Apa itu Big Data?
Big data merupakan suatu sebutan buat mendefinisikan volume informasi yang amat besar baik yang mempunyai bentuk maupun yang tidak. Yang terpenting dalam analisa big data bukan terdapat pada seberapa besar informasinya tetapi data mana yang diamati supaya bisa memberikan manfaat untuk perusahaan yang terkait.
Karakteristik Big Data
1. Volume
Namanya saja big data, pasti karakter kuncinya adalah jumlah informasi yang sangat besar, bisa secara totalitas atau bersumber pada program yang mengelolanya.
2. Velocity
Kecepatan produksi informasi juga jadi karakter big data, mencakup input informasi sampai pemakaian informasi. Dengan adanya internet, cara ini berjalan secara praktis dan perubahan terjalin secara real- time.
3. Variety
Big data dari satu program saja yaitu Instagram bisa bermacam- macam wujudnya. Misalnya, terdapat informasi yang berbentuk formulir informasi personal, foto, video, atau apalagi informasi filter instastory.
4. Veracity
Revolusi industri 4. 0 membuat kedudukan informasi dalam membantu mengambil keputusan cukup besar. Hingga, keakuratan suatu informasi jadi berarti. Itulah kenapa veracity menjadi karakter big data berikutnya.
5. Value
Big data mempunyai value untuk memudahkan konsumen mengakses data dengan cepat dan mengambil keputusan berdasarkan berbagai informasi yang ada.
Konsep Big Data
Konsep big data adalah mengumpulkan seluruh informasi yang diperoleh kemudian mencernanya dengan tepat supaya bisa membagikan value yang diharapkan.
Singkatnya, konsep big data terdiri dari 3 hal berikut:
– Integrasi Data
– Pengelolaan Data
– Analisis Data
Berikut adalah sebagian contoh perusahaan dunia yang berhasil mempraktikkan big data analytics!
1. Netflix
Netflix, sebuah layanan streaming yang berplatform langganan ini mendulang sukses dengan membagikan layanan pelanggan yang sifatnya personal. Hal ini tidak lepas dari kedudukan big data analytics software yang mengumpulkan lebih dari 150 juta pelanggannya dan mencermati interaksi serta respon mereka terhadap suatu tayangan. Mulai dari jam berapa mereka biasa menyaksikan, device apa yang mereka gunakan, serta apakah seseorang menonton sebuah tayangan sampai habis atau tidak.
Informasi ini kemudian digunakan Netflix buat kembali mengusulkan film serta serial tv yang cocok dengan perilaku penontonnya.
2. Starbucks
Kedai kopi Starbucks menggunakan solusi big data yang mereka miliki dari survei dan bisnis pembelian klien untuk menyajikan menu- menu yang mereka sukai. Data- data ini diolah dengan big data analytics software untuk mendapatkan menu- menu pilihan berdasarkan kegemaran pelanngan.
3. Amazon
Amazon mengumpulkan informasi individu setiap pelanggannya saat mereka memakai situs website. Tidak hanya apa yang dibeli pelanggan, Amazon mengamati produk- produk lain dilihat oleh klien itu dengan menggabungkan big data analytics software ke dalam website ecommerce- nya. Setelah itu Amazon juga mencermati alamat pengiriman, serta apakah klien meninggalkan ulasan.
Big Data sudah membantu mendorong Amazon ke puncak e- commerce. Perusahaan terhubung dengan masing- masing penjual dan agar dapat memastikan inventaris mereka. Amazon juga bisa melacak gudang terdekat yang bisa dipilih sehingga biaya pengirimannya bisa menurun sampai 40%.
Dengan selalu update hal data- data ini, Amazon selalu bisa memperhitungkan kemungkinan tren di masa mendatang supaya tidak terabaikan oleh kompetitor dan selalu terdepan dalam melayani konsumen.
4. Gojek
Gojek menghimpun informasi buat meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus mitranya. Selama era pandemi ini misalnya, big data analytics aplikasi dipakai oleh Gojek buat meningkatkan fitur contactless dalam pengiriman makanan agar bisa mempraktikkan social distancing. Tidak hanya itu, Gojek juga memberikan pembaharuan untuk para driver, area mana saja yang tidak dapat dilewati karena PSBB.
5. Telkomsel
Sebagai pionir dalam melangsungkan jaringan 2G, 3G serta 4G LTE di Indonesia, Telkomsel menerapkan big data analytics buat memprediksi kemungkinan konsumen untuk melaksanakan pembelian lewat rekomendasi- rekomendasi yang diberikan secara personal oleh Telkomsel.
6. Traveloka
Traveloka melaksanakan personalisasi dengan menerapkan solusi big data untuk membaca keinginan konsumennya. Dengan melacak kebiasaan konsumen dan posisi mereka, Traveloka bisa merekomendasikan promosi yang berada di zona pelanggannya. Traveloka juga menawarkan penginapan maupun tiket perjalanan cocok dengan kebiasaan- kebiasaan konsumen dalam melakukan pencarian.
7. OVO
OVO menggunakan pemecahan big data untuk lebih memahami keinginan konsumen. Dengan studi konsumen dan mengolahnya melalui big data analytics aplikasi, OVO dapat lebih memahami tipe- tipe konsumen dan membagikan bermacam tipe layanan yang memang disukai oleh para penggunanya.
KESIMPULAN
Berdasarkan keterangan di atas, apa itu big data dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi yang diolah sebuah sistem komputasi untuk jadi informasi berarti bagi para konsumennya. Penggunaan big data dengan cara masif ini diharapkan mampu memberikan solusi terbaik di masa mendatang. Mudah- mudahan Bermanfaat ya teman- teman. Kata Pencarian Terpopulerhttps://www empatpilar com/contoh-aplikasi-pengguna-big-data/