Perbedaan Arus Listrik AC dan DC

Perbedaan Arus Listrik AC dan DC : Pembahasan Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Perbedaan Arus Listrik AC dan DC : Pembahasan Lengkap. Halo teman-teman! Sudahkah Kamu pernah bertanya-tanya tentang perbedaan mendasar antara Arus Listrik Bolak-balik (AC) dan Arus Listrik Searah (DC)? Kalau iya, Kamu berada di tempat yang tepat. Artikel ini akan memberikan “Perbedaan Arus Listrik AC dan DC: Pembahasan Lengkap.”

Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita definisikan apa itu AC dan DC. Arus Listrik Bolak-balik (AC) adalah tipe arus listrik yang mengubah arahnya secara periodik. Di sisi lain, Arus Listrik Searah (DC) mengalir hanya dalam satu arah.

Sejarah Diciptakannya Arus Listrik AC dan DC

Sebelum membahas mengenai Perbedaan Arus Listrik AC dan DC, kalian harus mengetahui dahulu sejarah diciptakannya arus listrik AC dan DC. Pada penggunaannya, terdapat perbedaan antara arus listrik AC dan DC. Arus listrik AC digunakan sebagai sumber pembangkit listrik dan dimulai pada perhelatan besar di akhir abad ke-19.

Dalam Pertempuran Arus Listrik, terkenal adanya persaingan antara Thomas Alva Edison dan Nikola Tesla.

Thomas Alva Edison mengembangkan arus listrik DC dan berusaha menjadikannya sebagai daya listrik utama yang dikirim ke rumah-rumah dan industri.

Kontribusi awal Edison dalam arus listrik DC sangat penting bagi banyak kota yang mengandalkannya sebagai sumber utama listrik. Namun, arus listrik searah ini memiliki kelemahan.

Dalam penggunaan sumber listrik DC, sulit untuk mengubah tegangan dan mengirimkan daya DC dengan jarak yang jauh.

Namun, Nikola Tesla, seorang ilmuwan jenius, meyakini bahwa arus listrik AC dapat mengatasi dua masalah ini, yang akan dijelaskan dalam tulisan ini.

Arus listrik searah atau yang lebih dikenal sebagai arus listrik DC, umumnya digunakan pada perangkat elektronik seperti laptop, komputer, lampu LED, radio, dan televisi. Pada arus listrik AC, faktor daya berada dalam skala antara 0 dan 1.

Namun, pada arus listrik DC, faktor lainnya selalu berada pada angka satu. Arus listrik DC dapat ditemukan dari sumber seperti sel atau baterai.

Secara umum, perangkat yang menggunakan arus listrik DC adalah perangkat elektronik yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Berbeda dengan arus listrik AC yang dapat mengalirkan arus listrik dalam jarak yang relatif jauh, arus listrik DC justru semakin melemah energinya jika jaraknya semakin jauh. Bahkan, energi tersebut bisa hilang sama sekali.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Penyebabnya adalah karena arah aliran elektron pada arus listrik DC memiliki daya magnet yang stabil sepanjang kawat.

A. Pengertian Arus AC

Arus AC adalah jenis arus listrik yang mengalir dengan arah bolak-balik dan cenderung tidak stabil. Beberapa orang juga menyebutnya sebagai arus bolak-balik atau arus tidak stabil.

Prinsip kerja arus AC didasarkan pada perputaran kumparan dengan kecepatan yang disesuaikan. Terdapat tiga jenis rangkaian komponen yang menyusun arus AC, yaitu resistor, induktor, dan kapasitor :

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai hambatan arus listrik. Resistor mengatur kecepatan aliran arus sesuai dengan keinginan pengguna. Nilai resistor diukur dalam satuan Ohm.

Induktor merupakan komponen elektronika yang berperan sebagai penyimpan energi dalam medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik. Kemampuan induktor dipengaruhi oleh induksi dan diukur dalam satuan henry.

Kapasitor, juga dikenal sebagai kondensator, adalah perangkat yang digunakan untuk menyimpan energi listrik dalam medan listrik. Kapasitor diukur dalam satuan farad (F).

Apakah Anda sudah memahami pengertian dari masing-masing komponen yang membentuk arus AC?

Contoh Penggunaan Arus Listrik AC

Berikut ini beberapa contoh pemanfaatan arus AC pada berbagai perangkat elektronik:

  1. Kulkas:
    Kulkas merupakan salah satu perangkat yang menggunakan arus AC. Arus AC digunakan untuk menggerakkan kompresor dan sistem pendinginan kulkas sehingga dapat menjaga makanan dan minuman tetap segar dan dingin.
  2. Lampu:
    Lampu-lampu rumah tangga, seperti lampu pijar, lampu neon, atau lampu LED, menggunakan arus AC untuk menyala. Arus AC mengalir melalui filamen atau elemen penerangan dalam lampu, menghasilkan cahaya yang diperlukan.
  3. AC (Air Conditioner):
    Perangkat pendingin udara atau AC juga menggunakan arus AC dalam operasinya. Arus AC digunakan untuk menggerakkan kompresor, kipas, dan sistem pengatur suhu dalam AC sehingga dapat menghasilkan udara dingin dalam ruangan.
  4. Televisi:
    Televisi atau TV merupakan perangkat elektronik yang menggunakan arus AC. Arus AC digunakan untuk mengoperasikan sirkuit elektronik dalam TV, termasuk panel layar, sirkuit kontrol, dan bagian lainnya.
  5. Mesin Cuci:
    Mesin cuci juga menggunakan arus AC. Arus AC digunakan untuk menggerakkan motor dan berbagai komponen dalam mesin cuci, seperti pompa air, penggerak drum, dan pengatur suhu.
Baca Juga :  Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker) : Pahami dengan Baik

Demikianlah beberapa contoh pemanfaatan arus AC pada berbagai perangkat elektronik.

B. Pengertian Arus Listrik DC

Arus listrik DC adalah jenis aliran arus listrik atau tegangan listrik yang mengalir dalam satu arah dan cenderung stabil dalam penggunaannya.

Arus listrik DC biasanya dihasilkan oleh pembangkit listrik, baterai, dinamo, dan panel surya. Oleh karena itu, jenis arus DC ini dianggap lebih aman dan jarang mengalami korsleting listrik.

Pada awal penemuan, arus DC dijelaskan sebagai aliran arus dari kutub positif ke kutub negatif. Namun, dengan kemajuan teknologi, arus DC diidentifikasi sebagai arus yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.

Arus atau tegangan DC umumnya digunakan dalam berbagai perangkat elektronik dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Penggunaan Arus Listrik DC

Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai penggunaan arus listrik DC (Direct Current) pada beberapa alat elektronik:

  1. Televisi:
    Televisi menggunakan arus DC dalam proses pengolahan data digital dan juga untuk menjalankan komponen elektroniknya. Meski dari sumber listrik rumah yang diterima adalah AC, namun di dalam televisi terdapat komponen yang bernama adaptor yang berfungsi mengubah arus AC menjadi DC.
  2. Radio:
    Radio juga menggunakan arus DC untuk menjalankan komponen-komponen elektroniknya. Arus DC digunakan untuk mengoperasikan sirkuit internal radio, seperti penerima dan pemancar sinyal.
  3. Telepon:
    Telepon, terutama telepon seluler, menggunakan arus DC yang disimpan dalam baterai. Baterai ini nantinya akan memberikan pasokan energi dalam bentuk arus DC untuk mengoperasikan perangkat.
  4. CPU:
    Central Processing Unit (CPU) pada komputer juga menggunakan arus DC. Dalam CPU, arus DC digunakan untuk mengoperasikan komponen elektronik, seperti memori, prosesor, dan lainnya.
  5. Monitor:
    Monitor, sama seperti televisi, juga menggunakan arus DC. Arus listrik yang masuk ke dalam monitor adalah arus AC, namun di dalam monitor terdapat adaptor yang berfungsi mengubah arus AC menjadi DC.
  6. DVD Player:
    DVD Player menggunakan arus DC untuk mengoperasikan sirkuit elektronik di dalamnya, seperti motor penggerak disk, prosesor data, dan lainnya.

Dengan demikian, meskipun arus listrik yang diterima oleh perangkat-perangkat ini dari sumber listrik adalah AC, namun arus tersebut akan diubah menjadi DC oleh komponen-komponen di dalam perangkat tersebut sebelum digunakan.

Perbedaan Arus Listrik AC dan DC

Dibawah ini kami sudah menyiapkan beberapa perbedaan arus listrik ac dan dc yang bisa anda pelajari dengan mudah :

Arus Listrik AC ( Bolak Balik )Arus Listrik DC ( Searah)
Arus Ac ini aman untuk mentransfer listrik pada jarak yang cukup panjang dan juga bisa memberikan lebih banyak kekuatan ketika transfer arusnyaArus listrik DC tidak bisa melakukan perjalanan yang cukup jauh karena arus dc ini akan mulai melemah dan kehilangan energi ketika jaraknya semakin jauh
Penyebab dari arah aliran elektron pada arus ac itu adalah magnet yang mengitari sepanjang kawatnyaPenyebab dari arah aliran elektron pada arus dc itu adalah magnet yang stabil yang ada di sepanjang kawat
Frekuensi pada arus ac atau arus bolak-balik itu adalah 50Hz atau bisa juga 60Hz tergantung pada negara yang menggunakan frekuensi tersebutSedangkan frekuensi pada arus DC itu adalah 0 (NOL)
 Arus AC itu akan berbalik arah ketika mengalir di suatau rangkaianSedangkan arus DC itu tetap mengalir satu arah dengan rangkaiannya
 Besarnya arus AC itu cukup bervariasi terhadap waktunyaSedangkan besarnya arus DC itu tetap terhadap waktu
 Aliran arah elektron pada arus ac itu selalu berganjian maju dan juga mundurAliran arah elektron pada arus dc selalu bergerak didalam satu arah atau bisa disebut bergerak maju
 Arus AC ini bisa didapatkan dari generatur arus bolak balikSedangkan arus DC ini bisa didapatkan dari sell atau baterai
 Parameter passive arus ac itu adalah impedansiSedangkan parameter passive arus dc itu adalah hambatan
 Faktor daya di arus ac itu diantara 0 dan juga satusedangkan faktor daya arus dc itu selalu 1
 Jenis dari arus ac itu segiempat, sinusodial, segitiga, dan juga trapesiumSedangkan jenis dari arus dc itu pulse atau bisa disebut murni
Baca Juga :  Arti Loss Listrik PLN dan Cara Loss Listrik PLN

Penutup

Secara keseluruhan, Perbedaan Arus Listrik AC dan DC telah kita bahas secara mendalam.

AC dan DC masing-masing memiliki karakteristik dan penerapannya tersendiri dalam kehidupan sehari-hari.

AC, dengan sifatnya yang dapat berubah arah dan amplitudo, kerap menjadi pilihan dalam sistem transmisi listrik jarak jauh, sementara DC, dengan arus yang konstan, menjadi inti dalam perangkat elektronik dan baterai.

Meski begitu, dua jenis arus ini terus diperbarui dan dikembangkan untuk mencapai efisiensi yang lebih baik dan memberikan dampak positif bagi teknologi dan kehidupan kita.
Perbedaan antara AC dan DC mewakili kekayaan dalam ilmu fisika dan teknik, membuktikan bahwa ada banyak cara untuk memanfaatkan dan mengubah energi listrik untuk memenuhi kebutuhan kita.

Teruslah belajar dan mengeksplorasi pengetahuan baru tentang listrik dan teknologi terkait lainnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan mendalam.

Itu saja uraian secara lengkap yang bisa empatpilar.com bahas mengenai Perbedaan Arus Listrik AC dan DC. Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *