Fungsi Thermistor

Fungsi Thermistor : Pengertian dan Prinsip Kerjanya, Pahami Dengan Baik

Posted on

Empat Pilar – Fungsi Thermistor : Pengertian dan Prinsip Kerjanya, Pahami Dengan Baik. Temukan segala hal tentang fungsi thermistor, pengertian, dan prinsip kerjanya dalam artikel ini. Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana komponen elektronik ini dapat mengubah dunia!

Fungsi Thermistor: Pengertian dan Prinsip Kerjanya Mungkin bagi sebagian orang, istilah ‘thermistor’ terdengar asing. Namun, apakah kamu tahu bahwa komponen kecil ini memiliki peran besar dalam banyak aplikasi sehari-hari?

Nah, kali ini kita akan mengupas tuntas mengenai fungsi thermistor, pengertian, dan prinsip kerjanya. Jadi, buat kamu yang penasaran, yuk, simak ulasan berikut ini!

Thermistor merupakan singkatan dari thermal resistor, yang berarti resistor yang nilai resistansinya berubah sesuai dengan perubahan suhu.

Komponen ini umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pengukur suhu, pengatur suhu, hingga sistem proteksi.

Pengertian Thermistor

Thermistor merupakan jenis komponen elektronik yang berfungsi sebagai resistor yang nilai resistansinya dapat berubah seiring dengan perubahan suhu yang terjadi di sekitarnya.

Thermistor termasuk dalam keluarga resistor yang terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga nilai resistansinya bersifat variabel atau dapat berubah-ubah.

Nama thermistor berasal dari dua kata yaitu “thermal” dan “resistor”, yang secara harfiah berarti resistor yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh suhu.

Ada dua jenis thermistor, yaitu Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) dan Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient).

Thermistor pertama kali diproduksi pada tahun 1930 oleh seorang ilmuwan Amerika Serikat bernama Samuel Ruben.

Namun sebenarnya, efek sensitif terhadap suhu panas pada resistor ini telah ditemukan oleh ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday pada tahun 1833.

Faraday menemukan adanya penurunan signifikan nilai resistansi pada bahan Silver Sulfide ketika suhunya ditingkatkan. Thermistor yang ditemukan Faraday merupakan jenis NTC (Negative Temperature Coefficient).

Fungsi Thermistor

Thermistor memiliki sifat dimana nilai hambatannya dapat berubah tergantung pada suhu atau temperatur yang diterima.

Karena sifat ini, thermistor banyak digunakan dalam berbagai aplikasi yang berhubungan dengan pengukuran suhu. Beberapa fungsi utama thermistor yang sering diaplikasikan antara lain:

1. Sensor Suhu

Salah satu aplikasi utama dari fungsi thermistor adalah sebagai sensor suhu atau yang disebut dengan thermistor sensor.

Thermistor merupakan salah satu jenis sensor suhu yang memiliki akurasi pengukuran yang sangat baik. Selain itu, thermistor juga memiliki stabilitas jangka panjang yang sangat baik, sehingga tidak terpengaruh oleh penuaan.

Karena hal ini, thermistor sangat populer dan menjadi pilihan yang paling menguntungkan dalam berbagai aplikasi, seperti sistem kendali dan pengukuran suhu.

Thermistor umumnya terbuat dari bahan keramik atau polimer, dan memiliki rentang suhu pengukuran yang cukup luas, yaitu berkisar antara -90⁰C hingga 130⁰C.

2. Proteksi Rangkaian

Thermistor juga sering digunakan sebagai proteksi untuk melindungi rangkaian elektronik dengan cara memutuskan aliran arus atau sebagai pengganti fuse listrik.

Jenis thermistor yang biasa digunakan untuk proteksi ini adalah Thermistor PTC. Pada kondisi normal, Thermistor PTC akan melewatkan aliran arus listrik ke rangkaian.

Namun, ketika terjadi arus berlebih yang mengalir melalui thermistor, thermistor PTC akan memanas dan suhu panasnya akan meningkat.

Hal ini akan menyebabkan nilai hambatan (resistansi) pada thermistor meningkat sehingga aliran arus listrik menjadi terhambat atau terputus. Aplikasi seperti ini dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti blender.

3. Regulator Lonjakan Arus

Thermistor juga dapat digunakan sebagai regulator untuk mengatasi atau meredam terjadinya lonjakan arus listrik.

Thermistor akan membatasi lonjakan arus listrik secara bertahap untuk mencegah kerusakan pada komponen rangkaian dan mencegah terputusnya skring atau circuit breaker.

Jenis thermistor yang digunakan sebagai regulator lonjakan arus adalah Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient).

Pada awalnya, Thermistor NTC akan menghambat lonjakan aliran arus listrik yang besar karena nilai resistansinya yang tinggi.

Kemudian setelah beberapa detik, arus akan mengalir secara perlahan sehingga suhu panas pada thermistor meningkat.

Baca Juga :  Bahaya Menyalakan AC Bocor : Ketahui Alasannya

Kenaikan suhu panas pada thermistor akan menyebabkan nilai resistansinya menurun sehingga aliran arus listrik dapat mengalir secara normal.

Prinsip Kerja Thermistor

Setelah memahami Fungsi Thermistor, selanjutnya prinsip kerja thermistor didasarkan pada resistansi yang berubah sesuai dengan perubahan suhu. Resistansi pada thermistor dapat diukur menggunakan ohmmeter.

Dengan mengetahui hubungan antara perubahan suhu dan perubahan resistansi pada thermistor, maka dengan mengukur resistansi thermistor dapat menentukan suhu yang terkait dengannya.

Besarnya perubahan resistansi tergantung pada jenis bahan yang digunakan dalam thermistor. Namun, hubungan antara suhu dan resistansi termistor tidak terjadi secara linier, seperti yang terlihat pada grafik thermistor yang diperlihatkan di bawah ini:

Jika termistor memiliki grafik seperti di atas, maka resistansi yang diukur oleh ohmmeter dapat dengan mudah ditekan ke dalam grafik tersebut untuk menentukan suhu.

Caranya adalah dengan menggambar garis horizontal dari nilai resistansi pada sumbu y, dan menggambar garis vertikal turun dari titik ini hingga bersinggungan dengan grafik. Dengan demikian, suhu thermistor dapat ditentukan.

Tanda-Tanda Kerusakan Thermistor AC

Nah jika sudah mengetahui Fungsi Thermistor, selanjutnya seringkali kita mengalami kendala pada AC yang tidak berfungsi normal sehingga menyebabkan masalah seperti tidak dapat mendinginkan ruangan atau sering mati-mati.

Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kerusakan pada bagian thermistor. Namun, bagaimana cara mengetahui jika thermistor AC mengalami kerusakan?

Berikut adalah beberapa tanda atau ciri-ciri kerusakan pada thermistor AC:

  1. Terdengar suara alarm yang menyala terus-menerus ketika AC dinyalakan. Pada beberapa merek AC, ini sering terjadi dan dapat menjadi tanda bahwa thermistor mengalami kerusakan. Thermistor yang rusak perlu segera diganti dengan tipe yang sama, namun harus memperhatikan tipe dan karakteristik termistor asli.
  2. Unit outdoor AC tidak berfungsi normal, ditandai dengan kompresor AC yang sering mati. Ini disebabkan oleh thermistor yang sudah terlalu peka dalam mendeteksi perubahan suhu ruangan sehingga unit outdoor sering mati dan menyebabkan AC menjadi tidak dingin.
  3. Pada beberapa merek AC, kerusakan pada thermistor juga dapat menyebabkan remote control tidak berfungsi. Jika remote control AC tidak berfungsi, perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan apakah memang thermistor pada AC tersebut mengalami kerusakan.

Jenis-Jenis Thermistor

Secara umum, terdapat dua jenis thermistor:

1. Negative Temperature Coefficient (NTC) Thermistor

Pada termistor NTC, resistansi menurun ketika suhu meningkat dan sebaliknya, resistansi meningkat ketika suhu menurun.

Oleh karena itu, hubungan antara suhu dan resistansi pada termistor NTC adalah berbanding terbalik. Thermistor NTC adalah jenis thermistor yang paling umum dan sering digunakan.

2. Positive Temperature Coefficient (PTC) Thermistor

Pada termistor PTC, terdapat hubungan berbanding lurus antara suhu dan resistansi. Ketika suhu meningkat, resistansi juga meningkat, dan sebaliknya ketika suhu menurun, resistansi menurun pula.

Meskipun termistor PTC tidak seumum penggunaan termistor NTC, namun sering digunakan sebagai bentuk perlindungan sirkuit. Mirip dengan fungsi sekering, termistor PTC dapat bertindak sebagai perangkat pembatas arus.

Ketika arus melewati perangkat, hal ini dapat menyebabkan sedikit pemanasan resistif.

Konstruksi dan Karakteristik Thermistor

Sudah memahami Fungsi Thermistor? Berikutnya ada berbagai bentuk dan ukuran termistor yang tersedia di pasaran. Termistor yang lebih kecil umumnya berbentuk beads dengan diameter mulai dari 0,15 milimeter hingga 1,5 milimeter.

Selain itu, termistor juga tersedia dalam bentuk disk dan washer yang dibuat dengan menekan bahan termistor di bawah tekanan tinggi ke dalam bentuk silinder datar dengan diameter antara 3 milimeter hingga 25 milimeter.

Ukuran umum termistor adalah antara 0,125 mm hingga 1,5 mm. Termistor yang tersedia secara komersial memiliki nilai nominal seperti 1K, 2K, 10K, 20K, 100K, dan lain-lain. Nilai-nilai ini menunjukkan nilai resistansi pada suhu 25 derajat Celsius.

Termistor tersedia dalam berbagai model, seperti tipe beads, tipe batang, tipe cakram, dan lain-lain. Keuntungan utama dari termistor adalah ukurannya yang kecil dan biaya yang relatif rendah.

Namun, keuntungan ukuran ini juga berarti bahwa konstanta waktu dari termistor yang dioperasikan dalam selubung adalah kecil, meskipun pengurangan ukuran juga mengurangi kemampuan termistor untuk menghilangkan panas sehingga membuat efek pemanasan sendiri lebih besar. Efek ini dapat merusak termistor secara permanen.

Baca Juga :  Tips, Cara Menghilangkan Goresan Pada Kulkas : Paling Mudah

Untuk mencegah hal tersebut, termistor harus dioperasikan pada level arus listrik yang rendah dibandingkan dengan termometer resistan yang menghasilkan sensitivitas pengukuran yang lebih rendah.

Penutup

Dalam kesimpulan, fungsi thermistor sebagai alat pengukur suhu yang sangat penting telah memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai aplikasi.

Melalui pemahaman yang lebih baik mengenai pengertian dan prinsip kerjanya, kita dapat mengoptimalkan penggunaan thermistor dalam berbagai bidang, mulai dari industri hingga aplikasi rumahan.

Kinerja yang handal, sensitivitas yang tinggi, dan kemudahan penggunaan menjadikan thermistor sebagai pilihan utama dalam mengukur suhu.

Semoga artikel dari empatpilar.com mengenai Fungsi Thermistor ini memberikan wawasan yang lebih luas tentang fungsi dan kegunaan thermistor dalam kehidupan kita sehari-hari.

Teruslah menggali informasi dan pengetahuan tentang teknologi yang ada untuk membantu meningkatkan kualitas hidup kita. Kata Pencarian Terpopulerhttps://www empatpilar com/fungsi-thermistor/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *