Pengertian Welding

√ Pengertian Welding : Manfaat, Jenis dan Cara Welding Secara Lengkap

Posted on

Empat Pilar –Pengertian Welding : Manfaat, Jenis dan Cara Welding Secara Lengkap. Dalam dunia manufaktur dan konstruksi, welding memainkan peran penting. Welding adalah proses penggabungan dua atau lebih bahan dengan melelehkan dan menyatukannya.

Welding banyak digunakan dalam berbagai industri, termasuk otomotif, aerospace, pembuatan kapal, dan pengembangan infrastruktur. Memahami konsep welding, klasifikasinya, contoh-contoh, teknik-teknik, dan fungsinya penting bagi para profesional dan penggemar.

Dalam artikel komprehensif ini, kita akan menjelajahi Pengertian Welding, menggali berbagai aspeknya, dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang keberartiannya.

Pengertian Welding

Welding adalah proses penggabungan material, khususnya logam, yang melibatkan pencairan bahan terlebih dahulu sebelum membeku dan membentuk suatu sambungan.

Proses ini, yang juga dikenal sebagai pengelasan, tidak hanya terbatas pada penggabungan besi, tetapi juga dapat digunakan untuk logam lainnya seperti tembaga, aluminium, dan sebagainya.

Pengelasan juga dapat diaplikasikan pada paduan logam seperti baja dan stainless steel.

Dalam proses pengelasan, pembakaran dilakukan dengan suhu yang sangat tinggi yang mampu mencapai titik leleh logam tertentu yang akan disambung.

Sumber suhu tinggi ini dapat berasal dari berbagai macam proses, tergantung pada metode pengelasan yang digunakan untuk mencairkan logam yang akan disambung.

Saat logam telah mencapai fase cair, ia akan bercampur dan kemudian membeku.

Setelah membeku, logam tersebut akan membentuk suatu sambungan las. Oleh karena itu, definisi yang melibatkan fase cair ini lebih tepat untuk menjelaskan tentang welding atau pengelasan.

Fungsi dan Manfaat Welding/Pengelasan

Setelah bahasan Pengertian Welding, lalu berikutnya adalah penjelasan lebih lanjut mengenai fungsi dan manfaat welding atau pengelasan:

1. Penyatuan Logam

Fungsi utama dari pengelasan adalah untuk menyatukan dua atau lebih komponen logam. Dalam banyak kasus, kekuatan sambungan pengelasan dapat melebihi sifat mekanik dari logam induk. Ini berarti bahwa pengelasan dapat digunakan untuk menciptakan struktur yang sangat kuat dan tahan lama.

2. Pelapisan Material

Selain menyatukan logam, proses pengelasan juga bisa digunakan untuk melapisi permukaan material dengan tujuan membuat permukaan tersebut menjadi lebih keras dan tahan terhadap gesekan atau abrasi. Ini sangat penting dalam aplikasi industri yang melibatkan komponen mekanis atau struktural yang sering kali mengalami stres atau tekanan tinggi.

3. Efisiensi dan Ketahanan

Pengelasan menghasilkan sambungan yang efisien dan dapat digunakan dalam konstruksi kerja yang melibatkan temperatur tinggi. Oleh karena itu, proses ini sangat penting dalam berbagai sektor industri, termasuk manufaktur, konstruksi, dan energi.

4. Tanpa Batasan Ketebalan

Salah satu manfaat besar dari pengelasan adalah bahwa tidak ada batasan untuk ketebalan logam yang akan dilas. Hal ini berarti bahwa proses ini dapat digunakan untuk logam dengan berbagai ketebalan, dari yang sangat tipis hingga yang sangat tebal.

5. Sambungan Padat

Proses pengelasan tidak menghasilkan sambungan yang longgar, melainkan sambungan yang padat dan tahan lama. Hal ini berarti bahwa struktur atau komponen yang dihasilkan oleh proses pengelasan cenderung sangat kuat dan tahan lama.

6. Geometri Sambungan yang Sederhana dan Kedap

Sambungan yang dihasilkan dari proses pengelasan memiliki geometri yang sederhana dan sangat kedap terhadap air, udara, dan minyak. Ini berarti bahwa komponen atau struktur yang dihasilkan oleh pengelasan sangat cocok untuk aplikasi di lingkungan yang keras atau kasar.

7. Hasil Sambungan Berat Ringan

Meskipun pengelasan dapat digunakan untuk logam dengan berbagai ketebalan, hasil sambungan biasanya memiliki berat yang ringan. Ini berarti bahwa struktur atau komponen yang dihasilkan oleh pengelasan dapat lebih mudah dipindahkan atau dipasang, yang bisa menghemat biaya dan waktu.

Jenis-Jenis Welding

Masih dalam pembahasan Pengertian Welding, selanjutnya welding merupakan satu dari berbagai metode yang digunakan dalam pembangunan struktur. Ada berbagai jenis welding, yang dikelompokkan berdasarkan sumber panas yang digunakan untuk melelehkan logam.

1. Pengelasan Gas

Pengelasan gas merupakan metode pengelasan yang menggunakan sumber panas dari pembakaran gas.

Contoh pengelasan gas meliputi Oxy-Fuel Welding (OFW) yang menggunakan campuran oksigen dan LPG dalam proses pembakarannya.

Selain itu, terdapat juga Oxy-Acetylene Welding (OAW) yang menggunakan campuran oksigen dan asetilen atau karbit selama proses pembakaran.

Baca Juga :  Macam-Macam Ukuran Meja Makan Ideal : Ketahui Secara Lengkap!

Hingga saat ini, metode pengelasan yang paling umum digunakan adalah OAW karena lebih praktis dan terjangkau secara biaya. Namun demikian, kualitas sambungan pengelasan jenis ini kurang optimal.

Selain digunakan dalam pengelasan, campuran oksigen dan asetilen juga dimanfaatkan untuk pemotongan logam dan brazing.

2. Pengelasan Busur Listrik

Pengelasan busur listrik dikenal karena kepraktisannya, efisiensinya, dan harga yang terjangkau, sehingga sering digunakan dalam berbagai industri.

Selain itu, jenis pengelasan ini menawarkan tingkat produktivitas yang tinggi karena dapat menghasilkan sambungan yang berkualitas.

Pengelasan ini memanfaatkan panas dari busur listrik yang terbentuk antara ujung elektroda dan logam induk.

Reaksi arus pendek antara kedua komponen ini menghasilkan busur listrik, serta menghasilkan panas yang memicu proses ionisasi udara di sekitarnya.

Proses ionisasi ini memfasilitasi distribusi elektron di antara kedua komponen tersebut, menciptakan busur yang konsisten. Sumber panas yang dihasilkan kemudian digunakan dalam pengelasan busur listrik.

Contoh pengelasan busur listrik meliputi Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW).

Pengelasan busur listrik juga dapat dibagi menjadi dua jenis. Salah satunya adalah pengelasan dengan elektroda terbakar, di mana elektroda meleleh menjadi logam pengisi.

Sementara itu, pada pengelasan dengan elektroda tak terbakar, elektroda tidak meleleh menjadi logam pengisi karena terbuat dari bahan dengan titik lebur yang tinggi.

3. Pengelasan Resistansi Listrik

Untuk industri produksi massal, pengelasan resistansi listrik lebih banyak digunakan.

Pengelasan ini menggunakan hambatan listrik dari bahan untuk menciptakan arus pendek dan mencairkan logam yang akan disambung.

Selain efisien, jenis pengelasan ini juga menghasilkan polusi yang sedikit.

Contoh pengelasan resistansi listrik adalah seam welding dan spot welding. Kedua jenis pengelasan ini membutuhkan mesin yang kompleks, tidak praktis, dan memiliki harga yang tinggi.

Pengelasan ini mampu menghasilkan sambungan yang kuat antara ujung pipa dengan ujung lainnya karena melibatkan proses pelelehan dan penekanan, mirip dengan aktivitas tempa.

Contoh produk pengelasan resistansi listrik adalah pipa baja yang menggunakan plat yang digulung dan disambung menggunakan mesin seam welding.

4. Solid State Welding

Fase cair logam memainkan peran penting dalam pengelasan solid state.

Namun, dalam pengelasan solid state, yang juga dikenal sebagai pengelasan fase padat, proses tersebut umumnya tidak melibatkan perubahan logam menjadi fase cair terlebih dahulu.

Inilah yang membuat pengelasan solid state berbeda dengan metode pengelasan lainnya.

Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan pengelasan resistansi listrik, pengelasan solid state tidak menggunakan energi listrik, melainkan mengandalkan energi mekanik.

Waktu, tekanan, dan suhu menjadi variabel utama dalam pengelasan fase padat.

Keuntungan dari pengelasan solid state adalah bahwa daerah sekitar sambungan tidak terpengaruh oleh panas.

Contoh kegiatan yang menggunakan teknik ini adalah ultrasonic welding dan forge welding.

5. Pengelasan Termokimia

Pengelasan termokimia menggunakan reaksi kimia sebagai sumber panas yang dihasilkan dari pembakaran gas asetilen bertekanan.

Thermite welding merupakan contoh pengelasan termokimia, di mana panas las termit dihasilkan dari campuran bubuk aluminium dan oksida besi.

Bubuk termit yang terbakar akan bereaksi dan menghasilkan panas yang mencapai suhu 2800°C.

Dengan demikian, logam dapat meleleh dalam wadah yang berfungsi sebagai tempat penampungan selama proses pelelehan dan pembekuan logam.

Pengelasan termokimia sering dilakukan di daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki akses listrik karena metode ini sangat praktis dan tidak memerlukan peralatan yang kompleks.

Teknologi pengelasan terus mengalami perkembangan pesat dan seiring berjalannya waktu, berbagai variasi pengelasan telah hadir untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam penyambungan material.

Pengembangan dalam teknik pengelasan ini secara pasti menghasilkan sambungan yang lebih baik secara kualitas dan efisiensi kinerja.

Tahapan Pada Proses Welding

Seperti yang telah diketahui, welding adalah proses pengelasan dengan cara mengubah logam menjadi cair hingga dapat membentuk sebuah sambungan dengan sendirinya. Umumnya terdapat 8 langkah atau tahapan yang dapat dilakukan untuk melakukan welding machine.

Pembahasan mengenai Pengertian Welding yang terkahir adalah proses welding. Nah berikut adalah langkah-langkah umum yang biasanya digunakan dalam proses pengelasan mesin, antara lain:

  1. Mulailah dengan membersihkan bahan yang akan dilas terlebih dahulu. Jika ada kerak pada permukaannya, gunakan palu dan sikat baja untuk membersihkannya. Hal ini penting agar hasil pengelasan maksimal.
  2. Letakkan logam atau bahan pada tempatnya, entah itu di meja kerja atau di lantai, kemudian atur kerapatan antara dua bahan tersebut. Jika diperlukan, gunakan klem untuk menjaga posisinya.
  3. Atur mesin pengelasan agar siap digunakan. Masukkan elektroda pada panel mesin pengelasan. Pastikan sudut elektroda disesuaikan dengan jenis bahan yang akan dilas. Biasanya sekitar 30, 40, atau 90 derajat.
  4. Perlahan-lahan dekatkan ujung elektroda ke bahan yang akan dilas.
  5. Perhatikan jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas. Jarak ini dapat mempengaruhi kualitas hasil pengelasan. Jika terlalu dekat, sambungan yang terbentuk mungkin tidak sempurna. Jika terlalu jauh, mungkin akan ada percikan atau percikan api.
  6. Pastikan Kalian telah menggunakan perlengkapan keselamatan dan perlindungan diri sebelum memulai proses pengelasan. Kemudian, perlahan-lahan gerakkan elektroda sepanjang bahan atau logam yang akan dilas.
  7. Hasil pengelasan dapat dilihat dari permukaannya. Jika memiliki gelombang yang rapat, teratur, dan menutup sempurna, itu menunjukkan bahwa proses pengelasan berjalan dengan baik.
  8. Setelah selesai, bersihkan kerak yang menutupi hasil pengelasan dengan menggunakan palu. Periksa apakah hasilnya sudah sesuai dengan yang diinginkan. Jika belum, Kalian dapat mengulangi proses pengelasan hingga mendapatkan sambungan yang sesuai.
Baca Juga :  Perbedaan Deterjen Bayi dan Deterjen Biasa : Ketahui Secara Lengkap

Penutup

Dalam kesimpulannya, artikel dari empatpilar.com ini, telah secara komprehensif menjelaskan Pengertian Welding, manfaatnya dalam berbagai sektor industri, berbagai jenis pengelasan yang umum digunakan, serta cara melakukan pengelasan yang baik dan benar.

Welding merupakan teknik yang penting dan berperan besar dalam pembangunan dan pembuatan berbagai struktur dan produk, dari yang terkecil hingga yang terbesar sekalipun.

Namun, perlu diingat bahwa meskipun proses pengelasan tampak sederhana, tetap diperlukan pengetahuan dan keahlian yang mendalam untuk melakukannya dengan aman dan efektif.

Sebagai penutup, semoga artikel mengenai Pengertian Welding ini, bisa menjadi panduan yang membantu Kalian lebih memahami dunia pengelasan, baik bagi Kalian yang merupakan praktisi industri, pendidik, mahasiswa, atau bahkan bagi Kalian yang hanya sekedar penasaran tentang dunia pengelasan.

Selalu ingat untuk menerapkan stKalianr keselamatan kerja saat melakukan pengelasan dan teruslah belajar serta mengembangkan keterampilan Kalian dalam bidang ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *