Pengertian Bearing

Pengertian Bearing : Fungsi dan Macam-Macam Bearing

Posted on

Empat Pilar – Pengertian Bearing : Fungsi dan Macam-Macam Bearing. Pelajari lebih dalam tentang pengertian bearing, fungsinya dalam berbagai peralatan, dan berbagai macam bearing yang digunakan dalam industri teknik. Jadilah ahli di dunia bearing!

Kalian pernah mendengar istilah bearing? Jika jawabannya ya, sejauh mana Kalian memahami tentang bearing? Bagaimana jika kita menggali lebih dalam untuk membahas Pengertian Bearing: Fungsi dan Macam-Macam Bearing? Berikut adalah artikel yang akan membantu Kalian memahami bearing secara mendalam.

Bearing atau bantalan, merupakan elemen penting dalam mesin dan peralatan mekanik. Fungsinya? Mereka bertugas memudahkan gerakan antara dua bagian atau lebih, serta mengurangi gesekan. Sebagai contoh, bearing di mobil Kalian mungkin akan membantu roda berputar dengan lancar.

Pengertian Bearing

Bearing, yang juga dikenal sebagai bantalan, adalah komponen mesin yang bertugas untuk mengurangi gesekan antara dua bagian sehingga memungkinkan mereka bergerak sesuai dengan fungsi yang diinginkan.

Secara khusus, komponen tersebut adalah batang poros (shaft) dan lubang tempat poros berputar. Tanpa adanya bearing, lubang mungkin bisa membesar atau batang poros bisa mengecil akibat gesekan yang merusak permukaan kedua benda tersebut.

Fungsi dari bantalan bearing adalah untuk menjadi perantara antara kontak batang poros dan lubang shaft. Meski perantara ini juga akan mengalami gesekan, namun tingkat gesekan ini jauh lebih kecil dibandingkan jika tanpa adanya bearing.

Bearing adalah salah satu komponen mesin yang sangat umum digunakan karena mampu memudahkan hampir semua jenis gerakan dan mengurangi gesekan.

Biasanya, bearing dibagi menjadi dua tipe, yaitu bearing kontak dan non-kontak. Bearing kontak adalah tipe bearing yang memiliki mekanisme kontak dengan peralatan lain. Ini melibatkan mekanisme sliding (geser), rolling (gelinding), dan flexural (lentur).

Sedangkan, bearing non-kontak biasanya menggunakan fluida atau magnet sebagai mekanisme penghubung antara bagian luar dan dalam bearing.

Absennya kontak mekanis dalam tipe bearing ini membuat gesekan statis dapat diminimalisir.

Bagian-Bagian Bearing

Setelah memahami Pengertian Bearing, selanjutnya bearing juga memiliki komponen-komponen yang secara fundamental sama dalam semua jenis Bearing.

Berikut adalah bagian-bagian dari Bearing:

1. Cincin Dalam dan Cincin Luar

Cincin dalam atau inner ring adalah bagian yang berhubungan langsung dengan batang poros (shaft), sementara cincin luar atau outer ring ditempatkan di slot Bearing.

Secara khusus, kedua cincin ini dibuat dari bahan chrome alloy steel berkualitas tinggi. Bahan ini memiliki kekerasan yang cukup untuk menahan beban berat dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.

Baik cincin dalam maupun cincin luar memiliki raceway sebagai jalur bagi elemen-elemen yang berputar atau rolling elements.

2. Elemen Menggelinding

Elemen menggelinding atau rolling element bisa berbentuk bola, silinder, kerucut, dan lain-lain. Bagian ini juga dibuat dari bahan khusus seperti chrome alloy steel, keramik, dan plastik. Rolling element ini berputar sesuai jalurnya di “raceway” dan dipisahkan oleh “cage”.

3. Cage atau Retainer

Cage memiliki fungsi untuk memisahkan dan menjaga jarak antara elemen-elemen yang berputar atau rolling elements.

Cage biasanya dibuat dari baja, kuningan, atau plastik. Cage dari logam padat biasanya diproduksi dengan teknik permesinan, sedangkan cage yang dibuat dari lembaran logam biasanya dibentuk melalui proses penekanan.

Selain itu, cage plastik bisa dibuat dari plastik padat atau dengan teknik cetakan injeksi.

4. Seal atau Shield

Tidak semua jenis Bearing memiliki bagian ini. Fungsi dari seal atau shield adalah untuk menutup Bearing agar kotoran tidak dapat masuk ke dalam.

Bagian ini sangat penting untuk menjaga keawetan dan kinerja dari Bearing.

Kode Bearing

Kode bearing adalah suatu sistem penandaan yang digunakan untuk mengidentifikasi spesifikasi tertentu dari suatu bearing.

Contohnya, kode bearing seperti 6301 menunjukkan ukuran dan jenis dari bearing tersebut. Dalam hal ini, kode 6301 menggambarkan bearing bola dengan ukuran 6, ketebalan 3, dan diameter dalam sebesar 01.

Kode ini sangat penting karena membantu dalam memastikan penggunaan bearing yang tepat untuk berbagai aplikasi.

Misalnya, ketika memilih bearing untuk motor, penting untuk mengetahui ukuran dan jenis bearing yang dibutuhkan, dan kode bearing membantu menyediakan informasi tersebut.

Namun, perlu dicatat bahwa kode ini tidak selalu secara langsung menunjukkan dimensi fisik bearing.

Misalnya, dalam kode 6301, angka 6 mengacu pada jenis bearing (dalam hal ini bola), angka 3 mengacu pada seri ketebalan bearing, dan 01 menunjukkan diameter dalam. Dimensi nyata dari bearing ini adalah 12mm (diameter dalam), 37mm (diameter luar), dan 12mm (ketebalan).

Baca Juga :  Pengertian Night Ride, Manfaat dan Tips Melakukan Night Ride

Kode bearing juga bisa meliputi lebih banyak informasi, seperti material pembuatan, kecepatan rotasi maksimum, kapasitas beban, dan sebagainya, tergantung pada standar penamaan yang digunakan.

Standar penamaan biasanya berbeda antara produsen dan negara, namun biasanya ada kesamaan dalam cara mereka merujuk ke fitur dan spesifikasi utama bearing.

Fungsi Bearing

Masih dalam pembahasan Pengertian Bearing, Nah berikutnya bearing atau bantalan adalah komponen mesin yang kecil namun memiliki peran yang sangat vital dalam operasional sebuah mesin. Bearing memegang beberapa fungsi penting dalam mekanisme kerja mesin, antara lain:

1. Mengurangi Gesekan

Bearing berfungsi untuk meredam atau meminimalisir gesekan antara dua komponen atau dua kerangka.

Dengan adanya bearing, gesekan yang dihasilkan saat dua komponen bergerak dapat dikurangi sehingga menghindari kerusakan akibat gesekan tersebut.

2. Menahan Beban

Bearing dirancang untuk mengatasi beban radial dan/atau aksial pada batang poros (shaft) yang berputar.

Dengan demikian, bearing membantu dalam mendistribusikan beban dengan lebih merata, mengurangi tekanan pada komponen mesin, dan memperpanjang usia layanan mesin.

3. Memudahkan Gerakan

Bearing memudahkan gerakan sehingga bisa bergerak lebih sesuai dengan keinginan pengguna atau sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Ini berarti bahwa bearing memungkinkan komponen mesin bergerak dengan lancar dan efisien.

4. Perlindungan Poros

Bearing menjaga agar batang poros tidak langsung bergesekan dengan rumah poros. Ini sangat penting untuk menghindari kerusakan pada poros dan komponen mesin lainnya.

5. Mencegah Benturan

Bearing berfungsi untuk mencegah benturan antara dua komponen saat mereka saling bersentuhan. Ini penting untuk menjaga integritas struktural komponen mesin dan mencegah kerusakan prematur.

6. Stabilitas Mesin

Bearing membantu menjaga stabilitas gerakan mesin. Dengan bantuan bearing, mesin dapat beroperasi dengan lebih halus dan stabil, sehingga meningkatkan efisiensi dan kinerja mesin.

Dengan memahami fungsi-fungsi ini, penting juga untuk belajar tentang desain dan pemilihan bearing yang tepat agar dapat mencapai efisiensi dan kinerja optimal dalam operasi mesin.

Prinsip Kerja Bearing

Bearing atau bantalan memiliki prinsip kerja yang cukup sederhana, namun sangat efektif dalam menjaga operasi mesin berjalan dengan lancar. Prinsip kerja bearing berkebalikan dengan roda gigi.

Roda gigi memiliki fungsi untuk mentransmisikan putaran dari satu bagian ke bagian lain dalam sistem mekanik.

Ini berarti bahwa roda gigi membantu dalam meneruskan atau mengubah gerakan dari satu bagian ke suatu bagian lainnya dalam sistem.

Sebaliknya, prinsip kerja bearing adalah untuk mencegah transmisi gerakan atau putaran dari satu bagian ke bagian lain.

Dengan kata lain, bearing berfungsi untuk mencegah penyebaran gerakan yang tidak diinginkan dari satu bagian mesin ke bagian lainnya.

Dalam operasinya, bearing memberikan jalur bagi bagian mesin yang berputar (seperti poros atau shaft) untuk bergerak dengan gesekan minimal.

Bearing memfasilitasi pergerakan ini dengan memberikan permukaan yang halus dan keras (dalam bentuk bola, silinder, atau elemen bergulir lainnya) di antara bagian-bagian mesin yang berputar dan struktur penyangga.

Elemen-elemen ini bergulir di antara cincin dalam dan cincin luar bearing, yang memungkinkan bagian mesin yang berputar (seperti poros) untuk bergerak dengan lebih lancar dan efisien, sementara menahan dan membatasi gerakan di arah lainnya.

Dengan demikian, bearing membantu memisahkan gerakan bagian mesin yang berputar dari bagian lainnya, dan ini adalah prinsip kerja utama dari bearing

Jenis-Jenis Bearing

Sudah memahami Pengertian Bearing? Lalu setiap tipe bearing mempunyai aplikasinya masing-masing. Seorang insinyur mesin harus faham mengenai aplikasi, batasan, prinsip operasi dasar dari sebuah bearing sehingga bisa memilih bearing yang tepat.

Berikut macam macam bearing beserta aplikasinya:

1. Ball bearings

Ball Bearing adalah salah satu tipe bearing yang paling banyak digunakan karena mampu menahan beban radial dan aksial.

Namun, jenis bearing ini terbatas untuk menangani beban yang relatif ringan. Ball Bearing terdiri dari elemen bulat atau bola yang bergerak, yang diletakkan di antara cincin dalam dan cincin luar.
Elemen-elemen ini berfungsi untuk mendukung beban poros (shaft) yang berputar dan meredam gesekan antara putaran poros dan bagian mesin yang tetap.

Komponen-komponen dari ball bearing ini dapat diganti jika terjadi kerusakan atau masalah. Ball bearing juga sering dikenal dengan istilah rolling elements bearing atau anti-friction bearing.

Berikut adalah beberapa pertimbangan saat memilih ball bearings:

  • Pilihan ideal untuk aplikasi yang membutuhkan putaran cepat dan presisi tinggi.
  • Tersedia dalam berbagai bentuk standar.
  • Mampu menangani beban radial dan aksial dengan konfigurasi tertentu.

2. Roller bearings

Roller bearing dirancang secara khusus untuk menangani beban yang lebih berat dibandingkan dengan ball bearing.

Hal ini disebabkan oleh desain roller berbentuk silinder yang memungkinkan distribusi beban menyebar pada area yang lebih luas.

Namun, kelemahan dari jenis bearing ini adalah kurang mampunya dalam menangani beban aksial atau dorongan.

Roller bearing terdiri dari elemen-elemen gelinding yang diletakkan di antara cincin dalam dan cincin luar. Jenis bearing ini umumnya digunakan untuk mendukung putaran poros yang memiliki beban berat.

Baca Juga :  Rekomendasi Merk Ban Mobil Terbaik Di Indonesia : Terbaru

Berikut beberapa pertimbangan saat memilih roller bearing:

  • Memiliki kapasitas menangani beban yang lebih besar dibandingkan dengan ball bearings.
  • Tidak efisien dalam menangani beban aksial atau dorongan.

3. Ball Thrust Bearings

Jenis bearing ini dirancang khusus untuk aplikasi dengan kecepatan putaran dan beban aksial yang relatif rendah. Sebagai contoh, ball thrust bearing sering digunakan pada mekanisme penyangga kursi putar.

4. Roller Thrust Bearings

Jenis bearing ini memiliki kemiripan dengan ball thrust bearing dimana keduanya diperuntukkan untuk menangani beban aksial.

Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, roller bearing mampu menangani beban yang lebih berat dibandingkan dengan ball bearing.

Roller thrust bearings biasanya digunakan pada berbagai aplikasi, termasuk pada roda gigi helikal dalam transmisi mobil.

5. Tapered Roller Bearings

Jenis bearing ini mampu menangani beban radial dan aksial yang sangat besar. Elemen menggelindingnya memiliki bentuk yang meruncing (tapered) dan dipasang dalam posisi miring pada jalurnya.

Bearing ini umumnya digunakan pada transmisi mobil yang membutuhkan penanganan beban berat. Tapered roller juga bisa ditemukan pada jenis bearing lainnya, yang berarti setiap jenis bearing dapat dikombinasikan. Sebagai contoh, ada jenis tapered roller thrust bearing.

6. Mounted Bearings

Mounted bearings terdiri dari bearing yang dipasang pada sebuah komponen penempatan, yang dikenal sebagai bearing housing.

Pemasangan bearing dengan baut memudahkan proses penggantian komponen jika diperlukan.

Penutup

Sebagai penutup, dapat dikatakan bahwa bearing atau laher memegang peranan vital dalam dunia teknik mesin.

Fungsi utamanya adalah mengurangi gesekan dan mendistribusikan beban sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan keawetan mesin.

Ragam bearing yang tersedia mencerminkan berbagai kebutuhan aplikasi yang berbeda. Dari mulai deep groove ball bearings yang paling umum, hingga specialized bearings seperti needle bearings dan thrust bearings, semuanya memiliki peran dan aplikasi yang unik.

Meski demikian, penting untuk dipahami bahwa pilihan bearing yang tepat tidak hanya bergantung pada tipe, tetapi juga kualitas bahan, pemeliharaan, dan instalasi yang tepat.

Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang Pengertian Bearing, fungsi, dan macam-macam bearing adalah suatu keharusan bagi para insinyur dan praktisi teknik mesin.

Semoga artikel dari empatpilar.com mengenai Pengertian Bearing ini, dapat menambah wawasan dan pengetahuan Kalian tentang dunia bearing. Kata Pencarian Terpopulerhttps://www empatpilar com/pengertian-bearing/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *