Pengertian Basement

Pengertian Basement : Fungsi dan Jenis-Jenisnya Secara Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Pengertian Basement : Fungsi dan Jenis-Jenisnya Secara Lengkap. Sebuah panduan mendalam tentang pengertian basement, fungsi pentingnya dan jenis-jenis basement secara lengkap. Temukan semua yang perlu Kalian ketahui tentang basement dan peranannya dalam arsitektur dan pembangunan.

Memahami dunia arsitektur bisa menjadi pekerjaan yang rumit dan seringkali mengintimidasi. Namun, jangan takut! Kita akan mengurai misteri dari satu aspek spesifik arsitektur yaitu “Pengertian Basement: Fungsi dan Jenis-Jenisnya Secara Lengkap”. Mari kita bongkar rahasia ini bersama-sama.

Basement adalah bagian dari bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah. Tidak seperti lantai dasar yang berada di permukaan tanah, basement benar-benar berada di bawahnya, memberikan ruang tambahan yang seringkali sangat berharga.

Pengertian Basement

Basement adalah sebuah ruangan yang terletak di bagian bawah bangunan bertingkat dan berada di bawah permukaan tanah.

Hingga kini, basement telah menjadi pilihan tambahan lantai sebagai bagian terbawah dari sebuah bangunan dan sering direkomendasikan untuk gedung-gedung tinggi.

Lantai basement dapat dirancang hanya satu lantai atau beberapa lantai yang lebih mendalam. Ini merupakan strategi dalam optimasi penggunaan lahan yang semakin mahal dan terbatas. Pada umumnya, penggunaan basement sangat beragam dan luas untuk memenuhi kebutuhan ruang tambahan.

Salah satu contohnya adalah untuk meningkatkan kapasitas parkir sehingga bisa menampung lebih banyak mobil atau sepeda motor.

Fungsi Basement

Basement merupakan bagian integral dari gedung tinggi yang memberikan nilai tambah dalam hal ruang dan kualitas konstruksi, hingga ke tingkat memberikan ruang ekstra untuk berbagai keperluan.

Dalam konteks struktur dan fungsi, keberadaan basement telah dikenal secara luas sebagai elemen penting dalam konstruksi bangunan, dengan beberapa fungsi utama sebagai berikut:

  1. Basement membantu dalam memperdalam bagian dasar dari pondasi, yang berkontribusi pada peningkatan daya dukung ultimit tanah dasar. Ini artinya, basement memiliki peran penting dalam memberikan kekuatan dan stabilitas pada suatu bangunan.
  2. Basement juga berkontribusi dalam memperkuat stabilitas konstruksi gedung dalam menghadapi potensi gaya guling dan gaya geser. Jika berat tanah yang digali seimbang dengan nilai bangunan di atasnya, ini akan mencegah kemungkinan penurunan atau pergeseran bangunan.
  3. Selain itu, basement sering digunakan sebagai ruang utilitas dalam bangunan. Misalnya, tempat untuk sistem pemanas air, boiler, kotak sekuring, tempat parkir, hingga sistem pendingin udara. Ini menjadikan basement sebagai ruang yang sangat berguna dan multifungsi.
  4. Basement juga dapat digunakan sebagai area untuk sistem distribusi listrik dan titik distribusi untuk layanan televisi kabel. Ini berarti bahwa basement berfungsi sebagai pusat kontrol dan distribusi untuk berbagai layanan dan sistem yang penting dalam suatu bangunan.

Dengan demikian, basement merupakan elemen yang sangat penting dan memiliki banyak fungsi dalam konstruksi gedung tinggi.

Jenis-Jenis Basement

Setelah tahu Pengertian Basement, selanjutnya basement memiliki berbagai macam jenis. Setiap jenis mempunyai karakteristik yang khas dan fungsinya masing-masing.

Berikut jenis-jenis basement:

1. Walk Up Basement

Jenis basement ini adalah ruang di bawah tanah yang dilengkapi dengan akses sendiri, termasuk pintu eksterior dan tangga yang mengarah ke jalan atau halaman rumah.

Dengan demikian, penghuni rumah atau bangunan dengan basement jenis ini dapat langsung memasuki basement tanpa harus melalui tangga di dalam rumah.

Akses masuk dan keluar ini memberikan keuntungan tersendiri bagi pemilik bangunan, misalnya untuk menyewakan basement kepada orang lain.

Namun, adanya akses masuk dan keluar khusus ini juga menimbulkan kekurangan dalam hal keamanan. Sangat mungkin ada penjahat atau pencuri yang dapat masuk ke basement tanpa diketahui oleh penghuni rumah.

Demikian pula dengan tangga yang berada di luar rumah, sangat rentan terhadap kerusakan akibat terpapar cuaca eksternal seperti udara luar, hujan, dan sinar matahari langsung secara terus-menerus.

2. Walk Out Basement

Secara garis besar, walk out basement memiliki kesamaan dengan walk up basement, yaitu keduanya memiliki akses keluar langsung dari bangunan, selain dari akses tangga di dalam rumah.

Namun, perbedaannya terletak pada akses keluar masuk langsung yang hanya melibatkan pintu, tanpa tangga menuju ke atas seperti pada walk up basement.

Baca Juga :  Pengertian Desil : Rumus dan Cara Menghitung Desil Secara Lengkap

Kemungkinan adanya pintu keluar tanpa tangga ini dapat terjadi karena ada bagian basement yang sejajar dengan permukaan tanah.

Ini biasanya terjadi pada basement jenis walk out yang umumnya berada di gedung atau rumah yang dibangun di lahan miring, seperti rumah yang berada di lereng gunung atau di sisi bukit.

Dalam hal keuntungan dan kerugian, walk out basement memiliki kemiripan dengan walk up basement. Namun, ada keuntungan tambahan yaitu tidak memiliki tangga di luar, sehingga tidak ada bagian yang rentan rusak akibat pengaruh cuaca.

3. Look Out Basement

Berbeda dengan dua jenis basement sebelumnya, Look out basement tidak memiliki akses keluar masuk langsung, selain dari tangga yang ada di dalam rumah.

Sesuai dengan namanya, jenis basement ini hanya memungkinkan penghuninya untuk melihat ke luar saat berada di dalam basement.

Hal ini mungkin terjadi karena Look out basement tidak sepenuhnya berada di bawah tanah. Sehingga, masih ada sebagian bagian atas dinding yang sejajar dengan permukaan tanah di luar, yang memungkinkan pemasangan jendela.

Selain memungkinkan penghuni untuk melihat ke luar, keberadaan jendela tersebut juga membawa keuntungan dalam mempertahankan kualitas pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik di dalam basement. Mengingat tidak ada pintu di bagian luar, keamanan basement jenis ini juga lebih terjamin.

4. Cellar

Cellar adalah jenis basement yang khusus dirancang sebagai tempat penyimpanan makanan dan minuman, seperti wine atau anggur.

Tujuan khusus ini membuat cellar biasanya dibangun sebagai ruang bawah tanah dengan suhu yang tetap sepanjang tahun.

Selain itu, dari segi desain, Cellar biasanya cukup minimalis, dengan lantai yang terbuat dari tanah padat dan rak penyimpanan yang menempel pada dinding-dindingnya.

Pelaksanaan Konstruksi Basement

Nah sudah memahami Pengertian Basement kan? lalu apabila sebuah basement akan dibangun bagi sebuah gedung, dibutuhkan suatu gambar denah yang sudah ada lalu dilanjutkan proses penggalian tanah dengan kedalaman tertentu.

Bahkan, pembangunan basement mengawali aktivitas konstruksi dari gedung di atasnya. Salah satu masalah yang bisa terjadi pada pembangunan basement adalah keruntuhan dinding tanah vertikal.

Selain itu, juga arus air tanah yang naik ke area galian. Oleh sebab itu, diperlukan metode paling tepat dalam menangani konstruksi dari basement.

1. Metode Konstruksi yang Digunakan

Teknik pelaksanaan merupakan metode atau pendekatan yang digunakan oleh kontraktor sebagai pedoman utama dalam melaksanakan proyek konstruksi.

Tujuan utamanya adalah untuk mengelola proyek agar mencapai hasil yang optimal. Tahap ini biasanya ditentukan oleh konsultan perencana.

Proses ini melibatkan serangkaian studi, supervisi, dan desain yang melibatkan berbagai aspek terkait, seperti peralatan, teknologi, batasan, kondisi lingkungan, kinerja tenaga kerja, dan jarak antar bangunan.

Rencana kerja konstruksi harus dilaksanakan dengan baik agar tidak menimbulkan masalah. Beberapa kasus yang dapat dijadikan pembelajaran adalah penambahan tulangan, pembongkaran, dan desain ulang.

Kejadian-kejadian tersebut dapat menyebabkan penundaan dalam mencapai hasil akhir proyek dan melebihi anggaran yang telah ditetapkan.

Secara umum, teknik pelaksanaan pembangunan basement dimulai dengan konstruksi ke arah bawah atau downward, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan ke atas atau upward.

2. Bagian Dinding Penahan atau Retaining Wall

Retaining wall atau dinding penahan dipasang untuk mencegah keruntuhan saat melakukan penggalian tanah untuk pembangunan basement.

Umumnya, kontraktor menggunakan beberapa jenis penahan tanah. Namun, diaphragm wall dan contiguous pile adalah yang paling umum digunakan.

Di antara keduanya, diaphragm wall lebih disarankan untuk pekerjaan basement karena memiliki kelebihan berikut:

  • Memudahkan kontraktor dalam mengendalikan permukaan air tanah, sehingga tidak memerlukan upaya yang rumit.
  • Dapat diterapkan pada berbagai jenis dan kondisi tanah.
  • Tidak menghasilkan kebisingan yang mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.
  • Cocok untuk pembangunan basement gedung yang berlokasi di pusat atau jantung kota.

3. Proses Dewatering

Penggalian tanah untuk proyek konstruksi basement dapat menyebabkan timbulnya genangan air yang mengisi galian tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan sistem dewatering guna menjaga kekeringan di area proyek dari awal hingga akhir.

Sistem ini berfungsi sebagai pengendalian air tanah agar tidak mengganggu proses konstruksi basement gedung yang sedang dibangun.

4. Tahapan Pelaksanaan Metode Konstruksi Pembuatan Basement

Seperti yang kita ketahui, pembangunan basement dilakukan dari bawah ke atas. Berikut adalah tahapan yang diterapkan oleh kontraktor dan tenaga kerja saat melaksanakan pekerjaan pada bagian bawah terlebih dahulu:

  • Sistem dewatering diterapkan untuk menurunkan permukaan air tanah.
  • Persiapan dan pemasangan diaphragm wall sebagai penahan tekanan lateral dan memotong aliran air tanah (cut-off wall).
  • Dilanjutkan dengan penggalian atau ekskavasi hingga mencapai kedalaman yang ditentukan.
  • Pemasangan angkur dan pembuatan bored pile sebagai pondasi untuk menyelesaikan tahap bawah.
  1. Setelah selesai dengan tahap bawah atau downward, persiapan dilakukan untuk tahap ke atas (upward) dengan mengikuti tahapan berikut:
  2. Pembuatan lantai kerja setelah pondasi selesai dikerjakan.
  3. Proses pilecap dilakukan untuk menghubungkan pondasi bored pile dengan lantai kerja.
  4. Pembuatan tile beam dan kolom dengan cermat dan teliti.
  5. Pembuatan pelat lantai basement untuk area terdalam.
  6. Melanjutkan pekerjaan konstruksi dari lantai terbawah hingga lantai teratas.
  7. Pekerjaan ini didasarkan pada metode konvensional yang menggunakan kolom, balok, dan pelat.
Baca Juga :  Pengertian Meteran Gulung : Jenis dan Cara Membaca Meteran Gulung

Basement adalah ruangan khusus yang terletak di bawah permukaan tanah, dan fungsinya bervariasi sesuai dengan kebutuhan bangunan konstruksi yang ada.

Tahapan pelaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan basement yang optimal.

Penutup

Sekianlah artikel ini mengenai “Pengertian Basement: Fungsi dan Jenis-Jenisnya Secara Lengkap”. Semoga informasi yang kami berikan dapat membantu Kalian dalam memahami apa itu basement, fungsi utamanya, serta beragam jenisnya.

Dengan pengetahuan ini, diharapkan Kalian dapat membuat keputusan yang tepat terkait basement ketika merencanakan atau merenovasi rumah.

Apabila ada pertanyaan atau hal yang ingin ditanyakan, jangan ragu untuk meninggalkan komentar.

Selamat merencanakan dan membangun rumah impian Kalian dengan mempertimbangkan segala aspek, termasuk basement.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini dari empatpilar.com mengenai Pengertian Basement ini. Semoga bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *