Rangkaian Mixer Sederhana

√ Rangkaian Mixer Sederhana : dan Cara Kerjanya Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Rangkaian Mixer Sederhana : dan Cara Kerjanya Lengkap. Rangkaian mixer sederhana adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggabungkan sinyal audio dari beberapa sumber menjadi satu output. Alat ini sangat berguna bagi para musisi dan produser musik dalam mengatur kualitas suara yang dihasilkan.
Namun, meskipun terdengar rumit, Anda dapat membuat rangkaian mixer sederhana sendiri dengan mudah. Artikel ini akan memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara membuat rangkaian mixer sederhana dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat.

Mengenal Sekilas Apa itu Audio Mixer

Apa itu Audio Mixer

Audio mixer memiliki fungsi utama yaitu untuk mencampurkan suara yang berasal dari tiga jenis yang berbeda.

Dengan menggunakan alat ini, pengguna dapat menggabungkan sumber suara menjadi satu kesatuan harmonisasi sesuai dengan keinginan. Mixer buatan Goshen Swara Indonesia sering ditemukan pada acara tertentu, termasuk acara musik live.

Audio mixer sering ditemukan di studio rekaman dan industri penyiaran radio dan televisi. Alat ini membantu para kru dalam menyelesaikan tugas mereka dengan baik dan tepat. Karena pentingnya peran mixer dalam kegiatan produksi, toko musik biasanya menjual alat ini.

Meskipun memiliki banyak tombol, setiap tombol pada mixer memiliki fungsi yang berbeda dan saling mengimbangi untuk menghasilkan harmonisasi audio dan komposisi yang pas. Karena fungsinya yang banyak, alat ini populer digunakan.

Rangkaian Mixer Sederhana

Berikut ini adalah contoh rangkaian mixer, yaitu rangkaian audio mixer mini sederhana dengan 4 buah input yang berukuran kecil dan ringkas, seukuran box rokok.

Komponen yang dibutuhkan meliputi 4 potensiometer/VR yang berguna untuk mengatur sinyal input pada jalur masing-masing.

Kemudian, sambungkan titik-titik dengan angka menggunakan kabel secara urut, misalnya angka 1 dengan angka 1 dan seterusnya.

Rangkaian sederhana ini menggunakan pamp TL 072 dan IC 4 kaki yang bisa diperoleh di toko elektronik. Anda bisa menempatkannya pada box plastik atau logam.

Sumber dayanya dapat berasal dari baterai Blitz Kotak 9v atau adaptor yang telah diatur dengan baik untuk mencegah buruknya kualitas audio atau munculnya suara mendengung.

Komponen Atau Bahan Bahan Yang Dibutuhkan

Sebelum masuk ke proses perakitan sebuah mixer audio, sebaiknya persiapkan dan pahami terlebih dahulu modul atau komponen yang digunakan untuk merakit sebuah mixer audio. Berikut ini bahan bahan yang perlu dipersiapkan :

  1. Satu trafo dengan daya 3 ampere yang berkualitas baik, meskipun bisa juga menggunakan trafo 1 atau 2 ampere. Namun, disarankan agar menggunakan trafo 3 ampere agar lebih stabil dan menghindari terjadinya dengungan yang mengganggu.
  2. Modul power supply simetris teregulasi dengan menggunakan IC seri 78xx dan 79xx.
  3. Modul mixing kontrol/konsol, banyaknya modul ini akan menentukan banyaknya channel mixer yang tersedia. Jadi, tergantung pada kebutuhan, bisa dibuat minimal empat channel atau lebih.
  4. Satu unit modul echo sebagai efek bawaan.
  5. Kit power amplifier mini stereo yang digunakan untuk headphone.
  6. Tiga buah modul Master mixer satu potensio.
  7. Kabel yang dibungkus dengan ground mono.
  8. Tiga buah Potensio mono 50K.
  9. Satu buah IC regulator 7809 yang berguna untuk menurunkan tegangan yang menuju echo.
  10. Tiga belas buah Resistor 47k dan 4k7.
  11. Jack mic female yang disesuaikan dengan kebutuhan, biasanya setiap modul mixing kontrol terdapat dua mono dan stereo.
  12. Jack in/out (RCA).

Diagram Cara Merakit Modul Elektronik Untuk Merakit Sebuah Mixer

Cara untuk membuat mixer audio bisa dengan membeli mixer yang sudah jadi atau langsung siap pakai. Namun, merakit mixer sendiri dengan cara menggabungkan beberapa modul atau kit akan lebih hemat biaya dan bisa meningkatkan kemampuan atau keterampilan. Selain itu, jika merakit mixer dari awal, kita bisa menambahkan channel sesuai kebutuhan.

Gambar Diagram Merakit Mixer Audio Sederhana

Catatan :

  1. Rangkaian yang disajikan tidak bersifat baku, sehingga dapat diubah sesuai dengan keinginan dan kreativitas masing-masing. Contohnya, dapat mengubah ampere trafo, mengganti potensio, menambah kontrol mixing, dan lain-lain.
  2. Jika dirasa tidak perlu, dua resistor 47k dapat dihilangkan.
  3. Jika ingin menggunakan efek dari luar, seperti efek reverb Alesis, jalur SEND dan RETURN adalah solusinya.
  4. Potensio SEND atau RETURN diperlukan untuk menyeimbangkan suara terkait efek dari luar, sedangkan potensio volume echo digunakan untuk mematikan echo bawaan pada saat menginginkan efek dari luar.
  5. IC 7809 adalah IC tambahan, sehingga tidak diperlukan jika modul echo sudah memakai IC tersebut pada rangkaiannya.
  6. Modul atau kit yang ada pada diagram tidak harus sama, sehingga bisa menggunakan modul apa saja sesuai selera.
  7. Bisa ditambahkan modul aksesoris seperti LED VU display, inputnya bisa diambil dari output master L/R.
Baca Juga :  Download Firmware STB DVB-T2 : Pasang Gratis Sekarang !!

Cara Kerja Audio Mixer

Sebelum memulai pembuatan rangkaian mixer, sebaiknya Anda memahami pengertian dan cara kerjanya. Mixer adalah perangkat penting selain mikrofon, yang berfungsi untuk mencampur semua suara yang masuk, menyeimbangkannya untuk menciptakan keseimbangan yang sesuai, lalu membaginya menjadi stereo dan mono.

Proses berikutnya adalah mengirimkan sinyal ke cross-over, kemudian ke power amplifier dan terakhir ke speaker. Penggunaan audio mixer dianggap lebih efisien, terutama pada konser musik di mana beberapa amplifier harus digunakan untuk mengatur vokal penyanyi dan suara alat musik.

Audio mixer menjadi bagian penting dalam mengumpulkan beberapa mikrofon yang terpasang dan mengatur level suara/volume sehingga menciptakan keseimbangan antara suara vokal penyanyi dan alat musik sebelum diperkuat dengan amplifier.

Audio Mixer 3 Mikrofon Tegangan 12V

  • R1,R2,R11= 2k2
  • R2, R7, R12= 470k
  • R3, R8, R13= 8k2
  • R4, R9, R14= 270
  • R5, R10, R15, R24= 1k
  • R16, R17, R18= 27k
  • R19= 1M
  • R20=4k7
  • R21= 680
  • R22, R23= 100
  • VR1, VR2, VR3= 50k potensiometer
  • C1, C4, C7= 0,47 uF/50V
  • C2, C5, C8= 221
  • C3, C6, C9, C10= 1uF/50V
  • C11= 4,7 uF/25V
  • C12= 470 uF/25V
  • C13= 100uF/16V
  • C14= 47uF/16V
  • T!, T2, T3, T4= C458
  • 1 soket output/soket RCA
  • 3 soket/jack mikrofon

Audio mixer 3 mikrofon dapat disambungkan ke amplifier jenis apa pun yang memiliki input Aux atau Line in.

Setiap mikrofon memiliki pre-amplifier satu transistor, yakni T1, T2, T3, dan komponen lainnya. Input dari masing-masing pre-amplifier dapat disambungkan ke mikrofon dinamis standar yang memiliki impedansi 600 Ohm atau yang lainnya.

Selanjutnya, output dari ketiga pre-amplifier digabungkan ke resistor R16, R17, dan R18 yang diatur oleh potensiometer VR1, VR2, dan VR3.

Gabungan R16, R17, dan R18 serta VR1, VR2, dan VR3 menjadi impedansi input penguat yang dibangun pada T4 dan komponennya.

Untuk setiap sambungan dari papan rangkaian ke soket mikrofon, disarankan menggunakan kabel coax, termasuk pada sambungan bagian output.

Begitu juga pada bagian potensiometer, sebaiknya menggunakan kabel coax dengan shield yang terkoneksi dengan ground untuk mengurangi kemungkinan risiko.

Rekomendasi Merk Mixer Audio Terbaik

Berikut kami rekomendasikan merka audio mixer terbaik yang bisa kalian jadikan sebagai bahan referensi kalian :

1. Mackie ProFX12

Mackie ProFX12 adalah mixer audio profesional dengan 12 channel dan prosesor RMVX 32-bit. Cocok digunakan di studio rumahan, band yang tampil di atas panggung, serta tempat kecil lainnya. Kelebihannya termasuk output dan input USB untuk rekaman digital dan streaming musik, serta Tracktion 3 perangkat lunak produksi musik yang dapat digunakan pada PC atau Mac.

2. Behringer EURORACK UB1202FX

Behringer EURORACK UB1202FX adalah mixer dengan 12 input dan 24-bit FX Processor dengan chorus, 100 reverb, delay, serta pitch pergeseran efek untuk preset. Tiga-band pemerataan dan promes ultra rendah memungkinkan untuk kontrol penuh pada setiap channel. Oleh karena itu, mixer audio merk ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, baik untuk pertunjukan maupun merekam.

3. Peavey XR 8600D

Peavey XR 8600D adalah mixer yang menggabungkan dua amplifier berdaya 600 watt dan didukung peak dengan total 1.400 watt. Mixer ini dilengkapi dengan 8 preamp bersuara rendah, 10 input line, dan setiap saluran memiliki pemerataan 3-band. Cocok digunakan untuk live band atau DJ.

4. Allen & Heath ZED-10FX

Mixer Allen & Heath ZED-10FX cocok digunakan untuk rekaman dan pertunjukan langsung. Dilengkapi dengan 2 input stereo untuk CD player dan MP3, serta termasuk software AmpliTube X-GEAR dari IK Multimedia yang memiliki kompatibilitas USB, sehingga memudahkan transfer ke dan dari media sosial. Mixer ini dirancang untuk DJ dan musisi karena bersifat portable. Hal ini dapat dijadikan kelebihan dari produk tersebut.

Baca Juga :  Cara Kerja Voltmeter Secara Lengkap

5. XENYX 802

Behringer ternyata mempunyai mixer premium yang profesional, yaitu XENYX 802. Mixer ini sendiri memiliki 24-input dengan prosesor 24-bit yang multi-FX memakai slot USB. Selain itu, mixer XENYX 802 memberikan preset untuk chorus, reverb, serta efek yang lain.

Kelebihan mixer ini pun yaitu berupa termasuk software editing dan rekaman audionya mampu menampilkan efek instrument sebanyak 150 jenis. Selain itu, juga menawarkan invasi pemerataan suara yang klasik untuk menghasilkan suara terang dan rinci.

 

Baca artikel terkait :

Penutup

Demikianlah artikel tentang Rangkaian Mixer Sederhana dan Cara Kerjanya Lengkap. Dalam artikel ini, telah dijelaskan mengenai pengertian dan kegunaan mixer, serta rangkaian mixer sederhana yang dapat Anda buat sendiri.

Selain itu, juga telah dibahas beberapa merk mixer audio yang dapat digunakan untuk keperluan rekaman maupun pertunjukan.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari informasi seputar rangkaian mixer sederhana dan cara kerjanya. Kata Pencarian TerpopulerSkema audio mixer untuk echo,skema mixer audio allen heath

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *