Apa Itu Kuat Hantar Arus (KHA)

Apa Itu Kuat Hantar Arus (KHA)? : Rumus dan Cara Menghitungnya

Posted on

Empat Pilar – Apa Itu Kuat Hantar Arus (KHA)? : Rumus dan Cara Menghitungnya. Kuat Hantar Arus (KHA) adalah konsep penting dalam dunia listrik dan elektronik. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara mendalam tentang Apa Itu Kuat Hantar Arus (KHA), serta membahas rumus dan cara menghitungnya. Informasi yang disajikan didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman kami dalam bidang ini, dan kami akan mendukung konten dengan sumber-sumber terpercaya seperti Wikipedia.

Kuat Hantar Arus (KHA) adalah kemampuan suatu material untuk menghantarkan arus listrik. Sifat ini sangat penting dalam desain sirkuit listrik dan perangkat elektronik. Kuat Hantar Arus diukur dalam satuan ampere (A) dan dapat berbeda-beda untuk berbagai material. Material dengan KHA yang tinggi dapat mengalirkan arus listrik dengan baik, sedangkan material dengan KHA yang rendah akan menghambat aliran arus.

Apa Itu Kuat Hantar Arus (KHA)?

Kabel listrik memiliki ukuran luas penampang inti kabel yang berpengaruh pada kapasitas penghantaran arus listriknya. Dalam PUIL (Petunjuk Pelaksanaan Instalasi Listrik), kapasitas penghantaran kabel disebut Kuat Hantar Arus (KHA).

Pemahaman tentang ukuran kabel dan KHA-nya sangat penting untuk memilih kabel yang sesuai dengan kapasitas instalasi listrik di rumah kita. Besar kapasitas daya listrik dalam suatu instalasi rumah tergantung pada langganan listrik dari PLN, yang diukur dalam kilowatt-hour (kWh) di kWh meter dan berhubungan dengan rating MCB (Mini Circuit Breaker) yang terpasang. KHA kabel harus lebih besar dari rating MCB agar MCB bisa memutus aliran listrik sebelum kabel mengalami masalah.

Apabila arus listrik melebihi KHA dari suatu kabel, kabel tersebut dapat menjadi panas dan jika daya tahan isolasinya terlampaui, dapat menyebabkan kerusakan isolasi. Kerusakan isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus listrik yang berakibat fatal, seperti kesetrum pada manusia atau bahkan menyebabkan kebakaran.

Salah satu faktor lain yang perlu diperhatikan dalam memilih kabel dengan KHA-nya adalah pertimbangan untuk kebutuhan daya listrik di masa depan. Jika ada perkiraan peningkatan daya listrik dari PLN dalam beberapa tahun ke depan, lebih baik menggunakan kabel dengan ukuran sedikit lebih besar untuk mengakomodasi pertumbuhan kebutuhan daya ini dan menghindari penggantian kabel. Namun, jika kabel sudah berumur lebih dari 10 tahun, perlu melakukan pemeriksaan kondisi kabel secara teliti untuk memastikan kabel masih berada dalam kondisi yang baik.

PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter penghantar kabel dan KHA terus-menerus maksimum yang diperbolehkan untuk kabel tipe NYA, NYM, dan NYY.

Perlu diingat bahwa besaran kabel di atas dinyatakan dalam ukuran mm2, yang merupakan luas penampang, bukan diameter. Untuk mencari diameter kabel, Anda harus menggunakan rumus matematika. Sebagai contoh, untuk luas penampang 4 mm2, diameter kabelnya sekitar 2,25mm. Sedangkan untuk luas penampang 10 mm2, diameter kabelnya sekitar 3,5 mm.

Disarankan selalu menggunakan conduit/pipa paralon (PVC) untuk mengamankan kabel dan mencegah gigitan tikus. Setiap jalur kabel harus dilengkapi dengan pembatas/MCB sebagai pengaman jika terjadi korsleting atau beban berlebih. Penggunaan panel listrik juga disarankan untuk memastikan keamanan dan keteraturan jalur kabel yang banyak.

Jenis-Jenis Kawat Penghantar

Setelah memahami Apa Itu Kuat Hantar Arus (KHA), selanjutnya Jenis-jenis kawat penghantar yang biasa digunakan untuk jaringan distribusi udara meliputi:

1. Panghantar Telanjang

Kawat penghantar ini tidak memiliki lapisan isolasi. Beberapa contohnya meliputi:

  • AAAC (All Aluminium Alloy Conductor):
    Terbuat dari paduan aluminium, kawat ini memiliki ketahanan terhadap korosi yang lebih baik dibandingkan kawat aluminium murni.
  • AAC (All Aluminium Conductor):
    Terbuat dari aluminium murni, kawat ini memiliki sifat konduktivitas yang baik tetapi kurang tahan terhadap beban berat dan korosi.
  • ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced):
    Terbuat dari inti baja yang dikelilingi oleh lapisan aluminium. ACSR umumnya digunakan pada tegangan tinggi, tetapi tidak secara luas digunakan sebagai penghantar Saluran Udara Tegangan Menengah.
Baca Juga :  Cara Mengatasi MCB Posisi ON Tapi Listrik Mati Secara Lengkap

2. Penghantar yang Berisolasi

Kawat penghantar ini memiliki lapisan isolasi yang melindungi konduktor di dalamnya. Beberapa contohnya meliputi:

  • AAAC-S: Ini adalah versi berisolasi dari AAAC.
  • NAAXSEY: Ini adalah kawat aluminium yang memiliki lapisan isolasi.

3. Penghantar LVTC (Low Voltage Twisted Cable)

Contohnya adalah NFAAX. LVTC biasanya digunakan dalam penerangan jalan dan pemasangan rumah.

Untuk jaringan distribusi bawah tanah, jenis-jenis kabel yang biasa digunakan adalah:

  • Kabel Ikat (Balted Cable):
    Kabel ini terbuat dari beberapa konduktor yang dibungkus bersama-sama dalam lapisan isolasi.
  • Kabel H (Hoclstadter, Sercened Cable):
    Kabel ini memiliki desain khusus untuk meningkatkan daya hantar dan ketahanannya.
  • Kabel Isolasi Sintetis:
    Kabel ini menggunakan bahan isolasi sintetis, seperti plastik atau karet, yang memiliki ketahanan terhadap air dan kelembaban.
  • Kabel Isolasi Minyak (Oil Filled Cable):
    Kabel ini memiliki lapisan isolasi yang diisi dengan minyak untuk mencegah kerusakan akibat panas dan kelembaban.
  • Kabel SL (Separated Lead) dan SA (Separated Aluminium):
    Kabel ini memiliki konduktor dan isolator yang dapat dipisahkan, yang memudahkan perbaikan dan pemeliharaan.
  • Kabel H.S.L:
    Meski tidak ada detail lebih lanjut tentang kabel ini dalam pertanyaan Anda, saya akan menambahkan bahwa ini mungkin merujuk ke kabel jenis tertentu yang memiliki karakteristik khusus.

Semua jenis kawat penghantar dan kabel ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri dan dipilih berdasarkan kebutuhan spesifik jaringan distribusi listrik.

Cara Menghitung Kuat Hantar Arus (KHA) Kabel

Menghitung kuat arus hantar kabel dapat dilakuan dengan merujuk pada aturan yang telah ditetapkan pada pedoman PUIL. Berikut ini adalah rumus bagaimana cara untuk menghitung dan menentukan kapasitas hantar arus (KHA).

1. Rumus Mencari KHA

Kuat Hantar Arus (KHA) = 125% x I

di mana,

KHA adalah Kuat Hantar Arus dengan satuan ampere (A)

I adalah arus beban penuh (A)

Formula untuk Menghitung Arus Satu Fase:

I = P / (V . Cos Phi)

Formula untuk Menghitung Arus Tiga Fase:

I = P / (√3 . V . Cos Phi)

2. Contoh Perhitungan Luas Penampang Kabel

Seorang teknisi listrik akan memasang instalasi listrik pada rumah bertingkat dengan kapasitas daya 2.200 watt dan faktor daya sebesar 0,85. Tegangan listrik yang digunakan adalah 220 V. Tugasnya adalah menentukan nilai KHA (Kuat Hantar Arus) dan luas penampang kabel NYA yang tepat untuk instalasi tersebut.

Diketahui:

P = 2.200 watt

V = 220 V

Cos Phi = 0,85

Ditanyakan:

KHA dan luas penampang kabel NYA?

Penyelesaian:

Langkah pertama adalah mencari nilai arus beban maksimal (I):

I = P / (V . Cos Phi)

I = 2.200 / (220 x 0,85)

I = 11,764 Ampere (A)

Selanjutnya, kita mencari nilai KHA:

KHA = 125% x I

KHA = 125% x 11,764

KHA = 14,705 A

Namun, berdasarkan data yang ada, nilai KHA yaitu 14,705 A tidak terdapat dalam tabel KHA NYA yang terdapat di pedoman PUIL. Oleh karena itu, kita perlu membulatkan ke atas menjadi 15 A. Dengan nilai KHA 15 A, maka luas penampang kabel NYA yang digunakan adalah 1,5 mm².

Catatan: Tabel KHA NYA yang digunakan berdasarkan pada PUIL 2011, khususnya dokumen SNI 0225:2011 dengan nomor tabel 7.3-1 halaman 521. Jika diperlukan, teman-teman dapat mencari dan mengaksesnya melalui halaman pencarian Google dengan menggunakan kata kunci “PUIL”.

Penutup

Dalam rangkuman, Apa Itu Kuat Hantar Arus (KHA), nah Kuat Hantar Arus (KHA) adalah parameter penting yang menunjukkan sejauh mana suatu zat dapat memfasilitasi aliran arus listrik. Berbeda dengan konduktor murni, zat dengan KHA tinggi memungkinkan arus listrik mengalir lebih lancar, mempengaruhi sejauh mana alat atau sistem elektronik dapat bekerja secara efisien dan efektif.

Baca Juga :  Pengertian Rangkaian Star Delta : Fungsi, Cara Kerja dan Kelebihannya

Dengan memahami apa itu KHA, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang materi dan teknologi yang akan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan aplikasi industri. Semoga dengan pengetahuan dari empatpilar.com ini, kita semua dapat menjadi pengguna teknologi yang lebih sadar dan berpengetahuan. Selamat belajar dan tetap penasaran!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *