Apa itu DVB-T, DVB-S, DVB-C dan ATV

Apa itu DVB-T, DVB-S, DVB-C dan ATV : Penjelasan Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Apa itu DVB-T, DVB-S, DVB-C dan ATV : Penjelasan Lengkap. Teknologi televisi terus berkembang dan semakin maju. Saat ini, terdapat berbagai jenis teknologi televisi yang tersedia, termasuk DVB-T, DVB-S, DVB-C dan ATV. Namun, bagi sebagian orang, hal ini dapat membingungkan.

Apakah Anda ingin mengetahui perbedaan antara DVB-T, DVB-S, DVB-C dan ATV? Apa kegunaan dari masing-masing teknologi televisi ini? Baca terus untuk mendapatkan panduan lengkap untuk pemula tentang DVB-T, DVB-S, DVB-C dan ATV.

Pengertian dari DVB-T, DVB-S, DVB-C dan ATV

Standar digital teresterial saat ini adalah DVB-T2 sedangkan untuk standar satelit rata-rata menggunakan standar DVB-S2 atau lebih tinggi dari generasi sebelumya (DVB-T dan DVB-S).

Baiklah untuk lebih jelasnya Apa itu DVB-T, DVB-S, DVB-C dan ATV perhatikan di bawah
:

1. DVB-T

DVB-T adalah standar penyiaran televisi digital terestrial generasi pertama. Saat ini, teknologi ini telah dikembangkan menjadi generasi kedua yang lebih dikenal dengan sebutan DVB-T2.

Standar penyiaran DVB-T2 memiliki beberapa peningkatan, seperti dukungan gambar full HD dan beberapa codec audio. Namun, cakupan jarak sinyal penyiarannya terbatas dan hanya tersedia di area perkotaan yang memiliki pemancar TV terdekat.

Untuk menangkap siaran ini, TV harus mendukung DVB-T2 atau membeli STB tambahan. Caranya dapat diperiksa dengan cara melihat panduan Cara Menggunakan TV Tabung untuk siaran TV Digital DVB-T2.

2. DVB-S

DVB-S adalah standar penyiaran televisi digital melalui satelit generasi pertama. Saat ini, teknologi ini telah dikembangkan menjadi generasi kedua yang lebih dikenal dengan sebutan DVB-S2.

Standar penyiaran DVB-S2 memiliki beberapa peningkatan, seperti dukungan gambar full HD dan beberapa codec audio.

Cakupannya cukup luas dan bahkan dapat menjangkau luar negeri sesuai dengan beam satelit tempat transponder TV tersebut aktif.

Untuk menangkap siaran ini, dibutuhkan parabola yang digunakan untuk menangkap sinyal dan receiver untuk mengolahnya.

3. DVB-C

DVB-C adalah standar penyiaran televisi digital untuk TV kabel. Dalam pengaplikasiannya, standar ini biasanya disertai dengan STB atau receiver khusus yang disambungkan dengan kabel ke TV pelanggan.

TV kabel seperti ini biasanya tersedia di daerah perkotaan dan memudahkan para penguasa bisnis dalam mengontrol TV berlangganan pelanggan dengan memberikan tayangan kualitas digital.

4. ATV

ATV adalah standar penyiaran televisi analog yang saat ini masih populer di daerah perkotaan, namun jangkauannya sangat terbatas.

Standar penyiaran ini banyak digunakan sebelum era TV digital. Ciri-ciri siaran ATV adalah sering terjadi gangguan pada siaran TV seperti munculnya bintik-bintik semut.

Perbedaan DVB-T, DVB-S, DVB-C dan ATV

Apa itu DVB-T, DVB-S, DVB-C dan ATV, meskipun semua teknologi televisi tersebut digunakan untuk menonton acara televisi, ada perbedaan signifikan antara DVB-T, DVB-S, DVB-C dan ATV.

DVB-T

  • Digunakan untuk menangkap sinyal televisi melalui antena
  • Memerlukan set-top box atau TV digital untuk menonton acara televisi
  • Tidak memerlukan biaya berlangganan bulanan
  • Menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik daripada ATV

DVB-S

  • Digunakan untuk menangkap sinyal televisi melalui satelit
  • Memerlukan set-top box atau TV digital untuk menonton acara televisi
  • Memerlukan biaya berlangganan bulanan
  • Menawarkan akses ke banyak saluran internasional

DVB-C

  • Digunakan untuk menangkap sinyal televisi melalui kabel
  • Memerlukan set-top box atau TV digital untuk menonton acara televisi
  • Memerlukan biaya berlangganan bulanan
  • Menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik daripada ATV

ATV

  • Teknologi televisi analog yang sudah lama digunakan sebelum adanya televisi digital
  • Tidak memerlukan set-top box atau TV digital untuk menonton acara televisi
  • Tidak memerlukan biaya berlangganan bulanan
  • Menghasilkan kualitas gambar yang buruk dibandingkan dengan teknologi televisi digital
Baca Juga :  Kelebihan dan Kekurangan Epson L805, Spesifikasi, Harga Terbaru

Cara Beralih ke TV Digital dari TV Analog

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), individu yang memiliki TV digital dengan fitur DTV dapat segera beralih ke siaran digital.

Prosesnya cukup dengan melakukan pemindaian atau pemindaian ulang program TV dan memilih opsi DTV atau digital TV, demikian diungkapkan oleh Tim Komunikasi dan Edukasi Publik Analog Switch Off (ASO) Kominfo pada Minggu (23/10).

Namun, bagi masyarakat yang masih memiliki TV analog, set top box diperlukan untuk dapat mengakses siaran digital.

Tim Komunikasi dan Edukasi Publik Analog Switch Off (ASO) Kominfo menyatakan bahwa dengan bantuan set top box, TV analog dapat menampilkan gambar dan suara secara digital. Namun, ada beberapa tahap yang perlu dilalui agar dapat beralih dari TV analog ke TV digital.

Untuk dapat beralih ke siaran TV digital, ada beberapa langkah yang perlu diikuti, antara lain:

  • Pastikan bahwa siaran televisi digital sudah tersedia di daerah Anda.
  • Gunakan antena rumah biasa, seperti antena UHF atau antena dalam rumah.
  • Pastikan perangkat TV Anda sudah dilengkapi dengan penerima siaran digital DVB-T2. Jika televisi Anda hanya dapat menerima siaran analog, pasang set top box (STB).
  • Setelah perangkat televisi terhubung, pilih opsi pengaturan/setting.
  • Pilih opsi auto-scan untuk memindai program siaran TV digital.
  • Untuk tipe dekoder/set-top-box tertentu, pengguna akan diminta untuk memasukkan kode pos wilayahnya.

Demikianlah langkah-langkah untuk beralih ke siaran TV digital yang perlu diperhatikan.

Cara Mengecek Apakah TV Sudah Digital

Salah satu cara untuk mengecek apakah TV Kalian sudah digital atau belum adalah dengan memasuki situs Kominfo untuk mencari pengecekan merk TV yang dimiliki. Berikut adalah langkah-langkah pengecekan melalui situs Kominfo:

  • Pertama, buka halaman website resmi Kominfo di https://siarandigital.kominfo.go.id/.
  • Selanjutnya, pilih menu “Perangkat TV Digital”.
  • Tekan “pilih kategori”.
  • Pilih “Televisi”.
  • Lanjutkan dengan menuliskan merek TV beserta tipenya.
  • Jika merk dan tipe TV muncul dalam daftar setelah pencarian, maka TV tersebut sudah terdaftar pada siaran TV digital.
  • Namun, jika merk dan tipe TV yang dicari tidak muncul dalam daftar dan yang muncul adalah kalimat “Mohon maaf perangkat yang Kalian cari tidak terdaftar pada database kami atau belum memiliki sertifikasi perangkat”, maka TV tersebut masih berjenis TV analog.

Dengan mengetahui jenis TV yang dimiliki, Kalian dapat mengetahui langkah-langkah selanjutnya untuk beralih ke TV digital.

Keuntungan Beralih ke TV Digital

Menurut para pakar ahli teknologi, terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan beralih ke TV digital saat ini. Berikut adalah beberapa kelebihan yang dapat diambil:

  • Siaran TV yang diperoleh akan lebih variatif.
  • Layanan TV akan lebih berkualitas.
  • Hasil siaran akan lebih jernih dan canggih.
  • Siaran TV akan merata ke seluruh pelosok daerah.
  • Siaran akan aman meskipun cuaca buruk.
  • Interferensi dari negara tetangga akan hilang.

Dengan beralih ke TV digital, Kalian dapat menikmati berbagai kelebihan teknologi terbaru untuk menonton siaran TV secara lebih variatif, berkualitas, dan jernih.

Selain itu, siaran TV juga akan tersedia di seluruh pelosok daerah serta aman meskipun cuaca buruk dan menghilangkan interferensi dari negara tetangga.

Penutup

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai Apa itu DVB-T, DVB-S, DVB-C dan ATV. Dengan memahami perbedaan antara TV analog dan TV digital, Kalian dapat mengetahui cara beralih ke siaran TV digital serta berbagai keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan teknologi TV digital.

Jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut dan memilih teknologi TV yang tepat sesuai dengan kebutuhan Kalian. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Kalian yang ingin mengetahui lebih banyak tentang teknologi televisi.

Baca Juga :  Rekomendasi Pipa AC Terbaik Saat Ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *