Perbedaan Lantai Keramik dan Granit

Ketahui, Perbedaan Lantai Keramik dan Granit Secara Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Ketahui, Perbedaan Lantai Keramik dan Granit Secara Lengkap. Dalam dunia desain interior, pemilihan material lantai merupakan salah satu langkah penting untuk menciptakan tampilan ruangan yang estetis dan fungsional. Dua opsi yang sering menjadi pilihan adalah keramik dan granit.

Meskipun keduanya merupakan jenis lantai yang populer, Perbedaan Lantai Keramik dan Granit dapat mempengaruhi pilihan kalian dalam menciptakan ruang yang ideal. Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai karakteristik unik dari keramik dan granit serta faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih material lantai yang sesuai dengan kebutuhan kalian.

A. Keramik Adalah?

Material dasar dari keramik yang paling umum adalah tanah liat, tetapi seringkali bahan tambahan seperti feldspar, kuarsa, dan bahan pembentuk lainnya juga dicampur untuk mencapai karakteristik tertentu. Proses pembuatan keramik dimulai dengan penggalian tanah liat, yang kemudian diolah untuk menghilangkan kotoran dan partikel yang tidak diinginkan. Tanah liat yang sudah bersih kemudian dicampur dengan air untuk membentuk adonan yang dapat dibentuk sesuai kebutuhan.

Setelah itu, adonan tersebut dibentuk menjadi berbagai bentuk menggunakan metode cetakan atau piringan putar, tergantung pada tujuan akhirnya. Setelah pembentukan, keramik kemudian mengalami proses pengeringan sebelum masuk ke dalam tahap pembakaran. Proses pembakaran ini berlangsung pada suhu tinggi, yang membuat tanah liat mengalami sintering dan perubahan fase menjadi material yang keras dan tahan lama.

Keramik memiliki keunggulan tertentu, seperti daya tahan terhadap air dan kelembaban, serta ketahanan terhadap goresan dan abrasi. Kekerasan dan kepadatannya membuatnya menjadi pilihan populer untuk lantai, dinding, dan berbagai aplikasi industri. Selain itu, keramik juga memiliki daya hantar panas yang rendah, menjadikannya pilihan yang baik untuk aplikasi isolasi termal.

Penting untuk dicatat bahwa keramik tidak hanya hadir dalam bentuk tradisional, seperti tembikar atau ubin, tetapi juga dalam bentuk industri yang sangat canggih dan tahan lama. Penggunaan keramik dalam industri modern telah meluas, membuktikan keandalannya dalam berbagai konteks teknis dan rekayasa. Sebagai hasilnya, keramik telah menjadi komponen integral dalam banyak produk yang kita gunakan sehari-hari, dari peralatan rumah tangga hingga teknologi canggih.

B. Granit Adalah?

Granit, sebagai jenis batuan intrusif, adalah produk dari pendinginan magma di dalam kerak bumi. Batuan ini umumnya felsik dan igneus, yang berarti mengandung mineral seperti kuarsa, feldspar, dan mika. Dalam hal tekstur, granit cenderung keras dan kuat, dengan ketahanan yang lama, menjadikannya pilihan yang sangat populer untuk digunakan dalam konstruksi. Kepadatan rata-rata granit mencapai 2,75 gr/cm³, dengan variasi yang mungkin berkisar antara 1,74 hingga 2,80. Nama “granit” sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu “granum”.

Satu dari banyak keunggulan granit adalah variasi warna yang melimpah. Beberapa jenis granit bahkan menampilkan pola yang sangat menarik, menambah keindahan dan karakteristik alami batuan ini. Meskipun granit cenderung lebih berat dibandingkan dengan beberapa jenis batuan lainnya, keberatannya sebanding dengan kekuatan dan ketahanannya.

Granit juga memiliki sifat-sifat tertentu yang membuatnya sangat berguna dalam bidang industri dan rekayasa. Kekekalan granit terhadap air, kekakuan (rigiditas), sifat non-higroskopis (tidak menyerap air), dan koefisien ekspansi termal yang sangat rendah membuatnya ideal sebagai bahan referensi dalam pengukuran dan peralatan pengukur. Salah satu aplikasi yang mencolok adalah penggunaan granit sebagai meja atau bidang acuan pada mesin pengukur koordinat (Coordinate Measuring Machine/CMM). Hal ini bertujuan untuk menjamin keakuratan dan ketepatan konstruksi CMM yang dibuat dengan sangat kaku (rigid). Dengan demikian, granit tidak hanya menjadi batuan konstruksi yang andal tetapi juga menjadi bagian integral dalam pembuatan peralatan presisi dalam berbagai industri.

Perbedaan Lantai Keramik dan Granit

Sebagian besar orang menganggap bahwa perbedaan lantai granit dan keramik hanya terbatas pada harganya. Faktanya, kedua jenis material ini mempunyai sejumlah perbedaan yang cukup kentara. Lantas, Apa Perbedaan Lantai Keramik dan Granit, simak di bawah ini :

Baca Juga :  Cara Mengkilapkan Lantai Granit : Panduan Mudah

1. Bahan Dasar

Pertanyaan umum yang sering muncul dalam pemilihan material lantai adalah, “Lebih bagus granit apa keramik?” Pada dasarnya, granit dan keramik memiliki fungsi yang serupa sebagai material lantai, namun, perbedaan mendasar terletak pada bahan

dasar pembentuknya. Granit terbuat dari campuran kuarsa, mika, feldspar, amfibol, dan beberapa mineral tambahan lain yang memberikan karakteristik unik pada tampilannya. Sementara itu, keramik terbentuk dari tanah liat yang dicampur dengan lempung bola, feldspar, kaolin, kuarsa, dan air untuk mencapai kualitas yang baik. Perbedaan ini menciptakan perbedaan dalam tampilan, tekstur, dan karakteristik keduanya.

2. Cara Pembuatan

Selain perbedaan bahan dasar, cara pembuatan granit dan keramik juga memiliki perbedaan yang signifikan. Granit terbentuk secara alami dari magma panas yang membeku karena tekanan di dalam kerak bumi. Untuk mendapatkan hasil terbaik, granit harus dibakar pada suhu yang sangat tinggi, sekitar 1.230°C. Proses ini memberikan kekerasan dan kekuatan pada granit, tetapi juga memerlukan proses pemotongan dan pressing agar permukaannya lebih rata.

Sementara itu, keramik dibuat dari tanah liat yang dibakar pada suhu sekitar 1.000°C. Untuk memberikan kilau yang lebih, bagian atas keramik sering dilapisi dengan glaze. Berbeda dengan granit yang cenderung kuat, keramik lebih kaku dan rapuh. Namun, keramik memiliki kelebihan kekilapan dan variasi warna yang dapat disesuaikan.

Pertanyaan selanjutnya yang sering muncul adalah, “Apakah granit lebih mahal dari keramik?” Jawabannya adalah iya. Hal ini disebabkan oleh daya tahan granit yang lebih kuat dan keras karena pembentukannya dari batuan igneus, intrusif, dan felsik. Granit sangat cocok untuk area yang membutuhkan dasar yang kokoh dan tahan lama. Selain itu, masa pemakaian granit cenderung lebih panjang dibandingkan dengan keramik, menjadikannya investasi yang berkelanjutan dalam jangka panjang untuk lantai rumah atau bangunan.

3. Tampilan Fisik

Perbedaan fisik antara granit dan keramik dapat terlihat dari ukurannya. Granit biasanya memiliki ukuran standar lantai seperti 40×40 cm dan 60×60 cm, sementara keramik umumnya memiliki ukuran standar 20×20 cm dan 30×30 cm. Meskipun demikian, terdapat variasi ukuran granit dan keramik yang lebih kecil atau lebih besar, disesuaikan dengan kebutuhan estetika dan fungsionalitas ruangan.

Selain ukuran, perbedaan antara granit dan keramik juga terlihat dari motifnya. Lantai granit cenderung memiliki motif yang terbentuk secara alami dan lebih khas. Di sisi lain, keramik menawarkan variasi motif yang lebih beragam. Granit sering memiliki window frame yang presisi dan rata, sementara keramik dapat memiliki tekstur yang bergelombang atau berpola.

Warna juga menjadi faktor penting dalam perbedaan antara granit dan keramik. Granit cenderung memiliki warna yang lebih cerah dan alami. Penting untuk diingat bahwa semakin tinggi tingkat kecerahan, semakin rendah kemampuan penyerapan air. Ini membuat granit memiliki daya serap sekitar 0.05%, sementara daya serap keramik mencapai 7%.

4. Perawatan

Lantai keramik terbukti lebih mudah dibersihkan ketika terkena noda, cairan, atau kotoran. Kelebihannya terletak pada kemampuannya untuk tahan terhadap berbagai zat, sehingga perawatan sehari-hari lebih praktis. Sementara itu, lantai granit lebih sulit dibersihkan dan membutuhkan perawatan khusus untuk menjaga kualitasnya. Meskipun granit memiliki daya tahan yang tinggi, perawatan yang teliti diperlukan untuk mempertahankan keindahan dan kekuatannya.

5. Harga

Pertanyaan umum yang muncul adalah, “Apa kekurangan granit lantai?” Jawabannya adalah harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan lantai keramik. Meskipun demikian, tingginya harga granit memiliki alasan yang jelas. Granit unggul dalam berbagai aspek, seperti kekuatan, daya tahan pemakaian, dan memberikan efek tampilan yang mewah pada ruangan. Harga yang lebih tinggi menjadi investasi jangka panjang untuk keindahan dan kualitas yang tahan lama.

Kesimpulan

Dalam menyimpulkan artikel dari empatpilar.com ini, Perbedaan Lantai Keramik dan Granit mencakup berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan ketika memilih material untuk lantai rumah atau ruang komersial. Meskipun keduanya menawarkan keunggulan masing-masing, seperti harga yang beragam, keawetan, dan estetika yang berbeda, penting untuk memahami kebutuhan dan preferensi kalian sebelum membuat keputusan.

Baca Juga :  Persyaratan dan Cara Pemasangan Scaffolding : Pahami dengan Benar

Lantai keramik umumnya menjadi pilihan yang lebih terjangkau dan tahan terhadap goresan, sementara granit menonjolkan daya tahan yang luar biasa dan tampilan mewahnya. Selain itu, faktor-faktor seperti perawatan dan instalasi juga memegang peran penting dalam menentukan pilihan terbaik untuk proyek lantai kalian.

Sebelum kalian memutuskan antara lantai keramik atau granit, pertimbangkan dengan cermat kebutuhan fungsional, anggaran, dan preferensi desain kalian. Dengan memahami perbedaan ini, kalian dapat membuat keputusan yang cerdas dan memilih material yang paling sesuai untuk menciptakan lantai yang indah dan tahan lama sesuai dengan keinginan kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *