Pengertian dan Fungsi Besi Beton

Pengertian dan Fungsi Besi Beton : Pahami Sebelum Menggunakan

Posted on

Empat Pilar – Pengertian dan Fungsi Besi Beton : Pahami Sebelum Menggunakan. Besi beton adalah salah satu material yang paling umum digunakan dalam konstruksi bangunan. Kekuatan dan daya tahan besi beton menjadikannya komponen utama dalam struktur beton. Artikel ini akan membahas Pengertian dan Fungsi Besi Beton serta peran pentingnya dalam dunia konstruksi.

Besi beton, juga dikenal sebagai baja tulangan, adalah bahan konstruksi yang terbuat dari campuran besi dan baja. Material ini memiliki ciri khas berupa batangan panjang yang diperkuat dengan ulir. Besi beton umumnya tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari diameter kecil hingga besar, sesuai dengan kebutuhan konstruksi.

Pengertian dan Fungsi Besi Beton

Berikut adalah penjelasa dari Pengertian dan Fungsi Besi Beton yang akan kami bahas secara lengkap dan bisa memudahkan informasi buat kalian, simak di bawah ini :

A. Pengertian Besi Beton

Besi beton adalah jenis besi yang digunakan sebagai komponen penguat dalam konstruksi beton, yang sering dikenal sebagai beton bertulang. Konstruksi beton bertulang dirancang dengan asumsi bahwa dua jenis material ini bekerja bersama-sama untuk menahan beban dan tekanan. Keunikan dari beton bertulang terletak pada penggunaan dua jenis material sekaligus, yaitu besi tulangan dan beton. Besi tulangan memberikan kekuatan tarik yang tidak dimiliki oleh beton, sehingga mampu menahan tekanan.

Secara umum, besi beton tulangan terdiri dari dua bentuk utama, yakni besi polos dan besi ulir (atau disebut juga BJTD – Batang Jenis Tulangan Beton Deformasi). Besi polos memiliki penampang bundar dengan permukaan yang halus dan tidak bergerigi. Sementara besi ulir atau BJTD adalah batang besi yang memiliki permukaan bergerigi khusus, seperti sirip melintang (mirip sirip ikan) atau rusuk memanjang (mirip bambu), yang dibuat dengan pola tertentu, atau batang tulangan yang diberi ulir selama proses produksi.

Tulangan ulir, yang mendapatkan ulir pada permukaannya melalui proses rolling (dengan pola berbeda-beda tergantung pada pabriknya), bertujuan untuk menciptakan ikatan yang lebih kuat antara besi tulangan dan beton dalam hampir semua aplikasi, jika dibandingkan dengan besi polos dengan penampang yang sama. Bentuk ulir ini, baik berupa sirip atau pola lainnya, meningkatkan daya lekat besi dengan beton, sehingga dapat menahan pergerakan besi relatif terhadap beton.

Biasanya, besi polos (BJTD) jarang digunakan, kecuali untuk melingkupi tulangan longitudinal yang dibengkokkan atau diberi spiral pada ujungnya, terutama pada konstruksi kolom.

B. Fungsi Besi Beton dalam Konstruksi Bangunan

Sejak tahun 1950, besi beton telah menjadi komponen penting dalam konstruksi bangunan tinggi. Pada saat itu, pengetahuan manusia tentang perilaku beton bertulang masih terbatas, terutama dalam hal sifat nonlinear material beton itu sendiri. Oleh karena itu, pada awal abad ke-20, banyak bangunan tinggi di Amerika Serikat menggunakan profil baja sebagai elemen struktur utamanya. Namun, seiring berjalannya waktu, konstruksi beton mulai memainkan peran yang semakin signifikan dalam pembangunan gedung tinggi.

Di Indonesia, besi beton seringkali menjadi pilihan utama dalam pembangunan gedung, karena bahan ini mudah didapat dan dianggap lebih ekonomis dibandingkan dengan konstruksi lainnya. Besi beton, atau yang sering disebut sebagai beton bertulang, merupakan salah satu bahan konstruksi yang sangat penting karena digunakan dalam berbagai bentuk untuk hampir semua jenis struktur, baik yang besar maupun yang kecil. Bahan ini digunakan dalam beragam proyek, termasuk pembangunan bangunan, jembatan, perkerasan jalan, bendungan, dinding penahan tanah, terowongan, jembatan melintasi lembah (viaduct), sistem drainase, fasilitas irigasi, tangki, dan banyak lagi.

Baca Juga :  Rekomendasi Merk Besi Beton SNI Saat Ini : Pahami Sebelum Membeli

Khusus untuk bangunan gedung bertingkat tinggi, besi beton digunakan untuk berbagai elemen struktural, seperti kolom, balok, dinding, plat, besi poer, dan sloof. Penggunaan besi beton ini memberikan kekuatan dan daya tahan struktural yang diperlukan untuk mendukung berat bangunan tinggi, serta menjaga kestabilan dan keselamatan bangunan tersebut selama masa penggunaannya.

Selain itu, besi beton juga memungkinkan perencanaan dan desain bangunan yang lebih fleksibel, sehingga arsitek dan insinyur dapat menciptakan beragam bentuk dan gaya arsitektur yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi estetika. Dengan demikian, besi beton memainkan peran kunci dalam perkembangan industri konstruksi di Indonesia dan di seluruh dunia, memungkinkan pembangunan gedung-gedung tinggi yang kuat, aman, dan fungsional.

Jenis-Jenis Beton

Setelah mengetahui Pengertian dan Fungsi Besi Beton, nah selanjutnya adalah Jenis-jenis Beton, di bawah ini :

1. Besi Beton Polos

Jenis pertama adalah besi beton polos. Ini adalah jenis besi yang memiliki permukaan yang mulus dan licin, sesuai dengan namanya. Bentuk fisiknya bulat dan mulus, sehingga mudah dikenali.

Keunggulan dari besi beton polos adalah daya ikatnya yang baik ketika digunakan dalam pengecoran beton. Selain itu, besi ini relatif lentur dan mudah dibengkokkan sesuai kebutuhan konstruksi. Dengan ketahanan tekan minimal sekitar 240 Mpa, besi beton polos ini sering digunakan dalam berbagai proyek konstruksi.

Salah satu keuntungan besar dari besi beton polos adalah ketersediaannya yang melimpah di pasaran. Anda dapat dengan mudah menemukannya di berbagai toko bangunan dan biasanya dijual secara eceran. Lebih lanjut, dari segi harga, besi beton polos biasanya lebih terjangkau dibandingkan dengan besi beton ulir. Biasanya, besi beton polos digunakan untuk mengikat beberapa batang besi beton ulir dalam satu struktur beton.

2. Besi Beton Ulir atau Deformed Bar

Ciri khas utama dari besi beton ulir adalah adanya tonjolan atau sirip yang menonjol di sepanjang permukaannya. Tonjolan ini memberikan daya ikat yang kuat saat digunakan dalam konstruksi beton. Coran beton yang dihasilkan sering tergantung pada distributornya, dan biasanya, besi beton ulir berkualitas tinggi hanya dijual dalam jumlah besar oleh kontraktor atau distributor khusus.

Salah satu perbedaan utama antara besi beton ulir dan besi beton polos adalah fleksibilitasnya. Besi beton ulir cenderung kurang lentur dan sulit untuk dibengkokkan, sehingga memasangnya dalam proyek konstruksi dapat menjadi tugas yang lebih sulit. Namun, keunggulan utamanya adalah daya tahannya yang tinggi, dengan nilai minimal sekitar 400 Mpa. Hal ini membuatnya ideal untuk struktur beton yang memerlukan ketahanan yang lebih besar.

Dalam pemilihan antara besi beton polos dan ulir, perlu mempertimbangkan jenis proyek konstruksi, anggaran, dan persyaratan ketahanan yang diperlukan. Besi beton ulir cocok untuk proyek dengan tuntutan ketahanan yang tinggi, sementara besi beton polos sering digunakan dalam proyek yang lebih sederhana atau sebagai ikatan untuk besi beton ulir.

 

BACA JUGA :

Penutup

Dalam artikel ini, empatpilar.com telah membahas pengertian dan fungsi besi beton dalam dunia konstruksi. Besi beton tidak hanya memperkuat struktur bangunan, tetapi juga menjaga keselamatan dan daya tahan bangunan tersebut.

Dengan pemahaman yang baik tentang Pengertian dan Fungsi Besi Beton, kita dapat memastikan bahwa proyek konstruksi berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang aman dan tahan lama.

Baca Juga :  √ Apa Itu Aanstamping? : Pengertian, Fungsi dan Cara Pemasangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *