Cara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop

Berikut Cara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop Secara Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Berikut Cara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop Secara Lengkap. Pelajari cara kalibrasi dan penggunaan osiloskop untuk mengoptimalkan hasil pengukuran Kalian dan meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan Kalian.

Sebelum kita membahas cara kalibrasi dan penggunaan osiloskop, ada baiknya kita mengenal lebih jauh tentang osiloskop.

Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis sinyal listrik dalam domain waktu. Alat ini sangat berguna dalam bidang elektronik dan telekomunikasi.

Pengertian Osiloskop

Osiloskop adalah alat pengukur elektronika yang berfungsi untuk memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.

Alat ini dilengkapi dengan tabung sinar katode, di mana peranti pemancar elektron akan memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode dan membekas pada layar.

Rangkaian khusus dalam osiloskop akan membuat sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan, sehingga tercipta bentuk sinyal yang berkelanjutan yang dapat dipelajari.

Osiloskop juga dapat digunakan untuk merekam sinyal tegangan dari waktu ke waktu.

Dalam analisis logika, alat ini dapat merekam hingga 16 sinyal logika independen untuk sinyal digital.

Dengan menggunakan serangkaian komponen masukan dan keluaran logika yang disederhanakan, proses penyidikan rangkaian digital dapat menjadi lebih mudah.

Manfaat dan Fungsi Osiloskop

Setelah mengetahui pengertian osiloskop, Anda mungkin mulai memahami fungsi-fungsi alat ukur tersebut.

Secara umum, osiloskop digunakan untuk memetakan dan memproyeksikan sinyal serta frekuensi pada sebuah komponen elektronika.

Hal ini memungkinkan nilai tegangan dan frekuensi dapat dianalisis baik dalam bentuk grafik maupun digital.

Beberapa manfaat dan fungsi osiloskop antara lain:

  1. Digunakan sebagai alat pengukur frekuensi sinyal yang terisolasi.
  2. Digunakan sebagai alat pengukur tegangan listrik dan perubahannya terhadap waktu.
  3. Mampu membedakan arus AC dan DC pada perangkat elektronik.
  4. Dapat digunakan untuk mengecek sinyal dalam sebuah rangkaian elektronik.
  5. Berfungsi untuk mengecek kebisingan (noise) dalam rangkaian elektronik.
  6. Dapat digunakan untuk menghitung perubahan fase arus pada sinyal input.
  7. Dapat digunakan untuk mengatur amplitudo radiasi dari sumber-sumber seperti generator pemancar radio atau pembangkit sinyal lainnya.

Bagian- Bagian Osiloskop

Selanjutnya kalian bisa lihat mengenai Bagian- Bagian Osiloskop , secara lengkap di bawah ini :

1. Tombol Power ON/OFF

  • Tombol Power ON/OFF berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan Osiloskop.

2. Lampu Indikator

  • Lampu Indikator berfungsi sebagai Indikasi Osiloskop dalam keadaan ON (lampu Hidup) atau OFF (Lampu Mati).

3. ROTATION

  • Rotation pada Osiloskop berfungsi untuk mengatur posisi tampilan garis pada layar agar tetap berada pada posisi horizontal. Untuk mengatur rotation ini, biasanya harus menggunakan obeng untuk memutarnya.

4. INTENSITY

  • Intensity digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah dilihat.

5. FOCUS

  • Focus digunakan untuk mengatur penampilan bentuk gelombang sehingga tidak kabur.

6. CAL

  • CAL digunakan untuk Kalibrasi tegangan peak to peak (VP-P) atau Tegangan puncak ke puncak.

7. POSITION

  • Posistion digunakan untuk mengatur posisi Vertikal (masing-masing Saluran/Channel memiliki pengatur POSITION).

8. INV (INVERT)

  • Saat tombol INV ditekan, sinyal Input yang bersangkutan akan dibalikan.

9. Sakelar VOLT/DIV

  • Sakelar yang digunakan untuk memilih besarnya tegangan per sentimeter (Volt/Div) pada layar Osiloskop. Umumnya, Osiloskop memiliki dua saluran (dual channel) dengan dua Sakelar VOLT/DIV. Biasanya tersedia pilihan 0,01V/Div hingga 20V/Div.

10. VARIABLE

  • Fungsi Variable pada Osiloskop adalah untuk mengatur kepekaan (sensitivitas) arah vertikal pada saluran atau Channel yang bersangkutan. Putaran Maksimum Variable adalah CAL yang berfungsi untuk melakukan kalibrasi Tegangan 1 Volt tepat pada 1cm di Layar Osiloskop.

11. AC – DC

  • Pilihan AC digunakan untuk mengukur sinyal AC, sinyal input yang mengandung DC akan ditahan/diblokir oleh sebuah Kapasitor. Sedangkan pada pilihan posisi DC maka Input Terminal akan terhubung langsung dengan Penguat yang ada di dalam Osiloskop dan seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar Osiloskop.
Baca Juga :  Bagian-Bagian Osiloskop : Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

12. GND

  • Jika tombol GND diaktifkan, maka Terminal INPUT akan terbuka, Input yang bersumber dari penguatan Internal Osiloskop akan ditanahkan (Grounded).

13. VERTICAL INPUT CH-1

  • Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 1 (Channel 1).

14. VERTICAL INPUT CH-2

  • Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 2 (Channel 2).

15. Sakelar MODE

Sakelar MODE pada umumnya terdiri dari 4 pilihan yaitu CH1, CH2, DUAL dan ADD.

  • CH1 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 1 (Channel 1).
  • CH2 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 2 (Channel 2).
  • DUAL = Untuk menampilkan bentuk gelombang Saluran 1 (CH1) dan Saluran 2 (CH2) secara bersamaan.
  • ADD = Untuk menjumlahkan kedua masukan saluran/saluran secara aljabar. Hasil penjumlahannya akan menjadi satu gambar bentuk gelombang pada layar.

16. x10 MAG

  • Untuk pembes

Cara Kalibrasi Osiloskop

Berikut adalah pembahasan mengenai Cara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop dengan baik dan benar :

  • Nyalakan osiloskop.
  • Putar sakelar TIME/DIV ke 5msec (5 mili detik).
  • Putar sakelar VOLT/DIV ke 1 Volt (yang berarti 1 kotak atau 1 Div pada layar osiloskop adalah 1 Volt).
  • Sambungkan probe pada terminal cal pada osiloskop.
  • Atur gelombang agar terletak di tengah layar dengan memutar skala V/div.
  • Proses kalibrasi selesai.

Cara Penggunaan Osiloskop

Cara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop, dalam pengukuran kali ini, penulis akan mengajak untuk pengukuran listrik AC menggunakan osiloskop.

1. Mengukur Tegangan AC menggunakan osiloskop

Tegangan AC, juga dikenal sebagai Tegangan Bolak Balik, merupakan jenis listrik yang arah arusnya berubah-ubah atau bolak-balik. Umumnya, Tegangan AC berbentuk gelombang sinus.

Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur Tegangan AC dan menampilkan tampilan gelombang AC-nya. Sebelum melakukan pengukuran Tegangan AC pada Osiloskop, lakukan persiapan dengan mengatur hal berikut:

 

  • ON-kan Osiloskop.
  • Sakelar TIME/DIV diputar ke 5msec (5 mili detik).
  • Sakelar VOLT/DIV diputar ke 5 Volt (artinya 1 kotak atau 1 Div pada layar Osiloskop adalah 5 Volt).
  • Pasangkan Probe pada terminal yang ingin diukur.
  • Hitung Tegangan AC berdasarkan gelombang yang ditampilkan. Contoh seperti gelombang dibawah ini :

Untuk mengukur Tegangan AC, hitung tegangan puncak dan tegangan puncak ke puncak dari gelombang yang ditampilkan.

Misalnya, jika Tegangan puncak adalah 2 kotak atau 2 DIV dan Sakelar VOLT/DIV yang diatur adalah 5 Volt, maka hasil perhitungannya adalah 10 Volt (2 DIV x 5 Volt = 10 Volt).

Sedangkan jika Tegangan puncak ke puncaknya adalah 20 Volt, maka hasil pengukuran tegangan AC adalah 20 Volt dengan perhitungan 4 DIV x 5 Volt = 20 Volt.

2. Mengukur frekuensi tegangan AC menggunakan osiloskop

Frekuensi adalah jumlah siklus gelombang dalam satu detik, yang biasanya dilambangkan dengan simbol “f”.

Satuan dari Frekuensi adalah Hertz (Hz). Untuk mengukur Frekuensi pada Osiloskop, kita perlu mengetahui Perioda sebuah gelombang Sinus dengan cara melihatnya dari layar Osiloskop.

Perioda adalah waktu yang dibutuhkan satu siklus pengulangan secara lengkap dan biasanya dilambangkan dengan “T”, satuan Perioda adalah detik (second).

Dari gelombang sinus yang ditampilkan pada layar Osiloskop, seperti pada gambar di atas, kita dapat menghitung Frekuensinya dengan cara menghitung jumlah siklus gelombang dalam satu detik.

Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung durasi atau waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus, yaitu dengan mengukur jarak waktu antara dua puncak atau dua lembah gelombang sinus.

Setelah itu, Frekuensi dapat dihitung dengan rumus f = 1/T, dimana f adalah Frekuensi dalam satuan Hertz dan T adalah Perioda dalam satuan detik.

Rumus Menghitung Frekuensi :

f= 1 / T

Dimana :

  • f = Frekuensi (dalam satuan Hz)
  • T = Periode (dalam satuan second atau detik),

Cara perhitungan Perioda (T) adalah mengalikan jumlah divisi satu siklus gelombang dengan nilai waktu yang disetting pada sakelar TIME/DIV.

  • f = 1/((5ms ×4 div))
  • f = 1/(20ms (harus dikonversi kesecond))
  • f = 1/0,02second
  • f = 50Hz

Penutup

Dalam rangkuman, cara kalibrasi dan penggunaan osiloskop merupakan langkah penting untuk memastikan keakuratan pengukuran serta optimalisasi alat.

Kita telah membahas langkah-langkah yang harus diikuti untuk melakukan kalibrasi, mulai dari persiapan perangkat, penyesuaian kontrol, hingga pengujian prob.
Selanjutnya, kita juga telah membahas bagaimana menggunakan osiloskop dengan benar untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat.

Baca Juga :  Kelebihan dan Kekurangan Kompor Tanam : Pahami Sebelum Membeli

Menguasai cara kalibrasi dan penggunaan osiloskop akan membantu Kalian memahami sinyal elektronik dengan lebih baik, mendeteksi masalah pada rangkaian, dan melakukan analisis yang lebih mendalam.

Semoga artikel dari empatpilar.com mengenai Cara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop ini, bisa bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan Kalian dalam menggunakan osiloskop.

Selamat mencoba, dan jangan ragu untuk terus belajar dan bereksperimen!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *