Pengertian Receiver

Pengertian Receiver : Cara Kerja dan Contohnya Secara Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Pengertian Receiver : Cara Kerja dan Contohnya Secara Lengkap. Panduan komprehensif ini akan menjelaskan dunia receiver. Pengertian Receiver: Cara Kerja dan Contohnya akan mengungkapkan seluk-beluk receiver, cara kerjanya, dan memberikan contoh nyata untuk membantu Kalian memahami pentingnya dalam meningkatkan pengaturan hiburan Kalian.

Receiver memainkan peran penting dalam sistem hiburan modern, tetapi memahami kompleksitasnya mungkin terasa menakutkan pada awalnya. Panduan ini bertujuan untuk membongkar konsep receiver dan memberikan wawasan tentang cara kerjanya, semuanya sambil memberikan contoh praktis untuk memperkuat pemahaman Kalian.

Dalam bagian ini, kita akan mendalami pemahaman mendasar tentang apa itu receiver, mekanisme operasionalnya, dan menampilkan contoh-contoh dunia nyata.

Apa Itu Receiver?

Receiver adalah salah satu dari berbagai perangkat yang dapat menerima sinyal, seperti gelombang radio, dan mengubahnya menjadi bentuk yang memiliki kegunaan. Jika kamu sudah membaca artikel kami sebelumnya mengenai Pengirim, kamu pasti telah memahami bahwa informasi dikirimkan melalui gelombang radio dengan cara disematkan pada sinyal pembawa. Nah, di sisi Receiver, diperlukan sebuah alat untuk menangkap sinyal radio tersebut sekaligus menerjemahkan informasi yang dibawa olehnya, dan alat tersebut disebut Receiver.

Dalam Receiver, terdapat serangkaian proses pengolahan yang membuat Receiver dapat memahami informasi yang dikirimkan oleh pengirim. Sebagai contoh, saat kamu menelepon, informasi getaran suara tersebut dikirimkan dalam bentuk gelombang radio oleh pengirim, kemudian Receiver menangkap gelombang tersebut.

Namun, kamu tidak dapat memahami perkataan lawan bicaramu jika informasi tersebut tetap berada dalam bentuk gelombang radio; bahkan indera manusia tidak mampu menangkap gelombang radio. Oleh karena itu, selain menangkap gelombang radio, Receiver juga berfungsi untuk mengubahnya kembali menjadi informasi yang sama dengan sumber aslinya.

Beberapa contoh perangkat Receiver yang hampir setiap hari kamu temui adalah radio, ponsel, televisi, dan masih banyak lagi.

Cara Kerja Receiver

Tahapan cara kerja receiver ini sebenarnya cukup sederhana, namun memiliki peran yang sangat penting dalam mengubah sinyal menjadi informasi yang dapat dipahami oleh manusia. Berikut adalah uraian yang lebih rinci mengenai cara kerja receiver:

  • Penerimaan Sinyal Melalui Antena: Proses dimulai ketika sinyal yang dikirimkan dari sumber, seperti stasiun radio, stasiun TV, atau perangkat lainnya, diterima oleh antena yang terhubung ke receiver. Antena berfungsi sebagai penerima sinyal elektromagnetik dan mengirimkannya ke bagian penerimaan dalam receiver.
  • Proses Demodulasi: Sinyal yang diterima oleh antena pada umumnya telah dimodulasi sebelumnya, yaitu ditambahkan informasi pada gelombang pembawa untuk mengkodekan data. Pada tahap ini, proses demodulasi dilakukan, yang bertujuan untuk menghilangkan informasi modulasi dan mengembalikan sinyal ke bentuk aslinya. Ini penting karena informasi yang ditanamkan pada gelombang pembawa sekarang harus diambil kembali.
  • Konversi ke Format Diterima: Setelah proses demodulasi, sinyal yang telah dibersihkan dari informasi modulasi perlu diubah ke dalam bentuk yang dapat diproses lebih lanjut oleh komponen receiver. Ini melibatkan pengubahan sinyal ke dalam format digital atau analog, tergantung pada jenis receiver yang digunakan dan jenis sinyal yang diterima.
  • Prosesing: Setelah diubah ke dalam format yang sesuai, sinyal ini kemudian diproses oleh bagian khusus dalam receiver. Misalnya, jika itu adalah receiver audio, sinyal akan diteruskan ke bagian audio yang akan mengubahnya menjadi gelombang suara yang dapat didengar oleh manusia. Proses ini melibatkan amplifikasi dan pengolahan sinyal untuk memastikan kualitas suara yang baik.
  • Pemrosesan Video (Opsional): Jika receiver memiliki kemampuan untuk memproses sinyal video, langkah serupa juga dilakukan. Sinyal video yang telah demodulasi akan diolah untuk menghasilkan gambar yang dapat dilihat oleh mata manusia. Pemrosesan ini termasuk dalam tayangan TV, misalnya, ketika gambar yang diterima dari siaran TV diubah menjadi tampilan yang dapat ditampilkan di layar monitor.
  • Tampilan Keluaran: Hasil akhir dari semua proses di atas adalah tampilan yang dapat diakses oleh pengguna. Ini bisa berupa suara yang keluar dari speaker (jika receiver audio) atau gambar yang ditampilkan di layar monitor (jika receiver video).

Jadi, meskipun terlihat sederhana, proses di balik cara kerja receiver melibatkan beberapa tahap penting yang bekerja bersama-sama untuk mengubah sinyal elektromagnetik menjadi informasi yang dapat dinikmati oleh manusia dalam bentuk suara atau gambar.

Pemrosesan Pada Receiver

Apabila diperhatikan, berdasarkan penjelasan kami sebelumnya, kalian mungkin sudah dapat menguraikan langkah-langkah yang terjadi dalam sebuah Receiver hingga alat tersebut mampu menyajikan informasi yang serupa dengan sumber aslinya.

Terdapat dua jenis Receiver dengan langkah-langkah proses yang berbeda, yaitu Receiver Langsung (Straight) dan Receiver Superheterodin (Superheterodyne). Berikut adalah proses dari masing-masing jenis tersebut:

A. Straight Receiver (Receiver Radio Langsung)

Pada Receiver langsung (straight receiver), sinyal yang diterima langsung diubah menjadi bentuk informasi tanpa melalui tahap pencampuran seperti pada Receiver Superheterodin. Meskipun begitu, jenis Receiver ini sudah jarang digunakan karena kurang selektif dan kurang sensitivitas.

Berikut ini adalah urutan proses yang terjadi pada Receiver langsung:

Baca Juga :  Cara Memperbaiki Sensor TV Polytron : Panduan Lengkap

  1. Antena
    Antena digunakan untuk meraih getaran/sinyal gelombang radio, yang salah satunya membawa informasi yang dipancarkan oleh pemancar.
  2. Penalaan RF (Radio Frekuensi)
    Pada tahap ini, Receiveran menyaring sinyal yang mengandung informasi yang diperlukan dari berbagai gelombang radio (RF = radio frekuensi) yang ditangkap oleh antena, untuk kemudian diproses pada tahap berikutnya. Teknik yang umum digunakan adalah resonansi, di mana variabel kapasitor digunakan untuk mencari frekuensi resonansi yang sama dengan sinyal pembawa yang membawa informasi yang diinginkan. Semua Receiver memerlukan tingkat penolakan yang tinggi terhadap sinyal bayangan (image signal), dan hal ini dicapai melalui proses penalaan RF.
  3. Deteksi/demodulasi
    Pada tahap ini, terjadi pemisahan antara sinyal informasi dari sinyal pembawanya (pembawa). Seperti yang dijelaskan sebelumnya, untuk mentransmisikan sinyal, pemancar menyatukan sinyal informasi dengan sinyal pembawa atau pembawa, serupa dengan memuat barang ke dalam mobil untuk pengiriman. Proses demodulasi mirip dengan mengeluarkan barang tersebut dari mobil pembawa, sehingga sinyal informasi dipisahkan dari pembawanya.
  4. Penguatan
    Pada tahap ini, sinyal informasi yang telah terpisah dari pembawa akan diperkuat menggunakan komponen penguat.
  5. Bagian Perangkat Suara
    Sinyal informasi diubah kembali menjadi bentuk aslinya, yaito suara. Perangkat yang dapat digunakan adalah pengeras suara yang mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

B. Superheterodyne Receiver (Receiver Radio Superheterodyne)

Receiver superheterodin menggunakan teknik pencampuran yang menggabungkan dua sinyal untuk menghasilkan sinyal frekuensi antara (intermediate-frequency/IF) yang lebih mudah untuk diproses.

Berikut adalah urutan proses yang terjadi pada Receiver Superheterodin:

  1. Antena
    Seperti sebelumnya, antena tetap memiliki peran penting dalam menangkap getaran/sinyal gelombang radio.
  2. Penalaan RF (Radio Frekuensi)
    Tetap konsisten dengan langkah sebelumnya, jenis Receiver ini juga melibatkan tahap penalaan RF untuk memilih sinyal yang membawa informasi yang diperlukan.
  3. Osilator Lokal Heterodin
    Perbedaan antara Receiver Superheterodin dengan Receiver langsung terletak pada tahap Osilator Lokal Heterodin. Karena adanya tahap pencampuran, osilator lokal diperlukan untuk menghasilkan sinyal dengan frekuensi yang sama dengan sinyal IF yang digunakan dalam Receiver (biasanya sekitar 455kHz).
  4. Pencampur (Mixer)
    Inilah inti dari Receiver Superheterodin, yakni tahap pencampuran. Dengan menggunakan pencampur, Receiver akan menggabungkan sinyal yang dihasilkan oleh osilator lokal dengan sinyal yang diterima oleh Receiver untuk menghasilkan frekuensi antara (IF) yang diinginkan.
  5. Filter dan Penguat IF (Intermediate Frequency)
    Umumnya, pada Receiver AM terdapat sirkuit resonansi yang ditempatkan di kolektor transistor pencampur, dengan frekuensi resonansi yang sama dengan frekuensi IF. Tujuannya adalah menyaring semua sinyal dengan frekuensi yang berbeda dari frekuensi IF, karena sinyal-sinyal tersebut adalah hasil pencampuran yang tidak diinginkan dan tidak membawa informasi yang kita inginkan. Selain penyaringan, sinyal juga perlu dikuatkan, walaupun proses penguatan harus dilakukan dengan tepat. Penguatan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan distorsi, sementara penguatan yang terlalu rendah juga tidak ideal. Oleh karena itu, penguatan diatur oleh Kontrol Otomatis Penguatan (AGC – Automatic Gain Control).
  6. Deteksi/Demodulasi
    Langkah berikutnya adalah demodulasi, yaitu proses ekstraksi sinyal informasi. Ini dilakukan dengan menghilangkan frekuensi yang termodulasi menggunakan filter lewat bawah (low-pass filter). Sinyal yang sudah demodulasi ini kemudian diteruskan ke pengeras suara (speaker) untuk diubah menjadi getaran suara yang dapat dipahami oleh manusia.
  7. Penguat Audio
    Sebelum diumpankan ke speaker, sinyal informasi dikuatkan lebih lanjut. Maka, di antara demodulator dan speaker, terdapat potensiometer untuk mengatur volume.
  8. Speaker
    Tahap terakhir adalah speaker, perangkat yang mengubah sinyal informasi menjadi gelombang suara yang dapat kita dengar.

Aplikasi Receiver di Kehidupan Sehari-Hari

Keberadaan receiver memiliki peranan yang vital dalam aktivitas sehari-hari. Receiver menjadi komponen pendukung yang diperlukan hampir pada semua perangkat elektronik yang menggunakan sinyal elektronik.

Oleh karena itu, tidak mengherankan bila peran receiver memiliki signifikansi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam mengoperasikan berbagai perangkat elektronik. Untuk informasi lebih rinci mengenai berbagai aplikasi receiver dalam kehidupan sehari-hari, silakan lihat penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Televisi

Penggunaan receiver pada televisi berfungsi mengubah sinyal magnetik dan elektronik menjadi gambar atau video beserta suaranya. Di dalam setiap televisi, terdapat stasiun pemancar gelombang televisi yang mengirimkan gelombang-gelombang tersebut. Gelombang televisi ini kemudian diterima oleh antena parabola yang terpasang di tiap rumah.

Selanjutnya, ada sebuah Integrated Circuit (IC) di dalam televisi yang berperan penting dalam mengubah sinyal televisi yang telah diterima. IC ini melakukan konversi sinyal tersebut menjadi gambar atau video yang juga mengandung suara.

2. Radio

Tidak seperti televisi, radio memiliki fungsi mengubah sinyal gelombang radio atau modulasi menjadi sinyal audio, bukan video. Sinyal ini kemudian diterima oleh manusia sebagai suara yang dapat didengar.

Prinsip kerja radio mirip dengan televisi karena keduanya bergantung pada pemancar gelombang. Prosesnya dimulai dengan antena pada radio yang menangkap gelombang radio yang sebelumnya dipancarkan oleh stasiun pemancar radio.

Kemudian, pada tahap penalaan (tuning), radio memilih salah satu dari banyak gelombang radio yang ada. Gelombang radio yang terpilih ini kemudian diubah menjadi suara yang dapat didengar oleh manusia melalui panca indera pendengaran.

3. Handy Talkie

Keberadaan Handy Talkie, atau yang sering disebut HT, telah ada sebelum telepon pintar menjadi umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Fungsinya tetap sejalan dengan telepon pintar, yaitu untuk komunikasi dua arah atau lebih.

Baca Juga :  15 Booster Antena TV Digital : Cara Memilih dan Memasangnya

HT sangat bergantung pada sebuah receiver sebagai alat penerima sinyal radio. HT digunakan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan frekuensi sinyal radio.

Batas jarak maksimal agar HT tetap dapat digunakan sebagai alat komunikasi adalah 2.5 KM. Jika melebihi jarak tersebut, HT tidak akan mampu menangkap sinyal frekuensi radio atau besar kemungkinan suara yang diterima akan kehilangan kejernihan.

4. Telepon

Pada masa lalu, telepon menjadi favorit di kalangan masyarakat karena kemampuannya dalam menjalin komunikasi jarak jauh yang lebih baik daripada HT. Keunggulan utama telepon termasuk kemampuan untuk mengirim pesan teks atau SMS serta menyampaikan pesan suara.

Sebelum era teknologi internet, telepon dianggap sebagai solusi komunikasi yang paling efektif karena keterbatasan alat komunikasi pada waktu itu.

Cara kerja telepon sebagai alat penerima adalah ketika berfungsi sebagai penerima, telepon akan menerima pesan teks atau SMS dari pengirimnya. Pesan teks atau SMS tersebut kemudian dikirim oleh pengirim melalui stasiun pemancar radio yang dioperasikan oleh operator telepon.

5. Parabola

Kehadiran parabola dimanfaatkan sebagai alat penangkap sinyal untuk mengakses siaran televisi. Parabola memerlukan receiver untuk mengambil sinyal tersebut.

Receiver pada parabola pada dasarnya merupakan perangkat elektronik yang berfungsi mengubah sinyal yang diambil oleh LNB pada antena parabola. Sinyal yang telah diubah ini kemudian diolah menjadi video atau audio melalui televisi.

Tersedia berbagai jenis receiver parabola. Di antaranya adalah receiver mpeg2, mpeg4, dan HD, yang memungkinkan pemirsa TV mendapatkan pengalaman visual yang menarik dari saluran televisi. Untuk kualitas yang optimal, disarankan menggunakan jenis receiver parabola mpeg4 atau HD karena mampu menghasilkan gambar yang lebih jernih.

6. Sistem GPS

Receiver pada perangkat GPS memiliki beragam fungsi, sejalan dengan banyaknya variasi jenis GPS yang ada. Aplikasi dari receiver pada perangkat GPS dapat ditemui dalam penerima sinyal dari sistem pemosisi global.

Perangkat ini berperan sebagai alat untuk menerima gelombang sinus yang dipancarkan oleh satelit-satelit GPS. Cara kerja GPS Receiver melibatkan pendeteksian minimal 3 sinyal satelit.

Ada dua jenis receiver pada perangkat ini, yaitu tipe branded dan OEM. Pada tipe branded, receiver GPS telah dirakit secara menyeluruh, memungkinkan pengguna untuk langsung mengoperasikannya.

Sementara itu, model OEM merupakan receiver GPS yang harus dirakit terlebih dahulu sebelum dapat digunakan, misalnya dengan merangkai papan PCB sebagai salah satu komponen krusialnya.

Penutup

Sebagai penutup dari empatpilar.com, pemahaman terhadap pengertian receiver sangat penting dalam dunia komunikasi. Receiver atau penerima sinyal bertugas untuk mengubah sinyal yang diterima menjadi informasi yang dapat dimengerti oleh manusia atau perangkat lainnya. Melalui penjelasan mengenai cara kerja dan contohnya yang telah diuraikan, diharapkan kita dapat lebih menghargai peran penting receiver dalam setiap aktivitas komunikasi sehari-hari.

Tanpa kehadiran receiver yang efisien, proses komunikasi mungkin tidak akan berjalan dengan lancar dan informasi yang disampaikan bisa menjadi tidak akurat. Oleh karena itu, mari kita lebih mendalami dan menghargai setiap komponen dalam sistem komunikasi, termasuk receiver.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *