Perbedaan Resistor dan Resistansi

Kenali, Perbedaan Resistor dan Resistansi Secara Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Kenali, Perbedaan Resistor dan Resistansi Secara Lengkap. Artikel ini menjelaskan secara mendalam perbedaan antara resistor dan resistansi, termasuk komponen elektronik, prinsip dasar, dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Pelajari lebih lanjut tentang Perbedaan Resistor dan Resistansi di sini.

Resistor dan resistansi, kedengarannya mirip, bukan? Namun, jangan salah, kedua istilah ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam dunia elektronika.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam Perbedaan Resistor dan Resistansi, mulai dari pengertian dasar hingga aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, mari kita mulai!

Resistor dan resistansi merupakan dua konsep dasar dalam bidang elektronika yang sangat penting.

Kedua konsep ini memegang peranan kunci pada hampir semua perangkat elektronik yang digunakan saat ini.

Resistor berfungsi untuk menahan aliran arus listrik yang melalui suatu benda, sementara resistansi adalah sifat yang membuat suatu bahan menentang arus listrik yang melaluinya. Dengan demikian, perbedaan antara resistor dan resistansi perlu dipahami secara mendalam.

Pengertian Resistor

Resistor atau hambatan adalah komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu yang digunakan untuk menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya.

Resistor biasanya terbuat dari bahan campuran karbon, tetapi ada juga resistor yang terbuat dari kawat nikrom. Kawat nikrom memiliki resistansi yang cukup tinggi dan tahan terhadap arus kuat.
Contoh penggunaan kawat nikrom dapat dilihat pada elemen pemanas setrika yang terdiri dari kawat spiral.

Satuan resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. George Simon Ohm, seorang fisikawan hebat asal Jerman, mencetuskan keberadaan hukum ohm yang masih berlaku hingga sekarang. Nama ohm sendiri diambil dari namanya.

Pengertian Resistansi

Resistansi merupakan kemampuan suatu benda dalam mencegah atau menghambat aliran arus listrik. Komponen elektronika yang dapat menghambat besarnya arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian disebut dengan resistor.

Satuan dari resistansi adalah Ohm (Ω), yang diambil dari nama ilmuwan Jerman, Georg Simon Ohm, yang merupakan penemu dari hukum Ohm.

Menurut hukum Ohm, besarnya arus listrik yang mengalir melalui suatu penghantar akan berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan yang diterapkan kepadanya, dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan yang terjadi di dalam penghantar tersebut.
Dengan demikian, semakin besar nilai resistansi suatu benda, maka semakin besar pula hambatan yang terjadi dan semakin kecil pula arus listrik yang dapat mengalir melaluinya.

Perbedaan Resistor dan Resistansi

Resistor dan resistansi adalah dua istilah yang terkait dengan sifat penghantar listrik. Meskipun keduanya sering digunakan secara bergantian, ada beberapa Perbedaan Resistor dan Resistansi utama antaranya adalah sebagai berikut :

  1. Dalam resistor, bahan apa pun yang memiliki resistansi disebut resistor, sedangkan resistansi adalah properti yang menjelaskan seberapa besar suatu bahan menentang aliran arus yang melaluinya.
  2. Resistor adalah komponen yang digunakan dalam rangkaian listrik dan perilakunya didasarkan pada sifat resistifnya. Ketika kapasitansi dan induktansi dapat diabaikan, maka resistansi menjadi ukuran kuantitas perilaku resistif ini.
  3. Resistor adalah peralatan/komponen yang digunakan untuk menambah hambatan pada rangkaian listrik yang diberikan. Sedangkan resistansi adalah sifat penghantar listrik yang melawan arus yang mengalir melaluinya pada tegangan tertentu. R = VI
  4. Resistor adalah sebuah komponen listrik dengan hambatan listrik yang telah ditentukan seperti 1 ohm, 10 ohm, 100 ohm, 10000 ohm, dll. Sedangkan resistansi adalah properti dari sebuah konduktor listrik, yang dapat menentukan jumlah arus yang melewatinya ketika beda potensial diterapkan di atasnya.

Jenis-Jenis Resistor

Setelah memahami Perbedaan Resistor dan Resistansi, selanjutnya mengetahui jenis-jenis resistor yang berbeda sangat penting untuk dapat menggunakannya dengan benar sesuai dengan fungsinya. Apakah Kalian tahu tentang jenis-jenis resistor yang ada?

Baca Juga :  Warna Resistor 10 Ohm : Pengertian dan Harganya

Terdapat empat jenis resistor yang umum digunakan, yaitu:

  • Resistor Tetap.
  • Variable Resistor.
  • LDR (Light Dependent Resistor).
  • Thermal Resistor (Thermistor).

Dari keempat jenis resistor di atas, Kalian dapat melihat bentuk dan simbol masing-masing jenis pada gambar resistor di bawah ini.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan baca penjelasan untuk setiap jenis resistor di bawah ini.

1. Resistor Tetap

Resistor tetap adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi yang tetap dan biasanya ditKaliani dengan kode warna pada fisiknya.

Berdasarkan bahan pembuatannya, resistor tetap dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Resistor Komposisi Karbon (Carbon Composition Resistor)
  • Resistor Film Logam (Metal Film Resistor)
  • Resistor Film Karbon (Carbon Film Resistor)

2. Resistor Variabel

Resistor variabel adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diubah sesuai dengan kebutuhan atau dapat diatur. Ada tiga jenis resistor variabel, yaitu:

  • Rheostat
  • Potensiometer
  • Trimpot (Preset Resistor)

3. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR (Light Dependent Resistor) adalah jenis resistor yang resistansinya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterima. Oleh karena itu, nilai resistansi LDR akan berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima.

4. Thermal Resistor (Thermistor)

Thermistor (Thermal Resistor) adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah karena suhu atau temperatur.

Ada dua jenis thermistor, yaitu thermistor PTC dan NTC. PTC berarti Positive Temperature Coefficient, artinya nilai resistansi meningkat saat suhu naik, sedangkan NTC berarti Negative Temperature Coefficient, artinya nilai resistansi menurun saat suhu naik.

Jenis-Jenis Resistansi

Sesudah memahami Perbedaan Resistor dan Resistansi, Nah selanjutnya dalam bahasa yang lebih mudah dipahami, komponen ini bekerja saat elektron mengalir melalui dua terminal yang berbeda. Ini menyebabkan arus listrik mengalir ke arah terminal dengan posisi yang lebih rendah.

Secara umum, semakin besar hambatan, semakin kecil arus yang mengalir. Sebaliknya, semakin kecil hambatan, semakin besar arus yang mengalir.

Ada tiga jenis hambatan listrik, yaitu:

1. Resistansi Penghantar

Ada tiga jenis resistansi penghantar berdasarkan sifatnya, yaitu:

  • Konduktor: benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik karena memiliki nilai resistivitas yang rendah. Contohnya adalah tembaga, emas, besi, dan perak.
  • Isolator: benda yang tidak dapat menghantarkan listrik karena memiliki nilai resistivitas yang tinggi. Contohnya adalah plastik, karet, kertas, dan kaca.
  • Semikonduktor: benda yang memiliki sifat konduktor dan isolator. Contohnya adalah silikon dan germanium.

2. Resistansi Sambungan

Resistansi sambungan adalah hambatan yang terjadi akibat adanya sambungan antara dua komponen dalam suatu rangkaian listrik.

Hambatan ini dipengaruhi oleh kualitas sambungan, seperti kebersihan dan kekuatan tekanan antar komponen.

Contoh dari resistansi sambungan adalah ketika terdapat sambungan longgar antara kabel dan terminal baterai, yang dapat menyebabkan panas pada suatu rangkaian.

3. Resistansi Suhu

Resistansi suhu adalah jenis hambatan listrik yang dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu naik, nilai resistansi akan meningkat.

Contohnya adalah ketika kita mengecas ponsel, semakin tinggi suhu ponsel maka akan terjadi penurunan kecepatan pengisian karena terjadi overheat pada suhu ponsel.

Penutup

Dalam penutup, telah dibahas secara lengkap mengenai Perbedaan Resistor dan Resistansi yang penting untuk dipahami dalam bidang elektronika.

Resistor adalah komponen fisik yang digunakan untuk mengendalikan aliran arus listrik dalam rangkaian, sedangkan resistansi merupakan sifat intrinsik bahan yang menggambarkan sejauh mana bahan tersebut menghambat aliran arus listrik.

Memahami perbedaan ini akan membantu kita dalam merancang dan memahami berbagai rangkaian elektronik dengan lebih efisien.

Semoga melalui artikel ini, pemahaman Kalian mengenai perbedaan antara resistor dan resistansi menjadi lebih jelas, sehingga dapat meningkatkan kualitas pengetahuan dalam dunia elektronika.

Ingatlah bahwa penggunaan yang tepat dari resistor dan pemahaman akan resistansi bahan akan membantu Kalian menciptakan rangkaian yang efisien, aman, dan efektif.

Baca Juga :  Perbedaan Resistor dan Kapasitor : Simak Ulasan Secara Lengkapnya

Itu saja yang bisa empatpilar.com berikan kepada kalian mengenai Perbedaan Resistor dan Resistansi. Selamat mencoba dan terus eksplorasi dunia elektronika yang menarik ini! Kata Pencarian Terpopulerhttps://www empatpilar com/kenali-perbedaan-resistor-dan-resistansi-secara-lengkap/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *