berikut adalah simbol dari transistor NPN:

2. Transistor PNP (BJT)

Selain transistor NPN, transistor PNP juga banyak digunakan pada rangkaian elektronik. Penggunaan transistor ini adalah untuk menguatkan arus ketika pin basisnya bernilai negatif terhadap pin kolektor dan emitor.

Konstruksinya sama seperti transistor NPN, di mana terdiri dari tiga lapisan material semikonduktor dengan semikonduktor tipe N diapit oleh dua semikonduktor tipe P.

Simbol transistor PNP hampir sama dengan jenis NPN, perbedaannya hanya pada arah panahnya saja. Berikut adalah simbol transistor PNP:

3. Transistor JFET Kanal N

Transistor JFET merupakan salah satu jenis transistor efek medan atau field effect transistor yang memiliki dua kanal, yaitu kanal P dan kanal N. Cara kerja transistor JFET adalah ketika diberi voltase 0 maka arus dari pin drain dan source/lds akan mengalir.

Baca Juga :  Cara Menghidupkan Kompresor Kulkas Tanpa Relay : Mudah Dilakukan

Jika diberi tegangan negatif, maka transistor tidak akan mengalirkan arus (transistor akan menyumbat).

Semakin minus (negatif) tegangan di Vg maka semakin kecil aliran arus pada outputnya (pada drain Id). Berikut adalah simbol dari transistor JFET:

4. Transistor JFET Kanal P

Transistor JFET kanal P merupakan kebalikan dari JFET kanal N. Jika tegangan pada gate Vg semakin positif, maka aliran arus pada kaki drain source akan semakin kecil karena saluran elektron semakin kecil.

Simbol JFET kanal P sama dengan JFET kanal N, tetapi dapat dibedakan dari arah anak panah di gatenya.

Arah panah pada JFET kanal P adalah keluar. Berikut adalah simbol JFET kanal P:

5. Transistor MOSFET Kanal P

MOSFET merupakan singkatan dari Metal Oxide Semiconductor FET. Transistor jenis ini memiliki impedansi yang sangat tinggi karena gate transistor terisolasi bahan oksida.

Oleh karena itu, transistor MOSFET sering disebut juga dengan Insulated-Gate FET (IGFET). Berikut adalah gambar simbol MOSFET kanal P:

6. Simbol Transistor MOSFET Kanal N

Simbol transistor MOSFET kanal N sama seperti pada JFET, yaitu dibedakan dari arah tanda panah. Berikut adalah gambar simbol dari transistor MOSFET kanal N:

7. Simbol Photo Transistor

Photo transistor adalah komponen yang termasuk ke dalam golongan transduser atau sensor. Energi cahaya diubah menjadi energi listrik oleh transistor, lalu selanjutnya diumpankan ke basis transistor.

Pada photo transistor, hanya terdapat dua pin karena pin basisnya adalah cahaya. Berikut adalah simbol dari photo transistor:

Fungsi Transistor

Transistor secara umum memiliki dua fungsi, yaitu sebagai penguat dan sebagai saklar. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai kedua fungsi transistor tersebut.

1. Transistor sebagai penguat atau amplifier

Transistor dapat digunakan sebagai penguat atau amplifier dengan cara meningkatkan nilai amplitudo gelombang yang masuk melalui input tanpa merubah karakteristiknya.

Fungsi transistor ini dapat ditemukan pada rangkaian driver, pengeras suara, instrumen video, dan alat sejenisnya.

Untuk menggunakan transistor sebagai penguat, setidaknya terdapat tiga jenis konfigurasi yang paling sering digunakan, yaitu Common Emitter (CE), Common Collector (CC), dan Common Base (CB).

Ketiga jenis konfigurasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung pada jenis aplikasi dan fungsinya.

Sebagai contoh, pada konfigurasi Common Emitter (CE), transistor digunakan untuk memperkuat sinyal pada input dan menghasilkan sinyal output yang lebih besar daripada inputnya.

Pada konfigurasi Common Collector (CC), transistor digunakan untuk menghasilkan sinyal output yang stabil dengan impedansi output yang rendah.

Sedangkan pada konfigurasi Common Base (CB), transistor digunakan untuk memperkuat sinyal input dengan impedansi input yang rendah.

Dalam penggunaan transistor sebagai penguat atau amplifier, pemilihan jenis konfigurasi yang tepat sangat penting untuk menghasilkan kinerja transistor yang optimal.

2. Transistor sebagai Saklar (switching)

Selain sebagai penguat, transistor juga memiliki fungsi sebagai saklar yang bertujuan untuk memutus dan menyambungkan arus.

Cara kerja transistor sebagai saklar dapat di analogikan seperti kran air yang bisa membuka dan menutup aliran air.

Pemain elektronika memilih transistor sebagai saklar karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain tidak menimbulkan percikan api saat switching dari ON ke OFF dan sebaliknya, lebih ringkas karena posisinya menyatu di dalam rangkaian, lebih ekonomis dari sisi biaya, dan umumnya tidak mudah aus seperti kontak mekanis.

Selain sebagai penguat dan saklar, transistor juga dapat berfungsi sebagai pengatur stabilitas komponen, peratas arus, penahan arus, serta pembangkit arus frekuensi rendah atau tinggi.

Hal ini menjadikan transistor sebagai komponen yang serba guna dan banyak digunakan dalam rangkaian elektronik.

 

Penutup

Demikianlah penjelasan mengenai gambar simbol transistor pada rangkaian elektronik yang lengkap.

Baca Juga :  √ Cara Masuk Menu Servis TV Polytron : Panduan Untuk Pemula

Dengan memahami simbol transistor, kita dapat dengan mudah mengenali jenis-jenis transistor dan fungsinya dalam suatu rangkaian.

Selain itu, kita juga telah mempelajari bahwa transistor memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai penguat dan saklar, serta berbagai fungsi tambahan lainnya.

Dengan penggunaan transistor yang tepat, kita dapat memaksimalkan kinerja rangkaian elektronik yang kita buat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang berkecimpung di dunia elektronik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *