Pengertian ADC (Analog to Digital Converter)

Pengertian ADC (Analog to Digital Converter) : Cara Kerja dan Fungsinya Secara Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Pengertian ADC (Analog to Digital Converter) : Cara Kerja dan Fungsinya Secara Lengkap. Pelajari lebih dalam tentang Pengertian ADC (Analog to Digital Converter), bagaimana cara kerjanya, dan dampaknya pada dunia teknologi digital modern.

Di era digital yang semakin maju ini, kita seringkali tidak menyadari bagaimana teknologi bekerja di belakang layar.

Salah satu komponen penting dalam banyak sistem digital adalah ADC, atau Analog to Digital Converter.

Jika Kalian belum familiar dengan istilah ini, jangan khawatir! Artikel ini akan membantu Kalian memahami Pengertian ADC (Analog to Digital Converter) dan peran pentingnya dalam dunia teknologi digital.

ADC adalah sebuah perangkat yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Ini adalah jembatan penting antara dunia fisik yang kita tinggali, yang penuh dengan sinyal analog, dan dunia digital tempat komputer dan teknologi lainnya beroperasi.

ADC bukanlah konsep baru. Sejak awal perkembangan komputer, ADC telah menjadi bagian integral dari sistem tersebut. Konsep ini terus berkembang dan diperbarui seiring dengan perkembangan teknologi digital.

Pengertian ADC (Analog to Digital Converter)

Analog to Digital Converter (ADC), yang sering disingkat sebagai ADC, adalah sebuah rangkaian yang mengubah nilai tegangan kontinu (analog) menjadi nilai biner (digital) yang dapat dimengerti oleh perangkat digital.

Dengan kata lain, ADC atau Konverter Analog ke Digital ini memungkinkan rangkaian digital berinteraksi dengan dunia nyata dengan mengkodekan sinyal analog menjadi sinyal digital dalam bentuk biner.

Rangkaian ADC ini umumnya tersedia dalam bentuk Integrated Circuit (IC) dan terintegrasi dengan Mikrokontroler.

Dalam kehidupan sehari-hari, sinyal analog yang berasal dari berbagai sumber dan sensor yang mengukur suara, cahaya, gerakan, dan suhu terus-menerus berubah nilainya (kontinu), sehingga memberikan nilai yang tak terbatas dalam jumlahnya.

Di sisi lain, rangkaian digital bekerja dengan sinyal biner yang hanya memiliki dua kondisi diskrit, yaitu logika 0 (rendah) dan logika 1 (tinggi).

Oleh karena itu, diperlukan sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah dua domain yang berbeda ini, yaitu sinyal analog yang kontinu menjadi sinyal digital yang diskrit.

Rangkaian ini disebut sebagai Analog to Digital Converter (ADC) atau Konverter Analog ke Digital, perangkat yang berperan sebagai perantara untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital agar dapat dimengerti oleh mikrokontroler dan mikroprosesor.

Fungsi ADC (Analog to Digital Converter)

Setelah memahami Pengertian ADC (Analog to Digital Converter), selanjutnya seperti yang telah kita bahas sebelumnya, fungsi ADC adalah mengubah sinyal masukan analog menjadi kode biner yang dapat dimengerti oleh perangkat digital.

ADC berperan sebagai jembatan, menjadi perantara antara sensor suhu, gerakan, cahaya, tekanan, dan lain sebagainya agar dapat diinterpretasikan dalam bentuk kode biner yang dapat dipahami oleh komputer.

Sebelum diubah menjadi sinyal digital, sensor-sensor tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi bentuk diskrit menggunakan logika 0 dan 1.

Untuk melakukan konversi antara dua domain yang berbeda ini, yaitu sinyal analog menjadi sinyal digital diskrit, ADC membutuhkan peran dari komponen-komponen seperti mikrokontroler dan mikroprosesor.

Cara Kerja ADC (Analog to Digital Converter)

Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai jenis sinyal analog seperti cahaya, suara, gerakan, dan suhu.

Sinyal digital, di sisi lain, terdiri dari urutan nilai-nilai diskrit di mana sinyal dipecah menjadi serangkaian nilai yang tergantung pada deret waktu atau laju pengambilan sampel.

Proses konversi analog ke digital (ADC) melibatkan beberapa tahapan. Pertama, ADC mengambil sampel dari sinyal analog dan mengukurnya. Selanjutnya, nilai-nilai tersebut diubah menjadi bentuk digital yang berupa nilai biner.

Oleh karena itu, ADC mengubah sinyal analog masukan menjadi keluaran berupa serangkaian nilai-nilai digital.

Ada dua faktor utama dalam ADC yang mempengaruhi akurasi nilai-nilai digital yang dihasilkan, yaitu resolusi dan tingkat sampel (sample rate).

1. Resolusi

Sebagai contoh, jika sinyal 1V diubah menjadi sinyal digital menggunakan ADC 3 bit, akan dihasilkan 8 tingkatan pembagian (23 = 8), atau dalam bentuk biner adalah 111.

Dengan kata lain, terdapat 8 tingkatan untuk mencapai output 1V. Setiap tingkatan memiliki nilai 0,125V (1/8 = 0,125V). Jadi, perubahan minimum dari ADC 3 bit untuk mencapai 1V adalah 0,125V atau 125mV setiap tingkatan.

Baca Juga :  Pengertian Rectifier (Penyearah Gelombang) : Cara Kerja dan Jenisnya

Jika kita menggunakan resolusi ADC yang lebih tinggi, maka akan mendapatkan hasil sinyal yang lebih presisi dan baik.

Sebagai contoh, jika 1V dikonversi dengan ADC 6 bit, setiap tingkatannya akan menjadi 0,0156V atau sekitar 15,6mV. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihat gambar di atas.

2. Kecepatan Sampel atau Sample Rate

Jumlah sampel yang dapat dikonversi dari analog ke digital oleh konverter dalam setiap detik disebut kecepatan sampel.

Kecepatan sampel ini diukur dalam satuan S/s (Sample per Detik) atau SPS (Sample per Second).

Misalnya, ADC yang baik dapat memiliki kecepatan sampel hingga 300Ms/s (dibaca sebagai 300 juta sampel per detik).

Jenis-Jenis ADC (Analog to Digital Converter)

ADC (Analog to Digital Converter) dibedakan menjadi berbagai macam jenis. Jenis-jenis ADC antara lain adalah sebagai berikut, pahami dengan baik :

1. ADC Simultan

Salah satu jenis ADC yang pertama adalah ADC simultan, juga dikenal sebagai flash converter atau converter paralel. Pada ADC simultan, input Vi akan dikonversi menjadi bentuk digital dengan menggunakan sisi positif (+) dari komparator.

Dalam ADC simultan, jika sisi positif diubah secara simultan, maka sisi negatif (-) harus disesuaikan dengan jumlah bit yang terdapat pada konverter tersebut. Ketika nilai Vi melebihi jumlah bit yang ada pada konverter, output yang dihasilkan akan berada pada tingkat tinggi (high).

Sebaliknya, jika jumlah bit pada konverter lebih rendah, maka output yang dihasilkan akan berada pada tingkat rendah (low).

2. Counter Ramp ADC

Jenis ADC selanjutnya adalah Counter Ramp ADC. Pada Counter Ramp ADC, terdapat DAC yang ditempatkan pada input counter.

Sumber clock menggerakkan DAC yang terhubung ke input counter. Sinyal clock dari DAC diukur terlebih dahulu, dan input DAC dibandingkan dengan input analog.

Ketika nilai input analog lebih kecil dari output DAC, keluaran komparator menjadi 1. Saat keluaran komparator adalah 1, counter akan naik dan sinyal clock memberikan input ke counter.

3. SAR (Successive Approximation Register) ADC

ADC jenis SAR adalah yang selanjutnya perlu diketahui. SAR memiliki konfigurasi yang mirip dengan Counter Ramp. Namun, saat dilakukan pelacakan pada perangkat tersebut, kombinasi bit adalah hasil yang diperoleh pada keluaran.

Aplikasi dan Penerapan ADC (Analog to Digital Converter)

Sudahkah memahami Pengertian ADC (Analog to Digital Converter)? Nah ADC memiliki beragam aplikasi dan penerapan dalam berbagai bidang, di antaranya:

1. Perangkat Robotik

ADC digunakan dalam sistem kendali robotik untuk mengubah sinyal sensor analog seperti sensor jarak, sensor suhu, dan sensor gerakan menjadi sinyal digital yang dapat diproses oleh mikrokontroler untuk mengambil keputusan dan mengendalikan pergerakan robot.

2. Perangkat Telekomunikasi

ADC digunakan dalam perangkat telekomunikasi untuk mengonversi sinyal suara analog menjadi sinyal digital sehingga dapat dikirimkan melalui jaringan telekomunikasi digital.

3. Perangkat Mobile Gaming

ADC digunakan dalam perangkat mobile gaming seperti game controller untuk mengubah input analog seperti gerakan joystick atau tekanan tombol menjadi sinyal digital yang dapat diinterpretasikan oleh perangkat game.

4. Perangkat Audio dan Video

ADC digunakan dalam perangkat audio dan video seperti pemroses audio digital, kamera digital, dan perekam audio digital untuk mengubah sinyal analog seperti suara dan gambar menjadi format digital yang dapat disimpan, diproses, atau diputar kembali.

5. Alat Medis dan Pencitraan Digital

ADC digunakan dalam alat medis dan sistem pencitraan digital seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging), CT (Computed Tomography), dan ultrasonografi untuk mengubah sinyal analog dari sensor medis menjadi format digital yang dapat dianalisis oleh sistem komputer.

6. Alat Ukur dan Instrumentasi Digital

ADC digunakan dalam alat ukur dan instrumentasi digital seperti oscilloscope, multimeter, dan data logger untuk mengubah sinyal analog dari sensor pengukuran menjadi data digital yang dapat dianalisis dan direkam oleh perangkat.

7. Proyek Mikrokontroler Berbasis Sensor Analog

ADC sering digunakan dalam proyek-proyek yang melibatkan mikrokontroler dan sensor analog, seperti proyek otomasi rumah, pengendalian suhu, dan monitoring lingkungan, di mana sinyal dari sensor analog perlu dikonversi menjadi data digital agar dapat diproses oleh mikrokontroler.

8. Perangkat Elektronik seperti AC dengan Teknologi Inverter:

ADC digunakan dalam perangkat elektronik seperti AC dengan teknologi inverter untuk mengubah sinyal sensor analog seperti suhu dan kelembaban menjadi sinyal digital yang digunakan untuk mengendalikan operasi perangkat dan meningkatkan efisiensi energi.

Baca Juga :  Pengertian Power Amplifier (Penguat Daya) : Fungsi dan Jenisnya Secara Lengkap

ADC memiliki peran penting dalam menghubungkan dunia analog dengan dunia digital, memungkinkan berbagai aplikasi dan perangkat elektronik untuk berinteraksi dengan lingkungan nyata melalui konversi sinyal analog menjadi sinyal digital yang dapat diproses dan dimengerti oleh perangkat digital.

Penutup

Sebagai penutup, pengetahuan kita tentang Pengertian ADC (Analog to Digital Converter) telah diperluas. Kita telah memahami bahwa ADC merupakan komponen penting dalam banyak aplikasi teknologi sehari-hari.

ADC berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, proses yang memungkinkan kita untuk memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Tanpa adanya ADC, banyak perangkat elektronik canggih yang kita kenal dan nikmati saat ini mungkin tidak akan bisa berfungsi dengan baik.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang fungsi dan operasi ADC, kita dapat lebih menghargai bagaimana teknologi ini telah berkontribusi dalam membentuk dunia digital yang kita tinggali saat ini.

Seiring perkembangan teknologi, kita dapat mengharapkan peningkatan dan inovasi dalam teknologi ADC, yang pada gilirannya akan membuka pintu untuk kemajuan lebih lanjut dalam dunia teknologi digital.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ADC, kita dapat tetap berada di garis depan dalam memahami dan memanfaatkan teknologi baru yang akan datang.

Mungkin itu saja uraian dari empatpilar.com buat kalian mengenai Pengertian ADC (Analog to Digital Converter). Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *